Monitorday.com – Baterai, sebagai inti dari mobil listrik, menjadi fokus utama dalam menentukan kinerja kendaraan masa depan.
Kini, produsen mobil listrik semakin mempertajam inovasi baterai untuk meningkatkan jangkauan dan daya tahan, menjawab tuntutan mobilitas modern.
Dorongan minat masyarakat terhadap mobil listrik semakin meluas, didukung oleh kebijakan pemerintah yang menggalakkan transisi menuju kendaraan ramah lingkungan.
Untuk memenuhi harapan ini, produsen berlomba-lomba mengembangkan teknologi baterai yang lebih canggih.
Menurut keterangan dari Wuling, umur dan ketahanan baterai mobil listrik bervariasi tergantung pada jenis dan konfigurasi kendaraan.
Meskipun umumnya baterai dapat bertahan selama 10-15 tahun atau setara dengan 200 ribu kilometer, ada beberapa faktor yang memengaruhi kinerja baterai seiring waktu.
Rata-rata, baterai mobil listrik dapat diisi ulang hingga sekitar 1.000 kali, namun penurunan kualitas terjadi setiap tahunnya. Bahkan, setelah mencapai 1.000 kali pengisian penuh, kinerja baterai dapat menurun hingga 40 persen.
Faktor lingkungan juga turut berperan dalam menentukan umur pakai baterai. Suhu ekstrem, baik terlalu dingin maupun terlalu panas, dapat mempercepat penurunan kualitas baterai.
Pengisian daya yang berlebihan juga menjadi faktor yang memengaruhi perubahan kimia di dalam baterai, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kemampuan penyimpanan energi.
Tidak mengherankan, beberapa produsen kendaraan menawarkan garansi penggantian baterai mobil listrik secara gratis, meskipun dengan syarat pembayaran biaya berlangganan bulanan.
Hal ini menjadi langkah strategis untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada konsumen.
Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, dapat diharapkan bahwa masa depan mobil listrik akan semakin terangkat dengan inovasi baterai yang lebih canggih, menjadikan mobilitas ramah lingkungan semakin dapat diakses oleh masyarakat secara luas.