Monitorday.com – Pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, memiliki perhatian khusus terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satunya dengan memerapkan program yang sifatnya memproteksi para pelaku usaha.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan, hal tersebut sebenarnya sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi. Namun oleh Prabowo-Gibran, program tersebut akan diperluas.
Pak Jokowi ini sudah banyak sekali mempunyai program yang sifatnya itu proteksi terhadap UMKM. Tinggal bagaimana ini diamplifikasi dan skalanya itu diperbanyak dan diperluas,” kata Nusron dikutip Kamis (21/12).
Nusron menjelaskan, pemerintahan di era Jokowi telah menerapkan sistem ekonomi sirkular atau closed-loop system. Menurutnya, sistem tersebut masih memiliki ruang untuk diperluas dengan melibatkan tiap-tiap komponen usaha, yakni dengan membentuk suatu mata rantai bagi UMKM.
“Closed-loop system kan sudah diberlakukan oleh pemerintah. Cuma skalanya masih mikro, masih kecil, belum bisa luas, dan untuk memproteksi UMKM ini tidak hanya cukup dilakukan oleh pemerintah,” kata Nusron.
“Tapi, semua pengusaha besar dan semua perusahaan di Indonesia harus mempunyai komitmen yang sama. Komitmen apa? Komitmen menciptakan mata rantai kepada UMKM,” lanjut dia.
Nusron menilai, proteksi UMKM membutuhkan kolaborasi. Imbauan atau dorongan dari pemerintah, kata dia, harus dimaksimalkan dengan komitmen pihak swasta untuk menciptakan mata rantai.
“Contoh ada pengusaha besar asing, katakanlah Toyota. Toyota itu hadir di sini untuk membangun pabrik mobil. Pabrik mobil kan enggak mungkintiba-tiba ada pabrik mobil, itu ada mata rantainya. Misalnya, kampas remnya. Nah, rantai pasok kampas remnya itu harus diusahakan kepada UMKM,” jelas dia.
Politisi partai Golkar itu pun yakin melalui cara tersebut akan terbangun ekosistem usaha yang saling menguntungkan, baik bagi pengusaha kecil maupun pengusaha besar.
“Bagaimana ekosistem usaha yang sebetulnya menumbuhkan yang besar, tapi tidak meninggalkan yang kecil. Yang besar biar membesar, tapi yang kecil biar ikut besar. Jadi, kalau sama-sama besar, itu namanya membangun ekosistem yang sehat,” tandasnya.