Monitorday.com – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan bahwa upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina tidak akan berhasil tanpa menghargai hukum internasional. Dalam konferensi pers pada Rabu, (28/2) Zakharova menyebut bahwa rencana Israel baru-baru ini diyakini Rusia bertentangan dengan dasar-dasar hukum internasional terkait penyelesaian konflik tersebut.
Zakharova menekankan sejarah membuktikan kegagalan inisiatif penyelesaian di Timur Tengah jika tidak sesuai dengan keputusan Dewan Keamanan PBB yang menetapkan pembentukan negara Palestina sesuai perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Gencatan senjata berkelanjutan di Jalur Gaza menjadi prioritas, kata Zakharova, dan ia menyayangkan Amerika Serikat menghalangi upaya-upaya tersebut di Dewan Keamanan PBB.
Menyoroti pentingnya kesatuan politis dan geografis penduduk Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Zakharova mengingatkan bahwa tanpa kesatuan tersebut, risiko konflik kembali ke status quo sebelum 7 Oktober, berpotensi memicu gelombang kekerasan dan meruntuhkan stabilitas di Timur Tengah.
Zakharova menegaskan pentingnya inisiatif Rusia untuk menggelar konsultasi tingkat menteri bagi pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah. Agresi militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menimbulkan dampak kemanusiaan serius, termasuk jutaan warga terusir dan kerusakan infrastruktur yang signifikan. PBB telah menyebut aksi Israel tersebut menyebabkan genosida dan mengeluarkan perintah untuk menghentikan aksi tersebut dan memperbaiki kondisi kemanusiaan di Gaza.