Monitorday.com – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyatakan komitmennya untuk memperkuat pengaruh Indonesia di panggung dunia. Salah satu inisiatif utamanya adalah mengonsolidasikan posisi Indonesia sebagai pelopor Global South.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Jakarta pada hari Kamis, (25/1) Prabowo menjelaskan visinya, dengan menekankan tekadnya untuk mereformasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Sebagai presiden, saya akan bekerja keras untuk mengkonsolidasikan peran Indonesia sebagai pelopor Global South, dengan fokus utama pada reformasi Dewan Keamanan PBB,” ungkapnya.
Prabowo menyoroti tanggung jawab Indonesia sebagai bagian dunia selatan untuk mendorong dan menunjukkan kapasitas negara-negara di kawasan. Dia berjanji untuk menjadi jembatan antara negara-negara di utara dan selatan melalui kerja sama dan dialog.
“Saya akan bekerja dengan tekun untuk memperluas peran Indonesia sebagai mediator antara Utara dan Selatan,” tambahnya.
Sebagai ilustrasi dari upayanya untuk memperluas peran Indonesia, Prabowo menyebutkan usulannya baru-baru ini untuk gencatan senjata dalam konflik Ukraina-Rusia selama Dialog Shangri-La di Singapura.
“Saya melakukannya karena ingin menyuarakan keprihatinan dan penderitaan negara-negara berkembang,” katanya, menekankan pentingnya kehadiran Indonesia dalam diskusi berdampak.
Prabowo juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat Indonesia secara internal, menekankan bahwa tidak ada negara yang dapat menandingi Indonesia ketika potensinya dikelola dan dirasakan oleh rakyat melalui hilirisasi industri.
“Indonesia terlalu besar untuk bisa disejajarkan dengan negara lain. Indonesia hanya dapat selaras demi kepentingan terbaik bangsa,” tegasnya.
Prabowo membagikan wawancara eksklusifnya dengan Newsweek yang berjudul “Exclusive: The Ex-General Who Plans To Make the Largest Muslim Nation a World Power,” yang diunggah pada hari Senin (8/1).