Connect with us

News

PP Muhammadiyah Bersilaturahmi dengan PM Malaysia, Bahas Apa Saja?

Zakiah Ramadani

Published

on

Monitorday.com – Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) melakukan silaturahmi dengan Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Sri Anwar Ibrahim, pada Senin (3/3) di Gedung Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya.

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari komunikasi yang terjalin setelah kunjungan Dato’ Anwar Ibrahim ke Indonesia pada tahun lalu.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, pihaknya melaporkan perkembangan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM). Haedar mengungkapkan, Dato’ Anwar Ibrahim memberikan dukungan penuh terhadap keberadaan UMAM dan menyambut baik upaya Muhammadiyah dalam mengembangkan pendidikan tinggi di Malaysia.

“Pak Anwar sangat bersemangat ketika berdiskusi tentang Muhammadiyah, tamaddun (peradaban) Islam, dan dunia Islam,” kata Haedar.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, PP Muhammadiyah menyampaikan undangan kepada Dato’ Anwar Ibrahim untuk hadir dan memberikan pidato pada Milad Muhammadiyah yang akan digelar pada 18 November 2025.

Haedar berharap, PM Anwar Ibrahim dapat menjadwalkan kehadirannya sesuai dengan protokol kenegaraan dan hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia.

Pertemuan ini juga membahas hubungan erat antara Indonesia dan Malaysia, terutama di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Haedar mengungkapkan, terdapat komitmen kuat dari kedua negara untuk terus mempererat kerja sama demi kemajuan bangsa serumpun dan kawasan ASEAN.

Hadir dalam pertemuan tersebut, di antaranya Mufti Perlis Dato’ Arif Perkasa Dr. Mohd Asri bin Zainul Abidin, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mugni, Anwar Abbas, Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, serta sejumlah rektor universitas Muhammadiyah, seperti Rektor UMRI dan UMAM Saidul Amin, Rektor UMSU Agussani, Wakil Rektor 1 Akrim, Rektor IBM Bekasi Zaenuddin, serta tokoh PCIM Malaysia Sonny Zulhuda.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News

Kemkomdigi Dukung Ramadan Ramah Anak dan Satu Jam Keluarga Berkualitas tanpa Gawai

Zakiah Ramadani

Published

on

Monitorday.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memberikan dukungan penuh terhadap inisiasi Gerakan Ramadan Ramah Anak dan Satu Jam Keluarga Berkualitas Tanpa Gawai, yang digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).

Gerakan itu akan diluncurkan pada Rabu, 5 Maret 2025, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengasuhan anak yang sehat di tengah maraknya penggunaan gawai.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyatakan, “Kami sangat senang ada elemen yang terkait dengan teknologi yang disisipkan dalam gerakan ini, dan dengan senang hati kami ingin mendukung serta terlibat dalam acara peluncuran ini.” Pernyataan ini disampaikan dalam acara audiensi dengan Menteri PPPA, Arifah Fauzi, di kantor Kemen PPPA, Jakarta, pada Senin (3/3/2025).

Meutya mengungkapkan bahwa gerakan ini merupakan langkah konkret yang sangat penting untuk melindungi anak-anak dari ancaman bahaya konten negatif di ruang digital, terutama selama bulan Ramadan.

Ia juga mengapresiasi Kemen PPPA yang telah aktif terlibat dalam pembahasan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait Perlindungan Anak di Ruang Digital, yang kini sudah memasuki tahap finalisasi dan menunggu masukan akhir dari Presiden Prabowo Subianto.

“Kami ingin mendukung gerakan yang akan dilaksanakan pada 5 Maret nanti. Seperti kerja sama sebelumnya, kami siap membantu menyiapkan acara, baik jika digelar di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) maupun di Museum Penerangan Taman Mini Indonesia Indah,” ungkap Meutya.

Selain itu, Meutya juga menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam Deklarasi Bersama, menandatangani Nota Kesepahaman, serta mendukung gerakan ini agar lebih meriah melalui strategi komunikasi publik pemerintah. Ia menilai kegiatan ini sangat positif dan sesuai dengan semangat tagline “Ramadan Tenang dan Menyenangkan, Lebaran Tenang dan Menyenangkan, dan Mudiknya Tenang dan Menyenangkan.”

“Kami ingin gerakan ini memiliki dampak yang besar. Menurut saya, ini adalah ide yang sangat bagus,” tambah Meutya.

Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, menambahkan bahwa pihaknya siap mengakomodasi gerakan Satu Jam Keluarga Berkualitas Tanpa Gawai melalui strategi komunikasi yang akan didiskusikan lebih lanjut.

“Kami siap berkolaborasi dan mendukung gerakan ini, khususnya dalam mendorong orang tua dan anak untuk menghabiskan waktu berkualitas tanpa perangkat elektronik,” jelas Fifi.

Menteri PPPA, Arifah Fauzi, mengungkapkan bahwa Gerakan Ramadan Ramah Anak diluncurkan sebagai respons terhadap berbagai kasus kekerasan terhadap anak atau kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak yang banyak ditangani oleh Kemen PPPA.

Selain itu, Kemen PPPA juga melihat bahwa etika dan sopan santun di kalangan anak-anak semakin menipis, sehingga pembentukan karakter anak harus menjadi prioritas untuk menciptakan generasi emas pada 2045.

“Oleh karena itu, kami berpikir untuk menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum awal dari Gerakan Ramadan Ramah Anak ini,” ujar Arifah.

Lebih lanjut, Arifah menjelaskan bahwa keterlibatan Kemkomdigi dalam gerakan ini sangat penting, terutama karena ada poin mengenai Satu Jam Keluarga Berkualitas Tanpa Gawai. Gerakan ini juga mendapat sambutan positif dari Kemenko PMK.

“Dengan adanya gerakan ini, kami ingin mengurangi penggunaan gawai di kalangan anak-anak, yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi perkembangan mereka,” tambah Arifah Fauzi.

Gerakan ini akan diluncurkan pada Rabu, 5 Maret 2025, sehari sebelum anak-anak kembali masuk sekolah, dan akan melibatkan kolaborasi dengan Kemenko PMK, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga).

Continue Reading

News

SPMB 2025: Calon Murid SD Tidak Harus 7 Tahun, Asal,,,

Zakiah Ramadani

Published

on

Monitorday.com – Mulai tahun ajaran 2025, calon murid tidak harus berusia tujuh tahun untuk dapat masuk sekolah dasar (SD). Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Nomor 3 Tahun 2025 tentang Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto, menjelaskan bahwa dalam aturan tersebut, calon murid SD dapat diterima meskipun belum berusia tujuh tahun pada 1 Juli tahun berjalan, asalkan memiliki kecerdasan atau bakat istimewa serta kesiapan psikis.

“Kecerdasan dan bakat istimewa ini harus dibuktikan melalui rekomendasi tertulis dari psikolog profesional atau dewan guru di satuan pendidikan yang bersangkutan,” jelas Gogot dalam taklimat media di Jakarta, Senin (3/3).

Selain itu, Gogot menegaskan bahwa mulai tahun 2025, tidak akan ada lagi tes kemampuan membaca, menulis, atau berhitung sebagai syarat masuk SD. “Tidak ada lagi tes kemampuan membaca, menulis, berhitung, atau tes lain untuk masuk SD,” katanya.

Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 3 Tahun 2025 juga mengatur jalur penerimaan murid baru untuk SD, SMP, dan SMA melalui beberapa kategori, seperti jalur domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi.

Namun, jalur prestasi tidak berlaku untuk SD. Ada juga pengecualian untuk beberapa jenis satuan pendidikan, seperti Satuan Pendidikan Indonesia di luar negeri, pendidikan khusus, pendidikan berasrama, dan di daerah-daerah tertentu.

Aturan baru ini juga mencakup ketentuan mengenai kuota penerimaan siswa berdasarkan jalur-jalur tersebut.

Perubahan ini diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan merata bagi seluruh anak Indonesia, tanpa dibatasi oleh usia atau kemampuan akademis yang terlalu ketat di awal pendidikan dasar.

Continue Reading

News

Puasa Jadi Sarana Pembentukan Karakter Menuju Generasi Emas 2045, Kata Mendikdasmen

Zakiah Ramadani

Published

on

Monitorday.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti, menyatakan bahwa puasa memiliki peran penting dalam pembentukan karakter bangsa, khususnya dalam menciptakan generasi unggul yang berakhlak mulia.

Hal ini diungkapkan dalam ceramahnya yang bertema “Pendidikan Akhlak Menuju Generasi Emas 2045” di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Minggu (2/3/2025).

Menurut Abdul Mu`ti, puasa bukan sekadar ritual ibadah, melainkan sebuah sarana pendidikan untuk membentuk individu dengan karakter baik yang kelak akan berkontribusi pada kemajuan Indonesia.

“Puasa adalah proses pendidikan yang mengajarkan kita menjadi manusia yang lebih mulia, untuk meraih kebahagiaan hidup,” jelasnya.

Mendikdasmen menekankan bahwa puasa memiliki hubungan yang erat dengan cita-cita pendiri bangsa yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Ibadah puasa sangat relevan dengan tujuan pendidikan nasional yang bertujuan untuk membentuk karakter mulia melalui pendidikan,” tambah Mu`ti.

Selain itu, Mu`ti juga menjelaskan bahwa puasa dapat membersihkan jiwa manusia dari sifat-sifat tercela yang dapat merendahkan derajat manusia. Ia menyatakan bahwa puasa adalah kesempatan untuk menyucikan ruhani kita, agar menjadi individu yang lebih baik.

Menjelaskan lebih lanjut tentang Generasi Emas 2045, Muti menekankan bahwa generasi tersebut harus terdiri dari individu cerdas, terampil, dan berakhlak mulia.

“Generasi Emas 2045 harus mampu menggabungkan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan,” ujar Abdul Muti.

Ia juga menambahkan bahwa generasi ini perlu mengembangkan sikap kesederhanaan, kejujuran, serta kemampuan untuk membantu sesama.

Mu`ti berharap bahwa dengan pembentukan karakter melalui puasa, generasi muda Indonesia dapat sukses tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kemajuan masyarakat dan negara.

“Generasi emas harus memiliki komitmen untuk memajukan masyarakat dan berkontribusi pada kemajuan bangsa,” tutupnya.

Melalui pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai agama dan akhlak mulia, Mendikdasmen berharap Indonesia dapat mewujudkan Generasi Emas 2045 yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memiliki karakter yang baik untuk membawa negara menuju kejayaan.

Continue Reading

News

Biadab! Zionis Israel Blokade Bantuan Kemanusiaan Untuk Penduduk Gaza

Siti Aisyah

Published

on

Monitorday.com – Entitas zionis ‘Israel’ menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dengan menutup satu-satunya pintu masuk ke wilayah yang hancur akibat perang.

Langkah ini, yang merupakan kejahatan perang, dilakukan beberapa jam setelah berakhirnya tahap pertama kesepakatan pertukaran tawanan dan gencatan senjata.

Gembong zionis, Benjamin Netanyahu, berdalih bahwa penghentian bantuan tersebut disebabkan oleh penolakan kelompok perlawanan Palestina untuk memperpanjang kesepakatan gencatan senjata.

“Mulai pagi ini, semua barang dan suplai ke Jalur Gaza dihentikan,” kata Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan yang dikutip Al Jazeera.

Keputusan untuk menghentikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan warga Palestina itu, menurut media ‘Israel’, telah mendapat restu dari Amerika Serikat.

Salah satu menteri zionis bahkan menyambut gembira penghentian bantuan kemanusiaan tersebut dan meminta perang dilanjutkan.

“Kebijakan ini harus tetap berlaku sampai sandera terakhir kembali,” kata Itamar Ben-Gvir.

Dia menambahkan bahwa sekarang adalah waktunya untuk membuka gerbang neraka dan melanjutkan perang.

Fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata selama enam minggu berakhir pada tengah malam hari Sabtu kemarin.

Namun, ‘Israel’ belum setuju untuk melanjutkan ke tahap kedua dari kesepakatan tersebut untuk mengakhiri perang di Gaza.

Netanyahu berusaha memperpanjang tahap pertukaran awal untuk membebaskan sebanyak mungkin tawanan ‘Israel’ tanpa menawarkan imbalan.

Hamas menolak untuk melanjutkan dengan kondisi ini, bersikeras bahwa ‘Israel’ harus mematuhi persyaratan gencatan senjata.

Hamas juga meminta agar negosiasi untuk tahap kedua segera dimulai, yang mencakup penarikan penuh pasukan ‘Israel’ dari Gaza.

Sebelumnya, ‘Israel’ mengatakan bahwa mereka menyetujui gencatan senjata sementara di Gaza selama bulan Ramadhan.

Perjanjian tersebut menghentikan perang genosida ‘Israel’ di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 48.380 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak.

Kondisi di daerah kantong tersebut kini berada dalam kehancuran.

Continue Reading

News

Pemerintah Arab Saudi Rekrut Relawan Lokal Untuk Jamaah Ramadhan 2025

Siti Aisyah

Published

on

Monitorday.com – Pihak berwenang Arab Saudi membuka lowongan bagi mereka yang ingin melayani para jamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah.

Program relawan Otoritas Umum untuk Perawatan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi bertujuan untuk menarik para sukarelawan terampil.

Para sukarelawan dapat memilih berbagai bidang yang mereka inginkan, termasuk layanan sosial dan perawatan kesehatan.

Program ini juga mencakup kampanye kesadaran dan manajemen massa.

Diharapkan program ini dapat meningkatkan pengalaman pengunjung dua masjid suci.

Untuk mengatur dan mengelola proses kerelawanan, otoritas telah menetapkan beberapa tahapan dan mekanisme.

Tahapan tersebut termasuk mengidentifikasi peluang kerelawanan dan menentukan persyaratan kerja.

Otoritas juga akan menerima aplikasi dari organisasi sukarelawan yang berminat.

Setelah itu, mereka akan mendapatkan persetujuan dari entitas pengawas.

Otoritas memastikan validitas lisensi asosiasi yang terlibat dalam program ini.

Peserta yang memenuhi syarat termasuk entitas pemerintah dan lembaga dana abadi swasta.

Organisasi amal juga dapat berpartisipasi dalam program ini.

Tim sukarelawan berlisensi yang terdaftar di Platform Relawan Nasional juga diperbolehkan untuk ikut.

Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi jamaah.

Keterlibatan sukarelawan sangat penting untuk kelancaran ibadah di dua masjid suci.

Inisiatif ini mencerminkan komitmen Arab Saudi dalam melayani umat Islam.

Continue Reading

News

MUI Minta Siaran Ramadhan Harus Edukatif dan Ramah Anak

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar siaran Ramadhan 2025 dari lembaga penyiaran dan konten kreator harus edukatif dan ramah anak.

Permintaan ini muncul di tengah desakan pembatasan akses anak pada media sosial.

MUI menekankan pentingnya regulasi pengaturan usia anak dalam mengakses media digital.

“Maka lembaga penyiaran dan para konten kreator media sosial penting memperkuat spiritnya dengan menyajikan konten edukatif,” kata MUI.

Tausiyah Ramadhan tentang Program Penyiaran Ramadhan 2025 dikeluarkan melalui surat Nomor: Kep-18/DP-MUI/II/2025.

Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dan Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan.

MUI menekankan bahwa konten tidak boleh merusak mental dan karakter anak-anak.

Siaran Ramadhan juga diingatkan agar tidak menyimpang dari ajaran agama dan hukum negara.

MUI meminta tayangan Ramadhan mengandung muatan pendidikan dan dakwah.

“Lembaga penyiaran harus memiliki dedikasi tinggi untuk memproduksi dan menayangkan isi siaran yang berkualitas,” tulis MUI.

Selama bulan Ramadhan, lembaga penyiaran wajib menghormati ibadah puasa dan amalan peribadatan umat Islam.

MUI juga menekankan pentingnya patuh pada ketentuan Undang-Undang Penyiaran dan Pedoman Perilaku Penyiaran.

“Lembaga penyiaran harus memiliki tanggung jawab dalam menyaring isi siaran Ramadhan yang berkualitas,” kata MUI.

MUI meminta lembaga penyiaran untuk menumbuhkembangkan nilai penting dan daya tahan keluarga.

MUI juga meminta konten kreator untuk memperkuat literasi dan edukasi bahaya judi online.

Tayangan Ramadhan harus menekankan pentingnya solidaritas dan kepedulian sosial.

MUI mengingatkan untuk membantu mereka yang terpuruk ekonominya akibat jeratan pinjaman online.

Continue Reading

News

Arab Saudi Kirim 20.000 Ton Kurma ke Bosnia Herzegovina

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan diwakili oleh Kedutaan Besar Arab Saudi di Bosnia Herzegovina menggelar dua program untuk bulan Ramadhan 1664 H.

Program tersebut meliputi pembagian hadiah kurma dari Raja Salman dan program iftar untuk mereka yang berpuasa.

Acara diluncurkan di King Fahd Cultural Center di ibu kota Sarajevo.

Wakil Dubes Saudi untuk Bosnia Herzegovina, Ali bin Hamad Al-Dossary, hadir dalam acara tersebut.

Pada acara itu, diumumkan pendistribusian 20.000 ton buah kurma.

Kurma tersebut dapat dibagikan kepada lebih dari 40.000 orang.

Laporan ini disampaikan oleh kantor berita Saudi Press Agency pada hari Sabtu (1/3/2025).

Wakil Dubes Arab Saudi menegaskan bahwa hadiah dari Raja Salman mencerminkan tekad Kerajaan Arab Saudi.

Kerajaan Arab Saudi berkomitmen untuk meningkatkan kegiatan kemanusiaan dan keislaman.

Inisiatif ini ditujukan untuk rakyat Bosnia Herzegovina.

Program ini menunjukkan perhatian Saudi terhadap negara pecahan Yugoslavia tersebut.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Arab Saudi dan Bosnia.

Pembagian kurma merupakan tradisi yang penting selama bulan Ramadhan.

Iftar adalah momen penting bagi umat Islam untuk berbagi dan bersyukur.

Kegiatan ini juga mencerminkan nilai-nilai solidaritas dalam Islam.

Melalui program ini, Arab Saudi berusaha mendukung komunitas Muslim di Bosnia.

Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.

Continue Reading

News

Akhiri Konflik dengan Turki, Pendiri Kurdi Serukan PKK Letakkan Senjata dan Bubarkan Diri

Zakiah Ramadani

Published

on

Monitorday.com – Abdullah Ocalan, pendiri Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang saat ini dipenjara, membuat sebuah pernyataan bersejarah yang menyerukan kelompok pemberontakannya untuk meletakkan senjata dan membubarkan diri.

Seruan tersebut disampaikan dalam sebuah deklarasi yang dibacakan di Istanbul pada Kamis pekan lalu.

Ocalan, yang telah dipenjara di Pulau Imrali sejak 1999, merupakan pemimpin PKK, kelompok yang telah berperang melawan pemerintah Turki selama lebih dari empat dekade.

Dalam pernyataannya yang dibacakan oleh delegasi anggota parlemen dari partai pro-Kurdi DEM, Ocalan menegaskan, “Semua kelompok harus meletakkan senjata, dan PKK harus membubarkan diri.” Ia juga mengungkapkan, “Saya mengambil tanggung jawab sejarah atas seruan ini.”

Pernyataan ini muncul beberapa hari menjelang pengumuman gencatan senjata resmi antara PKK dan pemerintah Turki pada Sabtu (1/3), yang disepakati empat bulan setelah pemerintah Ankara memberikan sinyal rekonsiliasi kepada PKK.

Gencatan senjata ini merupakan langkah penting setelah berbagai upaya perdamaian sebelumnya gagal, terutama pasca kegagalan perundingan pada 2015 yang diwarnai dengan kekerasan.

Sejak saat itu, tidak ada komunikasi lebih lanjut mengenai kesepakatan damai antara PKK dan pemerintah Turki.

Pada Oktober lalu, kejutan datang dari pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP), Devlet Bahceli, yang menawarkan isyarat perdamaian kepada Ocalan jika ia bersedia mengutuk kekerasan.

Tawaran ini disambut oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan, membuka jalan bagi potensi rekonsiliasi.

Dalam pernyataan gencatan senjata yang dikeluarkan PKK pada Sabtu lalu, mereka mengonfirmasi bahwa langkah tersebut merupakan respons terhadap seruan perdamaian Ocalan.

“Untuk membuka jalan bagi pelaksanaan seruan pemimpin Apo demi perdamaian dan masyarakat demokratis, kami mendeklarasikan gencatan senjata yang berlaku mulai hari ini,” demikian rilis resmi dari PKK.

PKK juga menegaskan bahwa mereka tidak akan mengambil tindakan bersenjata kecuali diserang. Selain itu, mereka meminta pemerintah Turki untuk membebaskan Ocalan sebagai bagian dari upaya perdamaian lebih lanjut.

Perang antara PKK dan Turki telah berlangsung sejak 1984 dan menelan lebih dari 40.000 nyawa, menjadikannya salah satu konflik yang paling lama berlangsung di kawasan tersebut.

Continue Reading

News

Hamas Serukan Warga Palestina Ramaikan Masjid Al Aqsha Selama Ramadhan

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Hamas menyerukan warga Palestina untuk datang ke Masjid Al-Aqsha di Baitul Maqdis yang diduduki.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (01/03/2025), gerakan perlawanan tersebut mengajak warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, dan di dalam ‘Israel’ untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa.

Hamas mengajak warga untuk mengerahkan semua upaya bulan ini dengan melakukan perjalanan ke Masjid Al-Aqsa dan tetap tabah.

“Hendaklah hari-hari dan malam-malam Ramadhan yang penuh berkah didedikasikan untuk beribadah dan perlawanan,” kata Hamas.

Pernyataan tersebut juga menekankan pentingnya mempertahankan Yerusalem dan Al-Aqsa sampai mereka dibebaskan dari pendudukan.

Hamas menyerukan kepada warga Palestina di seluruh dunia untuk meluncurkan inisiatif solidaritas untuk mendukung saudara-saudara mereka.

Pada Jumat malam, Syekh Ikrima Sabri, imam Masjid Al-Aqsa, menyatakan bahwa pihak berwenang ‘Israel’ memberlakukan pembatasan ketat di Yerusalem.

Pembatasan tersebut diklaim sebagai langkah keamanan, meskipun tujuannya adalah untuk membatasi akses warga Palestina ke masjid.

Setiap tahun selama bulan Ramadan, ‘Israel’ menerapkan berbagai tindakan yang membatasi warga Palestina untuk datang ke Masjid Al-Aqsa.

Pembatasan ini mencerminkan kebijakan ‘Israel’ yang lebih luas untuk meng-Yahudi-kan Yerusalem Timur.

Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam.

Orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai Temple Mount, mengklaim bahwa itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.

‘Israel’ menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967.

Negara ini mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh komunitas internasional.

Mahkamah Internasional menyatakan bahwa pendudukan Israel yang telah berlangsung lama atas wilayah Palestina adalah ilegal.

Mahkamah tersebut menuntut pengosongan semua pemukiman di Tepi Barat dan Timur.

Continue Reading

News

Ramadan di Gaza: Berbuka Puasa di Tengah Reruntuhan Bangunan

Siti Rahmawati

Published

on

Monitorday.com – Umat Muslim di Gaza, Palestina, memulai hari pertama Ramadan 1446 H dengan suasana berbeda. Mereka harus berbuka puasa di tengah reruntuhan akibat perang yang telah berlangsung sejak Oktober 2023.

Dilansir dari Al Jazeera dan AFP, Minggu (2/3/2025), Ramadan tahun ini datang di tengah gencatan senjata yang telah berlangsung sejak Januari lalu. Warga Gaza bersyukur dapat menjalankan ibadah puasa tanpa dihantui serangan udara dan ledakan saat sahur maupun berbuka.

Meskipun sebagian besar kota hancur, suasana Ramadan tetap terasa. Lampu gantung warna-warni menghiasi beberapa sudut Gaza, dan aktivitas kembali terlihat di pasar-pasar yang masih bertahan. Sejumlah toko dan pedagang kaki lima mulai beroperasi, sementara supermarket di Nuseirat juga telah kembali dibuka.

Rak-rak toko yang sebelumnya kosong kini terisi kembali dengan berbagai kebutuhan Ramadan, seperti cokelat, biskuit, keripik, hiasan khas Ramadan, serta kurma. Namun, banyak warga yang masih kesulitan berbelanja karena kondisi ekonomi yang memburuk akibat perang.

Di tengah keterbatasan, warga Gaza tetap menjalankan ibadah dengan penuh ketabahan. Banyak keluarga yang hanya mampu menyiapkan makanan seadanya untuk berbuka puasa. Beberapa di antaranya bahkan terpaksa berbuka di tengah reruntuhan, seperti yang terjadi di Rafah, Gaza selatan.

Mereka berkumpul di antara bangunan yang hancur, berbagi makanan dan minuman seadanya sebagai bentuk solidaritas di bulan suci ini.

Perang di Gaza pecah sejak Oktober 2023, ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran dengan dalih menghancurkan Hamas setelah kelompok tersebut menyerang wilayah Israel. Serangan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan ratusan lainnya disandera.

Sebagai balasan, serangan Israel menewaskan lebih dari 48 ribu warga Palestina di Gaza, melukai ratusan ribu orang, dan membuat jutaan lainnya mengungsi. Kini, setelah gencatan senjata yang dimulai Januari lalu, situasi di Gaza lebih tenang meski masih jauh dari pemulihan.

Ramadan di Gaza tahun ini menjadi momen penuh haru. Di tengah kehancuran, warga Palestina tetap berusaha menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan dan harapan untuk masa depan yang lebih damai.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



News5 minutes ago

Kemkomdigi Dukung Ramadan Ramah Anak dan Satu Jam Keluarga Berkualitas tanpa Gawai

News20 minutes ago

SPMB 2025: Calon Murid SD Tidak Harus 7 Tahun, Asal,,,

News1 hour ago

PP Muhammadiyah Bersilaturahmi dengan PM Malaysia, Bahas Apa Saja?

Sportechment1 hour ago

Tiket Laga Indonesia vs Bahrain Mulai Dijual 4 Maret 2025

News2 hours ago

Puasa Jadi Sarana Pembentukan Karakter Menuju Generasi Emas 2045, Kata Mendikdasmen

Ruang Sujud3 hours ago

Inilah Syarat Dikabulkannya Doa

Ruang Sujud5 hours ago

Hal-hal Yang Merusak Pahala Puasa

News7 hours ago

Biadab! Zionis Israel Blokade Bantuan Kemanusiaan Untuk Penduduk Gaza

News9 hours ago

Pemerintah Arab Saudi Rekrut Relawan Lokal Untuk Jamaah Ramadhan 2025

News11 hours ago

MUI Minta Siaran Ramadhan Harus Edukatif dan Ramah Anak

News13 hours ago

Arab Saudi Kirim 20.000 Ton Kurma ke Bosnia Herzegovina

News15 hours ago

Akhiri Konflik dengan Turki, Pendiri Kurdi Serukan PKK Letakkan Senjata dan Bubarkan Diri

News15 hours ago

Hamas Serukan Warga Palestina Ramaikan Masjid Al Aqsha Selama Ramadhan

Sportechment15 hours ago

Abdee Slank: Puasa Turut Bantu Percepat Pemulihan Gagal Ginjal

Sportechment16 hours ago

Lamine Yamal Pilih Berpuasa Saat Rekannnya Turun Minum

Review19 hours ago

Sinergi Dinamis dalam Menjaga Laut Nusantara

Sportechment1 day ago

Kalahkan Sang Adik, Marc Marquez Juara MotoGP Thailand 2025

Pangan1 day ago

Pupuk Indonesia Wujudkan Swasembada Pangan Lewat Program Makmur

Sportechment1 day ago

Nyaris Cetak Sejarah, Mario Aji Raih Poin di Moto2 Thailand 2025

Pariwisata1 day ago

InJourney Dukung Kebijakan Penurunan Harga Tiket Pesawat Selama Ramadan-Idul Fitri