News
Produk UMKM dan Tarian Etnik Indonesia Dipamerkan di Melbourne
Published
1 year agoon
Monitorday.com – Kementerian Pariwisata memperkenalkan berbagai produk ekonomi kreatif unggulan melalui gelaran WonderfulIndonesia Festival 2023 Melbourne. Selain itu, ajang ini menyajikan performansi budaya, di antaranya pencak silat, tari gandrung seblang lukinto dari Banyuwangi, serta berbagai tarian etnis khas Sulawesi Selatan.
Para pengunjung festival juga bisa menyaksikan langsung berbagai kekayaan dan keragaman budaya Indonesia sehingga diharapkan menumbuhkan antusiasme mereka untuk suatu saat mengunjungi Indonesia secara langsung.
Pada kesempatan itu Kemenparekraf juga menyosialisasikan berbagai kebijakan terkini kepada pengunjung dan khalayak media yang hadir, di antaranya terkait pungutan bagi wisatawan mancanegara.
Sosialisasi ini dilakukan agar calon wisatawan termasuk pelaku industri pariwisata di Australia dapat memahami sepenuhnya maksud dan tujuan pemberlakuan pungutan pajak bagi wisman ke Bali yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pungutan bagi Wisatawan Asing yang tak lain untuk Perlindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini merasa penting untuk menyosialisasikan regulasi baru bagi wisatawan mancanegara. Sebab, beberapa insiden telah melibatkan wisatawan asing yang berperilaku tercela hingga melanggar norma dan hukum adat setempat.
“Melalui festival ini, kami mengajak audiens untuk menjadi wisatawan yang bertanggung jawab, bahwa penting bagi mereka untuk menghormati hukum, adat istiadat, dan budaya di destinasi yang dikunjungi. Sehingga nantinya akan menjaga ketentraman dan keharmonisan tempat yang dijelajahi,” kata Ni Made Ayu.
Kemenparekraf juga mengajak para pengunjung festival untuk mengenal berbagai destinasi wisata di Indonesia. Tidak hanya Bali, keindahan dan ragam keunikan budaya dapat juga dinikmati di berbagai daerah dan destinasi lainnya, terutama 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (5DPSP) yakni Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang.
Festival ini juga turut menyajikan informasi seputar destinasi favorit wisatawan Australia, yaitu Lombok dan Sumba. Sehingga, diharapkan destinasi-destinasi tersebut dapat menginspirasi khalayak atau pengunjung untuk melanjutkan kunjungan ke destinasi-destinasi lain di Indonesia setelah Bali. Diharapkan pula berdampak pada length of stay (jangka waktu kunjungan) wisatawan di Indonesia.
Lebih lanjut, Ni Made Ayu menjelaskan melalui festival ini disampaikan pada pengunjung dan khalayak media yang hadir mengenai berbagai penghargaan berkelas dunia yang telah diraih Indonesia.
Dua di antaranya yakni The World’s Most Naturally Beautiful Country 2022 dari MoneyUK serta Bali yang kembali mendapat penghargaan dari situs travel TripAdvisor melalui program tahunan Travellers’ Choice Award for Destinations.
Penghargaan dari TripAdvisor tersebut menobatkan Pulau Dewata sebagai destinasi terpopuler kedua di dunia tahun 2023 mengungguli London di posisi ketiga dan Paris di posisi kelima.
“Penghargaan ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan wisatawan Australia untuk berkunjung dan menjelajah ke berbagai destinasi di Indonesia,” kata Ni Made Ayu.
alam festival ini juga diadakan pertemuan terbatas dengan media, travel agents, tour operators, airlines, dan pemangku kepentingan parekraf lainnya untuk memberikan appresiasi kepada mereka yang telah mendukung Indonesia sebagai tujuan utama turis Australia setelah pandemi.
Tercatat hingga 2023, Australia merupakan penyumbang turis tertinggi bagi Indonesia dengan hampir 1 juta pengunjung atau 12,2 persen dari total wisman ke Indonesia.