Monitorday.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimis Program Penangkapan Ikan Terukur (PIT) akan membuka peluang investasi yang besar dari hulu ke hilir.
“Peluang investasi penangkapan ikan terukur sangat luas, mulai dari industri penangkapan atau pengangkutan ikan, pengolahan ikan hingga kegiatan ekspor produk perikanan,” ujar Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Tb. Haeru Rahayu di Jakarta, Selasa.
Tebe, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa PIT akan diterapkan di enam zona di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), dengan dua lokasi percontohan di zona tiga pada tahun 2024.
“Estimasi potensi efek ganda pada zona tiga penangkapan ikan terukur akan menyerap 60.000 lebih tenaga kerja. Selain itu akan tumbuh juga industri lain seperti galangan kapal, unit pengolahan ikan, pabrik es, BBM hingga air bersih,” paparnya.
Program PIT diyakini mampu meningkatkan pendapatan nelayan dan menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menjaga kelestarian sumber daya ikan dan laut.
Untuk mendukung implementasi PIT, KKP menghadirkan model kampung nelayan modern (kalamo). Salah satu contohnya adalah desa Samber-Binyeri di Papua yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada November 2023.
Pada tahun 2024, KKP akan membangun kalamo di 10 lokasi di beberapa provinsi. Kehadiran kalamo diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat melalui perbaikan berbagai fasilitas, seperti dermaga, tempat pelelangan ikan, ruang penyimpanan dingin, pabrik es, dan sentra kuliner.