Al Nassr menelan pil pahit setelah kalah di semifinal Piala Super Arab Saudi pada Selasa (9/4) dini hari WIB, dan pelatih mereka, Luis Castro, dengan tegas menyalahkan wasit dan teknologi VAR atas kekalahan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang diambil dari Sports Asharq, Castro mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap keputusan wasit dan penggunaan VAR dalam pertandingan tersebut.
Menurutnya, gol yang dianulir untuk Otavio pada babak pertama bisa menjadi poin balik bagi timnya, tetapi keputusan wasit dan ketidakintervenan VAR telah merugikan Al Nassr.
“Kami menampilkan permainan dengan level yang luar biasa di babak pertama, yang kami akhiri dengan gol yang dianulir untuk Otavio. Saya pikir itu bisa saja dihitung oleh wasit, namun wasit VAR tidak memanggil wasit arena untuk menonton pertandingan dengan benar dan aku terkejut karenanya,” kata Castro.
Selain itu, Castro juga mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap penanganan insiden provokatif yang dialami oleh Cristiano Ronaldo selama pertandingan. CR7 diberikan kartu kuning pada akhir babak pertama setelah gol Otavio dianulir, yang menurutnya tidak adil.
Namun, kekecewaan Castro tidak berhenti di situ. Meskipun Al Nassr berusaha keras untuk mengejar ketinggalan setelah Al Hilal unggul 2-0, pemain-pemainnya kesulitan karena harus bermain dengan sepuluh orang setelah Ronaldo diusir dari lapangan pada menit ke-86.
“Mungkin pengusiran Cristiano adalah permainan yang dibuat oleh bek tim lawan, tetapi VAR bisa saja memanggil wasit dan menonton pertandingan untuk menegaskan bahwa itu tidak pantas mendapatkan kartu merah,” ucap Castro.
Meskipun Al Nassr mampu mencetak satu gol balasan melalui Sadio Mane di masa injury time, upaya untuk menyamakan skor tidak membuahkan hasil.
Dengan demikian, Al Nassr harus puas tersingkir di semifinal Piala Super Arab Saudi, mengulang kekecewaan musim sebelumnya.