Monitorday.com – Program makan siang gratis yang diusung oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut akan membuka lapangan pekerjaan dan juga bisa menumbuhkan perekonomian di level bawah.
Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Burhanuddin Abdullah mengatakan, program ini merupakan proyek besar yang akan melibatkan banyak pihak dan membuka lapangan pekerjaan.
“Saya bisa mengambil beberapa contoh, hal-hal yang sama hal-hal yang mirip ya, misalnya dengan keinginan untuk menciptakan lapangan pekerjaan, keinginan untuk merevitalisasi pendidikan,” kata Burhanuddin di Jakarta, Kamis (14/12).
Dia menjelaskan bahwa ada sebanyak 82,9 juta penerima manfaat dari program ini. Terdiri dari siswa SD, SMP, dan SMA, hingga pesantren. Menurut Burhanuddin, ada perputaran dana hingga Rp 1 triliun yang terjadi per hari untuk program tersebut.
“Anak-anak SD, SMP, SMA 44 juta. Anak balita 30 juta 74, ditambah pesantren 5 juta, 79, ditambah ibu hamil 3 juta, jadi 82,9 juta. 82,9 juta ini kita coba pikirkan untuk diberikan makan siang dan susu gratis. Berarti 82,9 juta per hari kira-kira, sama dengan Rp 1 triliun-lah per hari. Jadi setahun itu Rp 300 triliun,” jelasnya.
Karena itu, menurut Burhanuddin, program ini akan menumbuhkan geliat ekonomi, karena setidaknya program ini akan melibatkan 45 ribu dapur dalam proses produksinya.
“Ada 45 ribu dapur yang harus dibangun, bukankah itu lapangan kerja? Pak Prabowo mengatakan pada saya, kita rekrut sarjana-sarjana baru. Apakah itu bagian dari rencana untuk menciptakan lapangan pekerjaan?,” kata Burhanuddin.
“Kemudian kita akan beli bahan-bahan makanan untuk anak-anak kita itu dari para petani lokal. Petani dalam pengertian yang sangat luas, itu juga membuka pekerjaan dan buka kegiatan bagi perekonomian lokal,” tandasnya.