Connect with us

News

Ramai Seruan Boikot Produk Pro Israel, Saatnya UMKM Lokal Bisa Naik Kelas

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Seruan boikot terhadap sejumlah produk atau merek global pro Israel masih menggema. Di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menerbitkan fatwa yang intinya haram mendukung agresi Israel ke Palestina baik langsung maupun tidak langsung.

“Mendukung pihak yang diketahui mendukung agresi Israel, baik langsung maupun tidak langsung, seperti dengan membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel hukumnya haram,” kata Ketua MUI Bidang Fatwa Prof Asrorun Niam Sholeh saat menyampaikan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/11).

Meski tidak disebutkan apa saja produknya, kampanye boikot produk-produk yang disinyalir mendukung Israel berseliweran di media sosial. Pemerintah pun merespons baik aksi boikot ini karena dinilai menjadi kesempatan produk dalam negeri untuk menembus pasar global.

“Ya saya kira itu suatu peluang. Gerakan konsumen dunia itu kan juga bukan hanya sekedar murah, berkualitas, tapi juga nilai-nilai, ada 3 hal. Jadi, selain profit, people dan planet, isu lingkungannya juga ada,” kata Menkop UKM Teten Masduki ditemui di Senayan Park, Jakarta Pusat.

Ekonom dari Institute for Development Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda juga melihat momentum ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk menarik masyarakat yang menggaungkan boikot. Produk UMKM bisa menjadi substitusi berbagai produk global yang diduga terafiliasi atau mendukung Israel.

“Substitusi produknya menjamur dan bahkan ada yang dari lokal UMKM. Jadi boikot ini juga seharusnya dibarengi dengan penggunaan produk dalam negeri, khususnya produk UMKM,” tutur Nailul dalam pernyataannya, Minggu (12/11).

Sejauh ini metode boikot disebut bisa efektif menekan berbagai penjualan. Sebab, omzet atau pendapatan kotor perusahaan tersebut bisa berkurang.

“Cara boikot produk yang berhubungan dengan suatu negara memang efektif untuk membuat perusahaan tersebut terdampak, minimal pendapatan kotornya menjadi menurun,” ucap Nailul.

Selain itu, boikot juga dianggap bisa membuat citra dari produk perusahaan global tersebut negatif di mata publik. Hal itu berpotensi mengganggu permintaan pasar terhadap produk yang dihadirkan perusahaan.

Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Benny Soetrisno juga mengatakan bahwa seruan boikot merek global yang pro Israel bisa memberikan kesempatan untuk produk lokal tumbuh signifikan.

“Kalau untuk jangka panjang dan adanya keikutsertaan masyarakat secara masif atas fatwa MUI tersebut, maka akan memberikan kesempatan industri barang dalam negeri tumbuh secara signifikan,” kata Benny.

Meski begitu, jika seruan boikot berlangsung dalam jangka waktu panjang, Benny melihat kemungkinan berbagai merek global Pro Israel di Indonesia bisa tumbang. Hal itu bukan tidak mungkin akan menyebabkan maraknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Kalau berlangsung panjang dan masif bisa terjadi PHK dan pindah ke industri domestik atau lokal,” tuturnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



News46 minutes ago

Presiden Korea Selatan Deklarasikan Darurat Militer, Ada Apa?

Keuangan2 hours ago

TASPEN Sabet Penghargaan Bergengsi di Good Corporate Governance Award 2024

Infrastruktur2 hours ago

Dewan Komisaris Jasa Marga Tinjau Persiapan Jalan Tol Trans Jawa Jelang Libur Nataru

News2 hours ago

Hari Disabilitas Internasional: KAI Perkuat Komitmen Layanan Ramah Disabilitas

News2 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, PLN Siap Pasok Listrik di Berbagai Daerah

Sportechment2 hours ago

STY Sebut Negara Ini Jadi Lawan Berat Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Sportechment3 hours ago

Krisis Finansial Hantui KTM: Masa Depan Penantang Ducati di MotoGP Terancam

Sportechment3 hours ago

2 Syarat Persib Bandung Melenggang ke Babak 16 Besar ACL Two

News4 hours ago

Israel dan Hizbullah Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata, Begini Kronologinya

News4 hours ago

Mendikdasmen Ajak Semua Pihak Tingkatkan Pendidikan Inklusif bagi Disabilitas

News15 hours ago

Turunkan Harga Tiket Pesawat di Libur Nataru, Kementerian BUMN dapat Apresiasi Presiden

News15 hours ago

Mendikdasmen Usul Rhoma Irama Dilibatkan untuk Cegah Judol, Alasannya Jadi Sorotan

Sportechment16 hours ago

Paham Ajaran Islam, Ronaldo Minta Latihan Dihentikan Saat Azan Berkumandang

News16 hours ago

KPU Tetapkan 6 Desember Batas Akhir Pelaksanaan PSU Pilkada 2024

News16 hours ago

Gandeng KPAI, Kemkomdigi Perkuat Perlindungan Anak di Ruang Digital

Migas16 hours ago

Petani Kopi Raup Cuan Jutaan Berkat Pemanfaatan Energi Tenaga Surya

Sportechment17 hours ago

PSSI Gelar Piala Soeratin dan Piala Pertiwi 2024, Berikut Hasil Drawingnya

News20 hours ago

Sertifikasi dan Kenaikan Gaji Guru, Ikhtiar Abdul Mu’ti Bangun Masa Depan Pendidikan

News20 hours ago

Habib Rizieq Shihab Dukung Prabowo, Masuk Koalisi?

Sportechment2 days ago

Ucapkan Perpisahan, Sinyal Kuat Mo Salah Merapat ke Klub Liga Prancis