Monitorday.com – Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambangi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam rangka kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, Rabu (28/5/2025).
Kunjungan ini bukan sekadar seremoni diplomatik, tetapi mencerminkan penguatan hubungan Prancis–Indonesia melalui jalur pendidikan dan kebudayaan. Momen istimewa ini disambut hangat oleh civitas akademika UNJ, yang merasa terhormat atas kehadiran langsung pemimpin negara Eropa tersebut.
Rektor UNJ, Prof Komarudin mengungkap bahwa kunjungan Presiden Macron bukanlah kebetulan. UNJ dipilih karena selama ini telah menjalin hubungan erat dengan Kedutaan Besar Prancis, terutama dalam kerja sama budaya dan pengajaran bahasa Prancis.
“Memang UNJ sudah bekerja sama dengan kebudayaan Prancis, didukung Kedubes dalam kegiatan menyebarluaskan bahasa Prancis,” kata Prof Komarudin
Prof Komarudin menyampaikan bahwa UNJ telah memiliki program pendidikan bahasa Prancis sejak tahun 2011. Tidak hanya di tingkat universitas, kerja sama juga menjangkau Labschool Cibubur yang berada di bawah naungan UNJ.
“Kami punya fast track di Labschool. Lulusan Labschool Cibubur bisa memilih perguruan tinggi di Prancis,” tambahnya.
Ini menjadi bukti konkret keseriusan UNJ dalam membangun jejaring internasional untuk para pelajarnya.
Kunjungan Macron dipandang sebagai bentuk pengakuan langsung dari pemerintah Prancis atas kontribusi UNJ dalam mempererat hubungan kedua negara melalui jalur pendidikan.
“Ini sudah dicatat oleh pemerintah Prancis karena kerja sama kami,” ujar Komarudin dengan bangga.
Menurutnya, Macron ingin bertemu langsung dengan mahasiswa dan pelajar Indonesia, berdialog, serta membangun kedekatan dengan generasi muda.
“Presiden Macron ingin menyapa para mahasiswa dan berdialog dengan kaum muda. Tampaknya beliau ingin lebih dekat dengan mahasiswa dan pelajar Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor UNJ, Prof. Ifan Iskandar, juga menyambut positif kedatangan Macron. Ia berharap momentum ini bisa membuka lebih banyak peluang kolaborasi antara UNJ dan berbagai institusi pendidikan di Prancis.
“Kami ingin kerja sama ini tidak hanya berlanjut, tapi juga berkembang lebih luas untuk membangun jembatan persahabatan kebudayaan antara Indonesia dan Prancis,” jelas Prof Ifan.
Macron tiba di Jakarta pukul 10.00 WIB dan langsung melakukan sejumlah agenda bilateral, termasuk bertemu Presiden Prabowo serta delegasi Indonesia. Selain mengunjungi UNJ dan Gedung ASEAN, Macron dijadwalkan melanjutkan lawatannya ke Candi Borobudur, Kamis (29/5).
Kunjungan ini menjadi bukti bahwa pendidikan dan budaya mampu menjembatani diplomasi antarbangsa, dan UNJ kini berdiri di garda depan dalam membangun relasi itu.
Dengan energi muda dan semangat kolaborasi, UNJ menegaskan posisinya sebagai mitra strategis dalam percaturan global.