Monitorday.com, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh di Kantor Pemerintah, Hanoi, pada hari Jumat. Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat untuk meningkatkan target perdagangan bilateral.
Kesepakatan tersebut tercapai setelah target perdagangan sebesar 10 miliar dolar AS (sekitar Rp155,9 triliun) yang semula ditetapkan untuk tahun 2023 ternyata berhasil dicapai pada tahun 2022. “Saya yakin bahwa kita setuju untuk menetapkan target perdagangan di atas 15 miliar dolar AS untuk tahun 2028, di mana perluasan akses pasar dan pengurangan hambatan perdagangan menjadi kunci,” kata Jokowi dalam pertemuan tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Biro Pers Sekretariat Presiden RI.
Jokowi juga mengapresiasi kemitraan strategis antara kedua negara yang telah menghasilkan kerja sama konkret, termasuk nota kesepahaman dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yang ditandatangani pada hari itu. Presiden menekankan bahwa kerja sama kedua negara akan memanfaatkan bonus demografi, digitalisasi, dan industri berteknologi tinggi untuk mencapai kemakmuran bersama.
Selain itu, pembahasan kedua pemimpin negara juga mencakup bidang investasi, di mana Jokowi mengapresiasi peningkatan investasi perusahaan Indonesia di Vietnam. Dia berharap Perdana Menteri Pham Minh Chinh terus mendukung terciptanya iklim investasi yang baik.
Jokowi juga meminta dukungan untuk kelancaran impor beras dari Vietnam, memperkuat kerja sama di sektor pertanian melalui penelitian pengendalian mutu dan smart farming, mendorong implementasi kerja sama perikanan, serta bersama-sama memberantas IUU Fishing.
Dalam konteks energi terbarukan, Jokowi menyambut baik komitmen investasi senilai 1,2 miliar dolar AS dari produsen otomotif Vietnam, VinFast, untuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai kendaraan listrik di Indonesia. Dia berharap komitmen tersebut dapat mendorong kerja sama di bidang energi terbarukan di Asia Tenggara.
Presiden juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Vietnam terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN tahun lalu dan menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung keketuaan Laos tahun ini. Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.