Monitorday.com – Hampir dua dekade lalu, Muara Gembong, sebuah kecamatan di Kabupaten Bekasi, dikenal dengan hamparan hijau tanaman mangrove yang melindungi pesisirnya.
Namun, seiring waktu, abrasi pesisir mengancam keberadaan hutan mangrove yang berfungsi sebagai pelindung alami tersebut.
Kecamatan Muara Gembong, yang terdiri dari enam desa, mengalami dampak serius dari abrasi, terutama di dua desa: Pantai Bahagia dan Pantai Bakti. Sejak 2005, lahan di kedua desa ini mulai tergerus abrasi, dan kerusakan semakin parah pada 2010.
Endang, Bendahara Kelompok Tani Sumber Makmur, menjelaskan, “Permukaan air laut mulai meninggi dan green belt dari mangrove di pesisir berkurang, menyebabkan air laut masuk tanpa adanya penahan.”
Lahan di kedua desa, yang dulunya merupakan tambak produktif untuk budidaya udang dan bandeng, kini telah berubah menjadi lautan kecil akibat abrasi.
Keberadaan mangrove yang seharusnya berfungsi sebagai pelindung alami kini telah berkurang, menyebabkan kerusakan ekosistem yang signifikan.
Sebagai respons terhadap ancaman ini, masyarakat Kampung Solokan Kendal di Desa Pantai Bahagia mendapatkan dukungan dari BRI melalui Program BRI Menanam – Grow & Green. Program ini menyediakan 10.000 bibit mangrove untuk ditanam di pesisir dan area tambak yang terancam abrasi.
“BRI memberikan bantuan 10.000 bibit mangrove untuk ditanam di pinggir tambak dan daerah pesisir. Mangrove yang ditanam ini bertujuan untuk menjadi green belt yang mencegah abrasi,” ujar Endang.
Program BRI Menanam – Grow & Green tidak hanya fokus pada penanaman, tetapi juga pada pemeliharaan dan monitoring.
Anggota kelompok tani melakukan pengukuran ketinggian pohon, diameter batang, dan penyulaman jika diperlukan. Data mengenai kelulusan hidup bibit mangrove dilaporkan setiap empat bulan.
Menurut Endang, tingkat kelulusan bibit mangrove dari BRI mencapai 85-90%. Sisanya mengalami kegagalan hidup akibat cuaca ekstrem, hama, atau faktor rob yang mempengaruhi kekuatan akar.
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menekankan komitmen BRI terhadap pelestarian lingkungan.
“BRI berkomitmen mendukung upaya pelestarian pesisir dan habitat mangrove di Indonesia. Kami berharap penanaman mangrove ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.
Program BRI Menanam – Grow & Green telah menanam 42.800 bibit pohon sejak 2023, termasuk mangrove, cemara laut, dan tanaman produktif. Program ini juga melakukan transplantasi 2.430 fragmen terumbu karang di beberapa pulau Indonesia.
Secara keseluruhan, program ini berpotensi menyerap 9.653,51 ton CO2e per tahun, mendukung upaya pengurangan emisi karbon dan pelestarian lingkungan.