Presiden Joko Widodo menyaksikan penyerahan simbolis pesawat transport berat C-130J-30 Super Hercules dari Kementerian Pertahanan kepada TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta (24/1). Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyerahkan pesawat tersebut kepada Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Jokowi menyatakan bahwa C-130J Super Hercules sangat penting untuk keperluan perang dan non-perang, terutama mengingat Indonesia memiliki banyak landasan pendek. Pesawat ini dapat mendarat di landasan yang pendek dan memiliki kemampuan terbang selama 11 jam nonstop.
Pesawat Super Hercules ini merupakan pesawat keempat dari lima pesawat yang dipesan Kementerian Pertahanan untuk memperkuat armada pesawat angkut TNI AU. Pesawat ini diterbangkan ke Indonesia pada 22 Januari 2024, dipimpin oleh Komandan Skadron Udara 31 Letkol Pnb Alfonsus Fatma Astara Duta.
Pengadaan lima pesawat C-130J-30 Super Hercules ini dianggap langkah strategis untuk memperkuat TNI AU dalam bidang transportasi taktis. Program pelatihan melibatkan 58 personel, termasuk penerbang, teknisi, dan load master. Pesawat ini dilengkapi dengan teknologi full-glass cockpit dan mesin Rolls Royce AR2100D3 Turboprop.
Selain pesawat Super Hercules, Prabowo juga menyerahkan hasil peremajaan helikopter Fennec dan suku cadangnya kepada TNI AD, serta hasil peremajaan dan suku cadang kritis helikopter AS 565 MBe Panther kepada TNI AL. Acara tersebut juga menampilkan pesawat dan helikopter hasil peremajaan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemampuan pertahanan udara Indonesia.