Monitorday.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keinginan untuk melihat pemerintahan Palestina yang kuat dan berdaya menyusul pengunduran diri Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh.
Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, menyampaikan bahwa PBB mendukung upaya-upaya yang bertujuan mengatasi tantangan kemanusiaan, politik, keuangan, dan keamanan yang dihadapi rakyat Palestina.
Dujarric menekankan pentingnya pemerintahan Palestina yang mampu mengelola seluruh wilayah Palestina untuk mencapai pendirian negara Palestina yang merdeka, demokratis, berdampingan, berdaulat, dan kekal, berdasarkan garis demarkasi tahun 1967, dengan Gaza sebagai bagian integral. PBB berkomitmen untuk terus mendukung proses menuju perdamaian abadi.
Dia juga menyampaikan informasi mengenai evakuasi pasien kritis dari Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza selatan, yang dilakukan oleh Bulan Sabit Merah Palestina dengan dukungan WHO dan OCHA.
Dujarric mengutip laporan OCHA yang menyebutkan bahwa serangan intens Israel terus berlanjut, meningkatkan jumlah korban sipil, pengungsi, dan merusak infrastruktur sipil.
Operasi darat dan pertempuran sengit antara pasukan Israel dan kelompok-kelompok bersenjata Palestina juga terus berlangsung. Menurut laporan OCHA, puluhan roket dilaporkan ditembakkan oleh kelompok bersenjata Palestina ke arah Israel pada periode terkini.
Sejak Oktober 2023, konflik ini telah menyebabkan ribuan warga Palestina tewas dan puluhan ribu lainnya mengalami luka-luka, seperti yang diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza.