Monitorday.com – Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa Malaysia selamanya mendukung kemerdekaan palestina. Merespon aksi brutal Israel terbaru terhadap palestina, Anwar mengajak pemimpin dunia Islam agar bersatu melakukan hal yang lebih konkrit.
Menurut Anwar, apa yang terjadi di Palestina sesungguhnya juga menjadi urusan bersama negara-negara yang mayoritas Muslim. Jika persatuan tidak diperkuat, maka akan sia-sia, karena sebagian negara Muslim bersatu tapi yang lainnya justru diam-diam lebih memilih mesra dengan negara-negara penyokong Israel seperti Amerika dan Negara-Negara Eropa.
Pada Selasa (24/10), Anwar menghadiri aksi solidaritas dukung Palestina di Stadion Axiata Arena, Kuala Lumpur. Ia mengkritik negara Barat yang lantang menyuarakan hak asasi manusia tetapi bisu soal Palestina.
Usai menyampaikan orasi itu, Anwar mengaku mendapat ancaman dari parlemen Eropa. Dia mengaku tak gentar dan akan terus menyuarakan dukungan ke Palestina.
Mengapa Anwar Ibrahim tegas bela Palestina dan tak gentar meski disebut mendapat ancaman dari Barat?
Di salah satu unggahan di X, Anwar membeberkan alasan pemerintah Malaysia mendukung penuh Palestina.
Ia kemudian berujar, “Mana mungkin kita bicara dengan aman dan tenang apabila ada saudara kita yang dibunuh dan diseksa di Gaza, hospital dimusnahkan dan sekolah dihancurkan.”
Pengamat studi Timur Tengah dari Universitas Indonesia Sya’roni Rofii menilai sikap Anwar yang demikian tak lepas dari latar belakang dia sebagai aktivis.
“Saya kira ini terkait standing point dia sebagai pemimpin yang memiliki latar belakang aktivis,” ujar Sya’roni .
Saat muda, Anwar merupakan aktivis yang tergabung dalam Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM). Sya’roni mengatakan pengalaman itu membuat dia memiliki sudut pandang yang khas dalam melihat konflik Israel-Palestina.
Selain itu, Malaysia merupakan negara yang memegang nilai-nilai agama khususnya Islam dan mayoritas penduduk merupakan umat Muslim.
“Sehingga tidak heran sikap pemerintahannya seperti itu,” ujar Sya’roni.
Perlu diketahui, Malaysia akan mengantarkan bantuan kemanusiaan pertama ke Palestina dengan penerbangan kargo khusus melalui Bandar Udara Internasional El Arish, Mesir, pada Jumat 3 November 2023 mendatang dan melalui laut untuk pengiriman berikutnya.
Kementerian Luar Negeri (KLN) Malaysia dalam keterangan tertulis yang diterima Antara pada Sabtu malam, menyebutkan pengiriman barang bantuan kemanusiaan ke Gaza harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pemerintah Mesir, sebelum dikelola oleh Persatuan Bulan Sabit Merah Mesir.
Ini adalah satu-satunya lembaga pelaksana yang mengatur pengiriman melalui pintu masuk perbatasan Rafah-Gaza.
Dalam perkembangannya, Wisma Putra (KLN) mengatakan, 50 ton bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza senilai 7 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp23,3 miliar telah disiapkan untuk dikirim ke Gaza melalui Mesir.
Barang-barang tersebut dikumpulkan melalui kampanye Ops Ihsan oleh lebih dari 40 organisasi non-pemerintah (LSM) lokal pada 21 dan 22 Oktober lalu. Pengiriman pertama dengan pesawat kargo khusus didanai oleh Pemerintah Malaysia.