Monitorday.com – Pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan fokus membangun pertahanan siber demi menjaga keamanan data dan informasi penting pemerintah.
Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko. Menurut dia, hal tersebut merupakan langkah penting dan antisipatif untuk merespon serangan dan kejahatan siber serta menjaga stabilitas nasional.
“Hal tersebut harus dilakukan lantaran Indonesia dianggap rentan mengalami serangan siber dari negara asing,” kata Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko, dalam keterangannya, Minggu (7/1).
Menurut Budiman, penguatan tersebut harus dilakukan, karena sistem teknologi pertahanan siber di Indonesia yang masih belum mandiri dan kuat.
“Selama ini kita masih sangat bergantung kepada luar negeri untuk itu hilirisasi perlu dilakukan. Dalam konsep Prabowo Gibran disebut sebagai DDNA (Device, Data, Network, dan Aplikasi) itu semua harus mulai kita hilirasi, harus dimulai untuk mandiri,” kata dia.
Perbaikan itu bisa dilakukan dengan menyisipkan pendidikan tentang pertahanan siber di beberapa lembaga pendidikan seperti universitas dan sekolah. Dengan demikian, para generasi muda berpotensi membuat sistem pertahanan siber yang lebih mandiri dan kuat.
Prabowo sendiri selaku Menteri Pertahanan sudah menanamkan pendidikan tersebut di Universitas Pertahanan (Unhan). Nantinya Prabowo-Gibran akan memperbanyak pendidikan tentang keamanan siber di seluruh universitas.
“Ini bukti bahwa Pak Prabowo sebagai Menhan sangat peduli pertahanan dan keamanan Siber. Langkah yang lebih besar akan diambil tentu akan diambil jika kelak Pak Prabowo menjadi presiden Republik Indonesia,” kata Budiman.