Monitorday.com – Saat itu sekitar jam 19.30 di Gaza, Nimah Elyan dan empat anaknya kembali ke tenda mereka di kamp darurat di Deir el-Balah.
Siangnya, Nimah dan anak-anaknya pergi ke pantai untuk mencari angin dan mengurangi hawa panas.
Nimah mengatakan bahwa mereka tidak bisa tinggal di dalam tenda selama lima menit pada siang hari karena panas yang tak tertahankan.
Anak-anaknya terlihat mengantuk saat melepas pakaian, dengan kulit yang memerah karena seharian berada di luar.
Kulit anak-anak itu memerah akibat paparan sinar matahari, kurangnya peralatan kebersihan, dan kelangkaan air.
Air yang mereka gunakan untuk mandi dan minum diambil dari rumah sakit terdekat oleh anak-anaknya.
Setiap hari, Nimah dan anak-anaknya naik kereta keledai menuju laut untuk menghindari panas.
Pergi ke laut tidak mudah, tetapi Nimah mengatakan cuaca panas membuatnya tidak punya pilihan lain.
Keluarga tersebut harus mengeluarkan biaya sekitar 20 shekel untuk naik kereta keledai ke pantai.
Sesampai di pantai, Nimah duduk di atas pasir dan mengawasi anak-anaknya bermain air.
Saat mereka pulang pada malam hari, Nimah mencuci garam dari tubuh anak-anaknya dan memberi mereka makan ala kadarnya.
Nimah mengungkapkan bahwa kondisi sangat sulit, dan mereka hanya mengandalkan makanan dari dapur umum.
Nimah Elyan tergusur dari lingkungan Nassr di Kota Gaza bagian utara pada awal Maret.
Ia melarikan diri dari bencana kelaparan ekstrem yang melanda Gaza, sementara suami dan dua putra tertuanya tetap di Gaza utara.
Nimah mengatakan bahwa mereka mengalami pengeboman selama lima bulan, tetapi akhirnya lolos dari kelaparan ekstrem.
Kini mereka menghadapi “perang” di tenda pengungsian dan musim panas yang merusak tubuh anak-anak mereka.
Putri Nimah, Nahla, juga tinggal di tenda kamp bersama suami, putri, dan keluarga suaminya.
Nahla mengungkapkan bahwa putrinya menderita ruam akibat bakteri yang menyebar, dan obat salep tidak membantu.
Dokter menyarankan untuk mendinginkan anaknya dengan air, tetapi air sulit didapat di kamp.
Nimah merasa sedih melihat anak-anaknya menderita, tetapi tidak ada bantuan yang datang.