Monitorday.com – Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa Rusia membantu mengevakuasi 4.000 petempur Iran dari Suriah.
Evakuasi ini dilakukan setelah rezim Partai Baath yang telah berkuasa selama 61 tahun digulingkan oleh kelompok anti-rezim yang berhasil menguasai Damaskus.
Putin menjelaskan bahwa sebelumnya Iran meminta bantuan untuk mengirim unit mereka ke Suriah, tetapi kini meminta Rusia untuk menarik mereka kembali ke Teheran.
Proses evakuasi dilakukan melalui pangkalan Khmeimim, di mana 4.000 pejuang Iran dipulangkan ke Iran.
Putin juga mengungkapkan bahwa sekitar 30.000 tentara Suriah di Aleppo mundur ketika 350 tentara oposisi mendekati kota itu bulan lalu.
Pasukan pemerintah Suriah dan unit pro-Iran memilih mundur tanpa perlawanan, menghancurkan posisi mereka sebelum meninggalkan lokasi.
Ketika ditanya tentang rencana Rusia meninggalkan pangkalannya di Suriah, Putin mengatakan bahwa keputusan itu akan bergantung pada perkembangan politik di masa depan.
Putin menegaskan pentingnya memastikan kepentingan Rusia tetap sejalan dengan kekuatan politik yang mengendalikan Suriah.
Ia juga menawarkan penggunaan pangkalan Rusia di Khmeimim dan Tartus untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan.
Putin mengatakan ia belum berbicara dengan mantan pemimpin Suriah Bashar al-Assad sejak Assad melarikan diri ke Rusia.
Langkah-langkah ini mencerminkan upaya Rusia untuk tetap relevan dalam dinamika geopolitik di Timur Tengah.
Bantuan evakuasi ini juga menunjukkan perubahan signifikan dalam strategi Rusia dan Iran di kawasan tersebut.
Keputusan untuk tetap atau meninggalkan pangkalan Rusia akan menjadi indikator hubungan masa depan Rusia dengan pemerintahan baru di Suriah.
Putin menekankan bahwa kebijakan Rusia akan disesuaikan dengan realitas politik baru di Suriah.
Rusia terus mempertahankan posisinya sebagai pemain utama dalam dinamika konflik Suriah dan kawasan sekitarnya.
Situasi ini menyoroti peran penting pangkalan militer Rusia dalam mendukung operasi kemanusiaan dan strategis.