Monitorday.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memberikan dukungan penuh terhadap inisiasi Gerakan Ramadan Ramah Anak dan Satu Jam Keluarga Berkualitas Tanpa Gawai, yang digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
Gerakan itu akan diluncurkan pada Rabu, 5 Maret 2025, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengasuhan anak yang sehat di tengah maraknya penggunaan gawai.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyatakan, “Kami sangat senang ada elemen yang terkait dengan teknologi yang disisipkan dalam gerakan ini, dan dengan senang hati kami ingin mendukung serta terlibat dalam acara peluncuran ini.” Pernyataan ini disampaikan dalam acara audiensi dengan Menteri PPPA, Arifah Fauzi, di kantor Kemen PPPA, Jakarta, pada Senin (3/3/2025).
Meutya mengungkapkan bahwa gerakan ini merupakan langkah konkret yang sangat penting untuk melindungi anak-anak dari ancaman bahaya konten negatif di ruang digital, terutama selama bulan Ramadan.
Ia juga mengapresiasi Kemen PPPA yang telah aktif terlibat dalam pembahasan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait Perlindungan Anak di Ruang Digital, yang kini sudah memasuki tahap finalisasi dan menunggu masukan akhir dari Presiden Prabowo Subianto.
“Kami ingin mendukung gerakan yang akan dilaksanakan pada 5 Maret nanti. Seperti kerja sama sebelumnya, kami siap membantu menyiapkan acara, baik jika digelar di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) maupun di Museum Penerangan Taman Mini Indonesia Indah,” ungkap Meutya.
Selain itu, Meutya juga menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam Deklarasi Bersama, menandatangani Nota Kesepahaman, serta mendukung gerakan ini agar lebih meriah melalui strategi komunikasi publik pemerintah. Ia menilai kegiatan ini sangat positif dan sesuai dengan semangat tagline “Ramadan Tenang dan Menyenangkan, Lebaran Tenang dan Menyenangkan, dan Mudiknya Tenang dan Menyenangkan.”
“Kami ingin gerakan ini memiliki dampak yang besar. Menurut saya, ini adalah ide yang sangat bagus,” tambah Meutya.
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, menambahkan bahwa pihaknya siap mengakomodasi gerakan Satu Jam Keluarga Berkualitas Tanpa Gawai melalui strategi komunikasi yang akan didiskusikan lebih lanjut.
“Kami siap berkolaborasi dan mendukung gerakan ini, khususnya dalam mendorong orang tua dan anak untuk menghabiskan waktu berkualitas tanpa perangkat elektronik,” jelas Fifi.
Menteri PPPA, Arifah Fauzi, mengungkapkan bahwa Gerakan Ramadan Ramah Anak diluncurkan sebagai respons terhadap berbagai kasus kekerasan terhadap anak atau kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak yang banyak ditangani oleh Kemen PPPA.
Selain itu, Kemen PPPA juga melihat bahwa etika dan sopan santun di kalangan anak-anak semakin menipis, sehingga pembentukan karakter anak harus menjadi prioritas untuk menciptakan generasi emas pada 2045.
“Oleh karena itu, kami berpikir untuk menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum awal dari Gerakan Ramadan Ramah Anak ini,” ujar Arifah.
Lebih lanjut, Arifah menjelaskan bahwa keterlibatan Kemkomdigi dalam gerakan ini sangat penting, terutama karena ada poin mengenai Satu Jam Keluarga Berkualitas Tanpa Gawai. Gerakan ini juga mendapat sambutan positif dari Kemenko PMK.
“Dengan adanya gerakan ini, kami ingin mengurangi penggunaan gawai di kalangan anak-anak, yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi perkembangan mereka,” tambah Arifah Fauzi.
Gerakan ini akan diluncurkan pada Rabu, 5 Maret 2025, sehari sebelum anak-anak kembali masuk sekolah, dan akan melibatkan kolaborasi dengan Kemenko PMK, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga).