MONITORDAY.COM – Keikhlasan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dalam mengabdi kepada bangsa dan negara terbukti dengan berbagai keputusan penting dalam pembangunan Indonesia.
Prabowo dinilai tidak memiliki kepentingan apapun untuk menjadi presiden Indonesia selanjutnya.
Majunya Prabowo di Pilpres 2024 bukan untuk meraih kekuasaan melainkan ingin memenuhi komitmennya untuk mengabdikan diri di akhir usia.
Komitmen tersebut dinilai sebagai komitmen moral Prabowo kepada bangsa dan negara. Prabowo ingin membuat Indonesia menjadi negara yang maju dan mandiri di masa depan.
“Pak Prabowo masih punya komitmen moral, bagaimana caranya bangsa ini bisa lebih maju ke depannya,” kata Ketua Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer, dalam keterangnya, Senin (25/9/2023).
Dia mengatakan, Prabowo memenuhi tanggung jawab sebagai tokoh nasional dengan membawa Indonesia menjadi negara yang kuat. Maka itulah komitmen Prabowo yang ingin melanjutkan pembangunan demi menuju Indonesia emas pada 2045.
“Pak Prabowo nggak punya kepentingan apa-apa. Ini bukan soal kekuasaan, ini soal komitmen moral dia, soal tanggung jawab dia sebagai kader bangsa,” ujar Noel.
Menurut Noel, orientasi inilah yang menjadikan Prabowo sosok pembeda dari kandidat capres yang lainnya. Prabowo cenderung mengutamakan tujuannya menjadikan Indonesia sebagai negara maju ketimbang urusan politik dan golongan tertentu.
“Orientasi moral inilah yng akhirnya membuat orang memiliki penilaian tersendiri terhadap Pak Prabowo,” kata dia.
Sementara itu, sebelumnya, hasil survei teranyar dari Y-Publica menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto terus merangkak naik sejak awal tahun. Sehingga, Prabowo kini menempati elektabilitas tertinggi di antara tiga nama potensial bakal calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
“Prabowo makin tak terbendung di tiga besar,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa (22/8/2023).
Survei mencatat bahwa Prabowo meraih elektabilitas sebagai bakal capres sebesar 30,6 persen, disusul Ganjar Pranowo di urutan kedua sebesar 22,7 persen, kemudian Anies Baswedan di urutan ketiga sebesar 13,4 persen.
Elektabilitas Prabowo tersebut tercatat mengalami kenaikan sejak Februari lalu yang mulanya memperoleh raihan sebesar 21,3 persen, lalu pada April menjadi 22,8 persen, kemudian pada Juni kembali meningkat menjadi 25,3 persen, hingga pada Agustus memperoleh 30,6 persen.