Connect with us

News

Rusia Incar Papua, Australia Panas

Laporan Janes tentang permintaan Rusia menempatkan pesawat di Papua memicu reaksi Australia dan bantahan Indonesia, membuka babak baru ketegangan geopolitik kawasan.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Isu strategis yang sensitif mencuat ke permukaan pada Senin (14/4/2025) setelah Janes menerbitkan laporan berjudul “Indonesia mulls options after Russia seeks access to air force base.” Dalam artikel itu, disebutkan bahwa Pemerintah Indonesia menerima permintaan resmi dari Rusia untuk menggunakan Pangkalan Angkatan Udara Manuhua di Biak Numfor, Papua, sebagai lokasi penempatan pesawat jarak jauhnya.

Laporan tersebut menggambarkan dinamika yang jauh lebih kompleks dari sekadar permintaan izin militer. Rusia dikatakan ingin menempatkan beberapa pesawat strategis di pangkalan yang berbagi landasan pacu dengan Bandara Frans Kaisiepo. Manuver ini sontak memantik respons berantai dari kawasan, terutama Australia, yang menganggap kawasan Pasifik sebagai halaman belakang kepentingan geopolitiknya.

Dalam laporan Janes, permintaan Rusia disebut dikirim langsung ke kantor Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin, usai pertemuannya dengan Menteri Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, pada Februari 2025. Informasi ini diperkuat oleh sumber internal yang diklaim Janes berasal dari lingkungan Pemerintah Indonesia.

Namun, pernyataan resmi Pemerintah Indonesia berusaha memadamkan api yang telanjur berkobar. Kementerian Luar Negeri RI, melalui Juru Bicaranya Roy Soemirat, membantah adanya permintaan seperti yang disebut dalam laporan tersebut. “Kami belum pernah mendengar mengenai permintaan Rusia untuk menempatkan pesawatnya di pangkalan udara milik Indonesia di wilayah Papua,” ujarnya pada Selasa (15/4/2025) malam.

Kendati begitu, Roy tidak merinci lebih jauh atau menyebutkan apakah koordinasi lintas instansi telah dilakukan. Komentar singkatnya, “Silakan dapat menghubungi kementerian/instansi terkait,” justru meninggalkan ruang spekulasi yang semakin melebar.

Dampak laporan tersebut melintasi batas diplomasi. Pemerintah Australia langsung bereaksi cepat. Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengaku telah melakukan komunikasi langsung dengan Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin. Dalam pernyataannya kepada media, Marles menyebut Sjafrie membantah dengan tegas laporan tersebut. “Dia mengatakan kepada saya dengan sejelas-jelasnya, laporan tentang prospek pesawat Rusia yang beroperasi dari Indonesia sama sekali tidak benar,” ujar Marles seperti dikutip The Guardian.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong juga angkat suara. Ia menegaskan bahwa pemerintahnya tengah melakukan klarifikasi secara diplomatik terkait kebenaran laporan Janes. “Kami telah menghubungi untuk mengetahui apakah laporan tersebut akurat atau tidak dan apa status permintaan dari Rusia tersebut,” ujarnya dalam konferensi pers terpisah.

Nada keras datang dari pucuk pimpinan Australia. Perdana Menteri Anthony Albanese menegaskan kembali posisi negaranya yang mendukung Ukraina dan menolak segala bentuk pengaruh Rusia di kawasan. “Kami jelas tidak ingin melihat pengaruh Rusia di wilayah kami, sangat jelas,” ujarnya. Ia juga menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pemimpin otoriter yang telah melanggar hukum internasional.

Manuver Moskow ini, meski masih simpang siur, telah menjadi bagian dari percaturan geopolitik yang semakin memanas di Indo-Pasifik. Papua, yang selama ini dikenal sebagai wilayah strategis dengan posisi menghadap Samudra Pasifik, tampaknya mulai masuk radar kekuatan global.

Indonesia kini berada di tengah pusaran kepentingan, antara menjaga kedaulatan dan menjalankan diplomasi bebas aktif, sembari menyikapi tekanan dari dua kekuatan besar: Rusia yang ekspansif dan Australia yang defensif.

Di tengah berbagai klarifikasi, satu hal menjadi jelas: informasi yang disampaikan Janes telah menggetarkan panggung diplomatik regional. Publik kini menanti bagaimana langkah selanjutnya Pemerintah Indonesia dalam mengelola tekanan, menjaga transparansi, dan memastikan bahwa kepentingan nasional tetap berada di atas segala pertimbangan strategis luar negeri.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News

Greta Thunberg Bakal Ikut Serta dalam Ekspedisi Pelayaran ke Gaza

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Aktivis lingkungan Greta Thunberg akan ikut serta dalam pelayaran kapal Freedom Flotilla Coalition (FFC) menuju Gaza.

Kapal bernama “Madleen” dijadwalkan berangkat dari Catania, Sisilia, pada hari Ahad membawa bantuan kemanusiaan.

Beberapa tokoh publik yang ikut serta termasuk aktor Game of Thrones Liam Cunningham, politisi Rima Hassan, dan aktivis Huwaida Arraf.

Misi ini merupakan upaya kedua FFC dalam beberapa bulan terakhir untuk menembus blokade ‘Israel’.

Upaya sebelumnya pada bulan Mei gagal setelah kapal “Conscience” diserang dua drone ‘Israel’ di perairan internasional dekat Malta.

Serangan itu merusak parah kapal “Conscience” sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Gaza.

Rima Hassan menyatakan bahwa misi ini adalah bentuk protes terhadap blokade dan tindakan genosida yang dilakukan ‘Israel’.

Ia juga menekankan bahwa pengiriman bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global atas situasi di Gaza.

Rima menyebut impunitas yang dinikmati oleh Negara Israel sebagai masalah serius dalam krisis kemanusiaan ini.

Al Jazeera melaporkan pernyataan Rima pada Jumat, 30 Mei 2025.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahaya kelaparan akut yang mengancam Gaza.

Selama berbulan-bulan, wilayah Gaza mengalami kekurangan pangan ekstrem akibat blokade ‘Israel’.

WHO menyebutkan bahwa sekitar seperempat penduduk Gaza berada dalam kondisi “bencana kelaparan”.

Kondisi tersebut juga mencakup kekurangan gizi akut, penyakit menular, dan tingginya angka kematian.

Upaya FFC menjadi sorotan dunia karena melibatkan figur publik global dalam aksi kemanusiaan ini.

Partisipasi Greta Thunberg diperkirakan akan menarik lebih banyak perhatian internasional terhadap penderitaan rakyat Gaza.

Continue Reading

News

Turki Luncurkan Kampanye Nasional Lawan Obesitas

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Kementerian Kesehatan Turki meluncurkan kampanye nasional untuk mencegah peningkatan obesitas di negara tersebut.

Kampanye ini menargetkan 10 juta orang selama periode 10 Mei hingga 10 Juli 2025.

Menteri Kesehatan Kemal Memişoğlu mengatakan tim kesehatan akan dikirim ke 81 provinsi.

Tim tersebut akan mengukur Body Mass Index (BMI) warga di tempat umum, kampung, dan berbagai acara.

Warga yang teridentifikasi mengalami kelebihan berat badan akan diarahkan ke fasilitas kesehatan resmi.

Di sana, mereka akan mendapatkan bimbingan mengenai gaya hidup sehat dan pemantauan dari tenaga ahli.

BMI adalah indikator umum untuk menghitung kadar lemak tubuh berdasarkan tinggi dan berat seseorang.

Obesitas didefinisikan sebagai BMI 30 ke atas dan tergolong penyakit kronis yang kompleks.

Faktor genetik, lingkungan, ekonomi, dan psikologis turut mempengaruhi kondisi obesitas.

WHO menyebut Turki sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan obesitas tercepat di dunia.

Secara global, obesitas diperkirakan memengaruhi 70 persen populasi pada 2060.

Namun, proyeksi di Turki menunjukkan angka yang lebih mengkhawatirkan, yaitu 94 persen.

Profesor Ömer Faruk Başer mengungkap satu dari lima anak di Turki mengalami gangguan gizi.

Malnutrisi akibat konsumsi makanan dengan gizi buruk adalah penyebab utama gangguan ini.

Sekitar 15 persen anak-anak dengan gangguan makan di Turki masuk kategori obesitas.

Profesor Mehmet Cindoruk menyebut Turki kini menyaingi Amerika Serikat dalam tingkat obesitas, dengan sekitar 30 persen populasi terkena kondisi ini.

Continue Reading

News

Usai Kalahkan Petarung Israel, MMA Asal Irlandia Teriakkan: Free Palestine

Natsir Amir

Published

on

Monitorday..com – Petarung MMA asal Irlandia, Paddy McCorry, menyulut sorotan global usai meraih kemenangan mutlak atas atlet Israel, Shuki Farage, dalam ajang Cage Warriors 189 yang digelar Sabtu (31/5/2025) di Roma, Italia. Namun bukan hanya angka telak 30-27, 30-27, dan 30-26 yang membuatnya jadi pusat perhatian, melainkan selebrasi politisnya yang lantang dan penuh makna: mengibarkan bendera Palestina sambil meneriakkan “Free Palestine” di tengah arena.

McCorry, yang berasal dari West Belfast — kawasan yang historisnya penuh dengan resistensi terhadap kolonialisme — tak sekadar memukul lawannya di oktagon, tapi juga menghantam simbolisme geopolitik yang membalut pertarungan tersebut. Seusai juri mengumumkan kemenangannya, ia menatap kamera dan berseru dengan penuh emosi. Di saat petarung lain mungkin akan berbicara soal teknik atau dedikasi latihan, McCorry justru memilih menyalurkan kemarahannya terhadap situasi global.

Di media sosial, akun X resmi @CageWarriors menyatakan identitas McCorry sebagai petarung dari West Belfast — pernyataan yang secara implisit memuat nuansa perlawanan terhadap penindasan, sebagaimana sejarah panjang Irlandia Utara dalam melawan dominasi Inggris. Dalam unggahan pribadinya di akun @PaddyMcCorryMMA, ia bahkan memamerkan pukulan-pukulan bertubi-tubi ke wajah Farage dengan narasi yang lebih provokatif: “Street justice.” Tak lupa, ia menyandingkan simbol bendera Irlandia dan Palestina — sebuah pernyataan visual yang menantang konvensi dan menabrak batas netralitas olahraga.

Aksi McCorry ini jelas membuka ruang debat. Di satu sisi, ia dianggap berani menyuarakan solidaritas kepada rakyat Palestina di tengah panasnya konflik Timur Tengah, terutama di hadapan lawan dari Israel. Di sisi lain, sikap tersebut menuai kritik tajam karena mencampuradukkan olahraga dengan politik, dan berpotensi memperuncing ketegangan internasional di panggung yang seharusnya netral.

Namun, bagi McCorry, netralitas tampaknya bukan pilihan. Ia mengubah ring MMA menjadi panggung perlawanan. Sorak sorai penonton di Roma yang mendengar teriakannya seolah menjadi gema dari suara-suara yang selama ini ditekan. Tidak hanya sebagai atlet, McCorry memposisikan dirinya sebagai simbol resistensi — kontroversial, tajam, dan tak kompromi.

Dunia MMA kini menghadapi kenyataan baru: ketika seorang petarung tak hanya melemparkan pukulan, tetapi juga membawa narasi besar di balik sarung tinjunya. Paddy McCorry tidak sekadar menang angka — ia menyalakan api politik dari dalam ring, dan membuat dunia tak bisa lagi memisahkan antara pukulan dan pesan.

Continue Reading

News

Seabad Hubungan Diplomatik: Indonesia-Prancis Perkuat Kerja Sama Strategis

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Istana Merdeka menjadi panggung diplomasi yang menggetarkan, ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Ibu Negara Brigitte Macron disambut dengan upacara kenegaraan penuh khidmat oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Rabu siang (28/5). Namun sorotan tajam justru tertuju pada malam harinya—ketika Prabowo, dengan gestur penuh kehangatan dan simbolis, mengangkat gelas untuk bersulang.

“Atas nama Bangsa Indonesia… minum untuk kesehatan Yang Mulia Presiden Prancis dan Ibu, serta kesejahteraan kedua bangsa,” ucap Prabowo. Lalu, disambung dengan seruan lantang: “Vive la France! Vive la Indonesia!”.

Momentum ini lebih dari seremoni—ia mencerminkan keberanian Indonesia menyatakan diri sebagai mitra setara, membangun aliansi berdasarkan saling hormat dan semangat strategis jangka panjang.

Macron tak tinggal diam. Dalam sambutan berbalut puisi dan sejarah, ia mengutip nama-nama legendaris Prancis seperti Rimbaud, Debussy, hingga Cartier-Bresson. “12.000 kilometer memisahkan kita, tapi kita terhubung oleh angin sejarah dan napas takdir bersama,” kata Macron, menandaskan hubungan ini bukanlah konstruksi diplomasi dadakan.

Macron menjadi kepala negara Uni Eropa pertama yang berkunjung ke Indonesia sejak Prabowo resmi menjabat Oktober 2024. Dalam tur Asia Tenggaranya, Macron mengunjungi Vietnam, Indonesia, dan akan melanjutkan ke Singapura.

Kunjungan yang Tak Sekadar Simbolik

Hari kedua, Macron menyambangi Akademi Militer (Akmil) Magelang—markas pendidikan militer elite RI. Bersama Prabowo, ia meninjau kelas bahasa Prancis dan berdialog langsung dengan taruna. Dari balik sapaan “Bonjour”, terlihat benih-benih kerja sama pertahanan dan pendidikan yang mulai tumbuh.

Usai sesi kelas, Prabowo sendiri yang mengemudikan kendaraan taktis “Maung” membawa Macron keliling kampus Akmil. Di pinggir jalan, ribuan pelajar mengibarkan bendera Indonesia dan Prancis—pemandangan yang menggugah, mengingatkan kita bahwa diplomasi bukan monopoli elit, tapi juga dirayakan rakyat.

Puncak simbolisme hadir ketika Macron secara langsung menganugerahkan Grand Cross of the Legion of Honour, penghargaan tertinggi Prancis, kepada Presiden Prabowo. Ini bukan basa-basi diplomatik, tapi pengakuan terhadap posisi strategis Indonesia dalam peta global Prancis.

Borobudur dan Filosofi Persatuan

Kamis siang (29/5), kedua pemimpin menapak ke Candi Borobudur—ikon spiritualitas dan warisan dunia UNESCO. Di sini, Prabowo berbicara tentang Pancasila, toleransi, dan pentingnya perjumpaan lintas keyakinan. Macron, tak kalah puitis, menyampaikan pepatah Indonesia: “Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit”—menegaskan visi hubungan jangka panjang yang bertumbuh dari akar rakyat.

Joint Vision 2050: Dari Romantis ke Strategis

Kekuatan nyata kunjungan ini bukan hanya di simbol, tetapi strategi. Dalam pertemuan bilateral, Prabowo dan Macron menandatangani Joint Vision 2050—peta jalan kemitraan strategis yang mencakup 21 sektor, mulai dari pertahanan, energi, budaya, hingga ketahanan pangan. Nilai komitmen investasi mencapai USD11 miliar atau Rp179 triliun, mencakup kerja sama pemerintah, bisnis, dan masyarakat.

“Prancis adalah mitra utama Indonesia dalam modernisasi alutsista, dan sahabat dalam membangun masa depan berkelanjutan,” tegas Prabowo.

Macron menambahkan: “Ini adalah kemitraan melalui budaya, sains, dan inovasi—yang akan terus berkembang seiring waktu.”

Continue Reading

News

Turki Peringati 572 Tahun Pembebasan Konstantinopel

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Turki memperingati 572 tahun penaklukan Istanbul oleh Sultan Muhammad Al-Fatih pada 29 Mei 1453.

Peristiwa ini menandai runtuhnya Bizantium dan awal dari era baru dalam sejarah dunia Islam.

Presiden Recep Tayyip Erdoğan memberikan penghormatan kepada sang sultan dan pasukannya melalui media sosial.

Ia menyertakan kutipan hadis Nabi ﷺ tentang keutamaan pemimpin dan pasukan yang menaklukkan Konstantinopel.

Sultan Muhammad II dikenal bukan hanya sebagai penakluk, tetapi juga negarawan, intelektual, dan arsitek perubahan.

Selama tiga dekade pemerintahannya, ia memperluas wilayah kekuasaan ke berbagai wilayah strategis.

Setelah menaklukkan Istanbul, ia langsung memulai proyek rekonstruksi besar-besaran untuk memulihkan kehidupan kota.

Ia mengundang ilmuwan, pengrajin, dan berbagai komunitas untuk membangun kembali Istanbul sebagai pusat peradaban.

Bangunan monumental seperti Masjid Eyüp Sultan, Istana Topkapı, dan Kompleks Masjid Fatih dibangun di masa pemerintahannya.

Ia juga membangun madrasah seperti Zeyrek Madrasa yang menjadi cikal bakal Universitas Istanbul.

Transformasi Hagia Sophia dari gereja menjadi masjid menjadi simbol kuat peralihan kekuasaan dan identitas Islam.

Hagia Sophia sempat menjadi museum pada 1934, lalu difungsikan kembali sebagai masjid pada 2020.

Fatih juga memperkuat sektor ekonomi dengan membangun Grand Bazaar dan Galata Bedesten.

Lebih dari 160 masjid dibangun setelah penaklukan untuk memperkuat identitas Islam-Turki di Istanbul.

Bangunan-bangunan peninggalannya masih berdiri kokoh dan digunakan hingga kini sebagai warisan sejarah.

Sultan Muhammad Al-Fatih dikenang sebagai pendiri peradaban yang menjadikan Istanbul pusat kekuasaan Islam selama berabad-abad.

Continue Reading

News

Pesan Menang RI Kepada Jamaah Haji: Fokus Persiapan Wukuf

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan jemaah haji Indonesia agar fokus pada puncak ibadah, yaitu wukuf di Arafah.

Ia menegaskan pentingnya tidak mengorbankan ibadah wajib hanya demi mengejar ibadah sunah.

Kedatangan Menag di Bandara Jeddah disambut oleh Duta Besar RI, Dirjen Haji dan Umrah, Konjen RI, serta jajaran PPIH Arab Saudi.

Menag hadir bersama Wakil Menteri Agama dan sejumlah tokoh nasional lainnya sebagai bagian dari Amirul Haj.

Dalam keterangannya, Menag menyampaikan dua pesan penting bagi jemaah haji Indonesia.

Pertama, jemaah harus memahami dengan baik syarat dan rukun haji agar ibadahnya sah.

Ia mengingatkan bahwa persiapan logistik yang baik tidak cukup jika aspek ibadah tidak dipenuhi.

Untuk itu, Kemenag telah mengirim 20 ulama sebagai konsultan ibadah yang lebih dahulu tiba di Arab Saudi.

Para musytasyar dinni ini bertugas mendampingi jemaah dalam memahami tata cara dan hukum ibadah haji.

Kedua, Menag menekankan pentingnya menjaga kesehatan menjelang wukuf di Arafah.

Ia mengimbau agar jemaah tidak memaksakan diri menjalani ibadah sunah bila fisik tidak mendukung.

Petugas dan pimpinan kloter diminta membantu jemaah membuat prioritas ibadah yang bijak.

Koordinasi antarpetugas terus ditingkatkan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah.

Menag juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memberikan apresiasi atas kerja sama seluruh pihak.

Ia menutup pesannya dengan ajakan kepada jemaah untuk mendoakan bangsa Indonesia selama di Tanah Suci.

Menag berharap semua jemaah menjadi haji yang makbul dan petugas mampu menjalankan amanah dengan baik.

Continue Reading

News

Indonesia Targetkan Pasar Malaysia untuk Ekspor Beras

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut Indonesia siap mengekspor beras ke negara-negara Asia Tenggara. Pada tahap awal beras Indonesia akan diekspor ke negara tetangga, Malaysia.

Menurut Amran, Negeri Jiran membutuhkan beras hingga 24 ribu ton per tahun dari Indonesia. Saat ini kedua belah pihak sudah menandatangani perjanjian kerja sama berbentuk Business to business (B2B). Namun Amran belum mau menyebut kapan ekspor itu dilaksanakan.

“Kami terima laporan B2B penandatanganan meminta 24 ribu ton per tahun ke Malaysia. Mereka sudah tandatangan, tapi nanti kita lihat ke depan,” ujar Amran saat ditemui di Kediaman Pribadinya di Jakarta, Jumat kemarin.

Rencananya beras yang akan dikirim ke Malaysia berasal dari Provinsi Kalimantan Barat. Meskipun, beras dari daerah lain yang berdekatan dengan Malaysia juga berpeluang untuk diekspor.

“Kita berencana kirim terdekat, rencana adalah Kalimantan Barat,” tuturnya.

Beras yang akan diekspor bisa berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun beras milik pengusaha dengan kualitas yang disesuaikan. Namun, ia memastikan bahwa Indonesia akan tetap memprioritaskan kebutuhan di dalam negeri.

Sebagai informasi, cadangan beras saat ini tercatat berada di kisaran 4 juta ton, atau yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Sebanyak 2,4 juta ton di antaranya berasal dari dalam negeri selama 5 bulan terakhir.

“(Asal berasnya) terserah, bisa dari masyarakat, bisa yang premium, medium, terserah mereka. Juga kelapa, jagung. Jagung ini kita ekspor pertengahan Juni Insyaallah ekspor,” jelas Amran.

Ia juga menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto terkait ekspor beras. Menurutnya, Prabowo berpesan untuk membantu negara sahabat yang membutuhkan beras namun harus tetap memperkuat ketersediaan di dalam negeri.

“Arahan Bapak Presiden kalau negara sahabat, negara tetangga apalagi butuh, kita siapkan. Tetapi kita harus perkuat dalam negeri juga,” tutup Amran.

Monitorday.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut Indonesia siap mengekspor beras ke negara-negara Asia Tenggara. Pada tahap awal beras Indonesia akan diekspor ke negara tetangga, Malaysia.
Menurut Amran, Negeri Jiran membutuhkan beras hingga 24 ribu ton per tahun dari Indonesia. Saat ini kedua belah pihak sudah menandatangani perjanjian kerja sama berbentuk Business to business (B2B). Namun Amran belum mau menyebut kapan ekspor itu dilaksanakan.

“Kami terima laporan B2B penandatanganan meminta 24 ribu ton per tahun ke Malaysia. Mereka sudah tandatangan, tapi nanti kita lihat ke depan,” ujar Amran saat ditemui di Kediaman Pribadinya di Jakarta, Jumat kemarin.

Rencananya beras yang akan dikirim ke Malaysia berasal dari Provinsi Kalimantan Barat. Meskipun, beras dari daerah lain yang berdekatan dengan Malaysia juga berpeluang untuk diekspor.

“Kita berencana kirim terdekat, rencana adalah Kalimantan Barat,” tuturnya.

Beras yang akan diekspor bisa berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun beras milik pengusaha dengan kualitas yang disesuaikan. Namun, ia memastikan bahwa Indonesia akan tetap memprioritaskan kebutuhan di dalam negeri.

Sebagai informasi, cadangan beras saat ini tercatat berada di kisaran 4 juta ton, atau yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Sebanyak 2,4 juta ton di antaranya berasal dari dalam negeri selama 5 bulan terakhir.

“(Asal berasnya) terserah, bisa dari masyarakat, bisa yang premium, medium, terserah mereka. Juga kelapa, jagung. Jagung ini kita ekspor pertengahan Juni Insyaallah ekspor,” jelas Amran.

Ia juga menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto terkait ekspor beras. Menurutnya, Prabowo berpesan untuk membantu negara sahabat yang membutuhkan beras namun harus tetap memperkuat ketersediaan di dalam negeri.

“Arahan Bapak Presiden kalau negara sahabat, negara tetangga apalagi butuh, kita siapkan. Tetapi kita harus perkuat dalam negeri juga,” tutup Amran.

Continue Reading

News

Menteri Desa Ingatkan Transparansi dalam Pembentukan Koperasi Merah Putih

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto berharap pembentukan Koperasi Desa/Koperasi Kelurahan Merah Putih tidak kongkalikong.

“Tidak boleh pendirian koperasi hanya kongkalikong, atau dibuat-buat atau hanya ditunjuk,” harap Menteri Desa pada peluncuran dan dialog pembentukan koperasi merah putih di Manado, Sabtu.

Karena itu menurut dia, untuk memastikan proses pembentukan koperasi tidak menyalahi aturan, maka musyawarah desa dan musyawarah kelurahan khusus harus dilakukan.

“Kalau ada proses pendirian koperasi cacat secara administrasi akan dievaluasi,” ujarnya.

Pada saat pelaksanaan musyawarah desa atau musyawarah kelurahan khusus, maka dibuat berita acara, dan pesertanya terdokumentasi dengan jelas.

“Khawatirnya adalah akan ada gugatan ke pengadilan atau pengadilan tata usaha negara. Ini penting untuk diantisipasi,” harap Menteri.

Karena itu dia berharap, sejak awal pembentukan harus tertib secara administrasi apalagi ini menyangkut bisnis, sehingga semua orang mau terlibat.

“Kalau pembentukannya fair, tidak ada masalah,” kata Menteri.

Menteri menambahkan, untuk sembilan puluhan notaris yang ada di Kota Manado, dapat membantu proses pengurusan akta di kabupaten dan kota yang kurang memiliki notaris.

“Notaris dari Kota Manado bisa membantu daerah lain. Notaris bisa membantu di luar wilayah kerjanya terkait dengan pembentukan koperasi desa dan koperasi kelurahan merah putih.

Continue Reading

News

Dua Alasan Utama Peluang Jokowi Jadi Ketum PPP Kecil

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai, peluang Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kecil. Jokowi bukan kader partai berlogo kakbah itu.

“Peluang Jokowi menjadi calon ketua umum terbuka bila memenuhi syarat AD dan ART PPP. Sampai saat ini Jokowi belum menjadi kader PPP. Karena itu, apakah Jokowi secara administrasi memenuhi syarat untuk menjadi Caketum PPP?” kata Jamiluddin saat dihubungi, Sabtu (31/5/2025).

Calon ketua umum idealnya merupakan kader partai. Bila Jokowi belum menjadi kader dalam waktu tertentu, tentu tidak memenuhi syarat menjadi calon ketua umum.

“Berbeda halnya bila PPP ingin menggadaikan partainya. Untuk itu, PPP sebelum Muktamar bisa saja mengubah AD/ART sehingga Jokowi yang bukan kader bisa otomatis menjadi caketum. Jadi, Jokowi bisa saja menjadi caketum bila secara administrasi memenuhi AD/ART PPP,” ucapnya.

Selain itu, Jamiluddin menilai, kans Jokowi menjadi ketua umum PPP juga punya jalan terjal. Pasalnya, kata dia, ideologi Jokowi berbeda dengan PPP yang dikenal partai Islami.

“Karena itu, penolakan terhadap Jokowi bisa jadi akan membesar saat mendekati pelaksanaan Muktamar. Mereka ini selain melihat Jokowi dari eksternal juga karena berbeda ideologi,” ucap Jamiluddin.

Continue Reading

News

Picu Amarah Dunia, Menhan AS Sebut China Akan Serang Taiwan pada 2027

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan pada hari Sabtu bahwa China berencana untuk “menyerang” Taiwan pada 2027. Dia memperingatkan bahwa upaya apa pun dapat mengakibatkan konsekuensi yang menghancurkan bagi kawasan Indo-Pasifik dan dunia.

Hegseth mendesak sekutu AS di kawasan tersebut untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka saat ia berpidato di Dialog Shangri-La — forum pertahanan dan keamanan tahunan utama, di Singapura.

“Kita tahu bahwa (Presiden Tiongkok) Xi Jinping telah memerintahkan militernya untuk bersiap menginvasi Taiwan pada tahun 2027. PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) sedang membangun kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukannya — dengan kecepatan yang sangat tinggi. PLA berlatih untuk itu, setiap hari. PLA sedang berlatih untuk hal yang sebenarnya,” katanya, dilansir Anadolu.

Ia menambahkan bahwa Washington tidak akan “menutupinya dengan manis” tetapi ancaman yang ditimbulkan China itu nyata dan bisa jadi akan segera terjadi.

“Tetapi saya tegaskan lagi: Amerika Serikat tidak menginginkan perang. Kami tidak ingin mendominasi atau mencekik China. Kami tidak ingin mempermalukan China. Kami tidak menginginkan perubahan rezim. Sebaliknya, kami menginginkan perdamaian. Tetapi kami harus memastikan bahwa China tidak dapat mendominasi kami — atau sekutu dan mitra kami.” kata Hegseth.

Ia menuduh Beijing melecehkan tetangganya di Laut China Selatan, tetapi mengatakan Washington mengawasi tindakan China dengan saksama.

“Setiap upaya sepihak di Laut ChinaSelatan untuk mengubah status quo dengan kekerasan atau paksaan tidak dapat diterima,” kata Hegseth. Dia menambahkan Beijing ingin mengendalikan kawasan Asia.

Ia mendesak sekutu Asia dan Eropa untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka. “Kita harus memastikan bahwa anggaran pertahanan kita mencerminkan bahaya dan ancaman yang kita hadapi saat ini.”

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



News3 hours ago

Greta Thunberg Bakal Ikut Serta dalam Ekspedisi Pelayaran ke Gaza

Logistik4 hours ago

Volume Penumpang Kereta Api Meningkat Tajam di Akhir Libur Panjang

News7 hours ago

Turki Luncurkan Kampanye Nasional Lawan Obesitas

News7 hours ago

Usai Kalahkan Petarung Israel, MMA Asal Irlandia Teriakkan: Free Palestine

News8 hours ago

Seabad Hubungan Diplomatik: Indonesia-Prancis Perkuat Kerja Sama Strategis

News11 hours ago

Turki Peringati 572 Tahun Pembebasan Konstantinopel

Sportechment12 hours ago

Luis Enrique: Ousmane Dembele Layak Raih Ballon d’Or 2025

Sportechment14 hours ago

Juara Liga Champions Usai Bantai Inter Milan, PSG Pecahkan Rekor

News15 hours ago

Pesan Menang RI Kepada Jamaah Haji: Fokus Persiapan Wukuf

News24 hours ago

Indonesia Targetkan Pasar Malaysia untuk Ekspor Beras

News1 day ago

Menteri Desa Ingatkan Transparansi dalam Pembentukan Koperasi Merah Putih

News1 day ago

Dua Alasan Utama Peluang Jokowi Jadi Ketum PPP Kecil

Sportechment1 day ago

Karim Benzema Resmi Pacari Aktris Lyna Khoudri, Tinggalkan Kekasih yang Rela Jadi Mualaf

News1 day ago

Picu Amarah Dunia, Menhan AS Sebut China Akan Serang Taiwan pada 2027

News1 day ago

Lansia di Indonesia Tembus 33 Juta Orang, Terbanyak di Jatim

Sportechment1 day ago

China Gelar Latihan Tertutup Jelang Lawan Indonesia

News1 day ago

Dukung Ketahanan Pangan, Lanud Husein Sastranegara Produksi Sayur untuk MBG

News1 day ago

Ketua DPW Sebut Jokowi dan Kaesang Bersaing Ketat di Kopdarwil Jateng

Migas1 day ago

Harga BBM Turun Signifikan Mulai 1 Juni 2025

News1 day ago

PSI Bisa Saja Ganti Ketum, Sekjen: Sangat Mungkin Terjadi