Monitorday.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berinovasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui Program Makmur (“Mari Kita Majukan Usaha Rakyat”).
Salah satu inovasi terbaru adalah penerapan teknologi pertanian presisi bernama “Preci-Rice” pada budidaya padi di Desa Mekarjaya, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Teknologi ini berhasil meningkatkan hasil panen petani dari 10 ton/Ha menjadi 11 ton/Ha, atau naik sebesar 8,54%.
Dalam acara panen yang berlangsung pada Senin (21/10/2024), Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, menyampaikan bahwa produktivitas padi di Subang sudah tinggi, namun dengan bantuan teknologi Preci-Rice, hasil panen masih bisa dioptimalkan.
Preci-Rice merupakan teknologi yang dirancang untuk mendeteksi kandungan unsur hara tanah seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), serta memberikan rekomendasi pemupukan secara tepat dan cepat.
Teknologi ini menggunakan drone untuk melakukan pemetaan dan analisis kebutuhan hara pada lahan pertanian.
Dalam kolaborasi dengan Kelompok Tani Sumber Jaya di Desa Mekarjaya, teknologi Preci-Rice telah memetakan area seluas 174 hektar.
Hasil analisisnya merekomendasikan penggunaan pupuk NPK sebanyak 368 kg/Ha dan Urea 189 kg/Ha.
Petani setempat kemudian melakukan pemupukan pertama dengan 200 kg NPK dan 200 kg Urea, sesuai alokasi pupuk subsidi, serta melengkapi dengan pupuk non-subsidi pada pemupukan kedua.
“Kami mendampingi para petani dengan pemetaan drone untuk mengetahui kesuburan tanah dan memberikan rekomendasi pupuk yang tepat.
“Ini merupakan bagian dari edukasi kami agar pemupukan dilakukan secara presisi, sehingga hasil panennya lebih optimal,” ujar Tri Wahyudi Saleh.
Teknologi Preci-Rice juga mendukung layanan Mobil Uji Tanah (MUT), yang membantu mendeteksi kandungan unsur hara pada tanah.
Dengan adanya teknologi ini, PT Pupuk Indonesia berharap dapat memberikan solusi yang lebih tepat bagi petani dalam pengelolaan lahan mereka.
Program Makmur sendiri merupakan ekosistem pertanian yang mendukung petani dari hulu hingga hilir.
Di Subang, program ini bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Bulog, ID FOOD, Sang Hyang Seri, dan ASKRINDO, dalam upaya membangun sektor pertanian di daerah tersebut.
Secara nasional, realisasi Program Makmur telah melampaui target dengan luas lahan 368.324 hektar atau 136% dari target 2024, melibatkan 145.928 petani.
Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian, Jekvy Hendra, menyoroti pentingnya teknologi untuk mengatasi tantangan sektor pertanian, seperti degradasi tanah dan penurunan produktivitas.
“Pemupukan yang berimbang dan tepat sangat diperlukan.
“Di banyak daerah, penggunaan pupuk sering berlebihan, yang justru berdampak negatif.
“Kami mengapresiasi upaya PT Pupuk Indonesia yang telah menyediakan teknologi untuk pemupukan presisi,” ujar Jekvy.
Dengan langkah inovatif ini, PT Pupuk Indonesia berkomitmen mendukung pertanian berkelanjutan di Indonesia, meningkatkan hasil panen, dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani.