Monitorday.com – Ketersediaan pupuk subsidi bagi petani di seluruh Indonesia mendapatkan dorongan signifikan dengan penambahan alokasi menjadi 9,55 juta ton pada tahun 2024, menggantikan alokasi sebelumnya yang hanya mencapai 4,7 juta ton. Langkah ini disambut baik oleh para petani sebagai angin segar bagi industri pertanian nasional.
Roh Eddy Andri Wismono, General Manager Wilayah 2 Pupuk Indonesia, menyatakan bahwa peningkatan alokasi subsidi pupuk ini merupakan kabar baik bagi para petani. “Petani tidak perlu lagi khawatir akan kekurangan pupuk, karena dengan peningkatan alokasi ini, diharapkan kebutuhan pupuk petani dapat terpenuhi,” ujarnya.
Penambahan alokasi pupuk subsidi tidak hanya berlaku secara nasional, namun juga menjangkau kebutuhan khusus di beberapa wilayah, termasuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Roh Eddy menjelaskan bahwa peningkatan alokasi ini juga termasuk pupuk NPK Kakao untuk petani terdaftar di NTT.
Di samping peningkatan alokasi, proses penebusan pupuk subsidi juga semakin dipermudah. Kolaborasi antara Pupuk Indonesia dan Kementerian Pertanian melahirkan inovasi berupa aplikasi i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi), yang memungkinkan petani terdaftar untuk melakukan penebusan dengan mudah menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“I-Pubers menjadi solusi terdepan untuk memastikan ketepatan distribusi pupuk, efisien, dan tepat sasaran. Inovasi digital ini membantu mendorong pertumbuhan sektor pertanian dengan presisi,” tambah Roh Eddy.
Sejak implementasi pada 1 Februari 2024, i-Pubers telah mencapai 100 persen secara nasional dan telah tersedia di lebih dari 27.000 kios di seluruh Indonesia. Hingga 29 Maret 2024, lebih dari 1,3 juta ton pupuk telah disalurkan kepada petani terdaftar di 38 provinsi.
Dari sisi stok, Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok sebesar 769.042 ton di gudang lini III, terdiri dari 436.418 ton stok pupuk urea bersubsidi dan 300.359 ton NPK. Khusus untuk wilayah 2, stok pupuk bersubsidi yang tersedia mencapai 372.013 ton, dengan 203.735 ton urea dan 168.278 ton NPK.
Pupuk Indonesia juga memastikan ketersediaan stok di NTT, dengan stok sebesar 16.789 ton yang tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota. Di Kabupaten Kupang sendiri, stok pupuk mencapai 4.317 ton, melebihi ketentuan stok minimum.
Roh Eddy menekankan komitmen perusahaan untuk memantau ketersediaan stok dan distribusi pupuk secara ketat, dengan memberikan sanksi kepada pihak yang melanggar ketentuan yang berlaku.
Dengan ketersediaan pupuk subsidi yang melimpah dan sistem distribusi yang efisien, PT Pupuk Indonesia (Persero) siap mendukung pertumbuhan sektor pertanian Indonesia dan kesejahteraan petani.