Monitorday.com – Analis politik dan Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia (SDI), Arif Nurul Imam, menilai bahwa Ridwan Kamil memiliki peluang besar untuk menang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Provinsi Jawa Barat (Jabar).
“Sebagai mantan Gubernur Jawa Barat, elektabilitasnya sudah terbukti. Banyak program dan terobosan yang dia lakukan masih dirasakan masyarakat,” ujar Arif kepada wartawan, Senin (10/6).
Menurutnya, meskipun Ridwan Kamil sudah tidak menjabat, namanya masih diingat oleh masyarakat Jabar. Bahkan, saat ini RK yang juga kader Golkar, sedang dipertimbangkan untuk maju di Pilkada Jakarta.
“Kalau soal peluang menang, lebih besar di Jawa Barat. Namun, dari segi posisi politik strategis, Jakarta lebih menguntungkan untuk tokoh dan partai politik,” jelasnya.
Arif juga mengungkapkan bahwa Ridwan Kamil memiliki potensi elektoral besar di Jakarta, karena provinsi tersebut merupakan etalase politik nasional.
“Pilkada Jakarta mirip dengan pemilihan presiden mini di Indonesia,” katanya.
Ia menambahkan bahwa siapa pun tokoh yang terpilih di Jakarta akan memiliki nilai tawar politik yang besar untuk Pilpres selanjutnya. Oleh karena itu, Golkar masih mempertimbangkan apakah akan menempatkan Ridwan Kamil di Jawa Barat atau di Jakarta.
“Jika hasil survei menunjukkan Ridwan Kamil memiliki dukungan kuat di Jakarta, kemungkinan itu akan menjadi pilihan Golkar,” tambahnya.
Terkait siapa yang akan menjadi pasangan RK, Arif menyebut nama Dedi Mulyadi, mantan politikus Golkar yang kini bergabung dengan Partai Gerindra.
“Jika pasangan ini terwujud, Pilkada Jabar selesai. Belum ada tokoh lain yang bisa menyaingi elektabilitas mereka,” tegasnya.
Survei terbaru dari SMRC menunjukkan bahwa Ridwan Kamil berada di urutan pertama dengan 52,2 persen dukungan responden dalam simulasi Pilgub Jabar yang digelar 27 Mei hingga 2 Juni 2024.
Di bawah RK, Dedi Mulyadi mendapat dukungan 28,9 persen, diikuti oleh Deddy Mizwar dengan 3,8 persen, dan Dede Yusuf Macan Effendi 1,9 persen. Nama-nama lain yang muncul dalam survei berada di bawah 1,9 persen dukungan.