Monitorday.com – SD Mudisa Jember terpilih sebagai salah satu dari empat kota lokasi Aksi Tanam Pohon. Ini terungkap dari Wakil Bendahara I Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Muhammad Sofyan ST MT.
Sofyan menyampaikannya ketika sambutan di Aksi Tanam Pohon bertajuk ‘Internalisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental dan Keadaban Digital Melalui Penguatan Toleransi di Lingkungan Muhammadiyah’.
Ketua Koordinator Tim Kerja Revolusi Mental ini mengungkap, pada tahun ini tidak banyak tempat yang dipilih untuk kegiatan aksi tanam pohon.
“Hanya empat kota saja pada tahun ini. Yaitu pertama di Serang (Banten), kemudian Palangka Raya (Kalimantan Tengah), Jember (Jawa Timur), dan selanjutnya di Tegal Jawa Tengah,” ungkapnya, Sabtu (14/10/2023).
Meski kegiatan ini telah berlangsung selama lima tahun, sambungnya, tapi Sofyan baru ikut serta selama dua tahun terakhir. “Karena baru mendapatkan kepercayaan sebagai Person In Charge (PIC) oleh Menteri PMK,” ujarnya.
Ia memuji kinerja Kemenko PMK yang merangkul semua kalangan. “Hebatnya Kemenko PMK ini walaupun dari Muhammadiyah, tetap merangkul semua kalangan. Tak hanya Muhammadiyah yang diberikan kesempatan. Ada dari NU, PGRI, Forum Rektor, kemudian semua agama juga ada. Begitu kalau menterinya Muhammadiyah, semuanya diajak,” pujinya.
Jadi kegiatan-kegiatan seperti ini yang dibidangi Kemenko PMK, sambung Sofyan, seluruh kalangan dirangkul dan ikut berpartisipasi. Dia pun mengungkap target Aksi Tanam Pohon ini ialah sepuluh juta pohon. “Di Kalteng itu sudah tertanam 750 ribu pohon, jadi tinggal sisanya, tinggal nambah sedikit lagi,” terangnya.
Karena di Kalteng memiliki program menanam untuk Bio Aftur, lanjut dia, jadi nanti Afturnya pesawat itu tidak memakai Aftur yang di dalam tanah. Tetapi memakai Bio Aftur yang di tanam oleh Universitas Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalteng.
“Tanamannya kalau tidak salah Nyamplung namanya, yang persemaiannya luas sekali. Dan yang dimanfaatkan adalah buahnya itu yang akan menjadi Bio Aftur, ” ungkapnya.
Selain itu, kata Sofyan, rentetan kegiatan ini juga akan memfollow up tanah-tanah Muhammadiyah yang masih terbengkalai untuk diberi bibit oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS).
Selain Aksi Tanam Pohon, pada kesempatan itu juga ada pelatihan pencegahan intoleransi dan keadaban digital yang di dalamnya juga ada lomba Tiktok. “Kemudian kegiatan yang lain ada lomba Tiktok, di mana Tiktok ini begitu ngetrend. Semua orang banyak yang menggunakan Tiktok sampai belanja pun menggunakan Tiktok,” ungkapnya.
Hal itu menurutnya termasuk bagian keadaban digital. Sejalan dengan tujuan program ini, agar masyarakat tetap menggunakan media digital ke arah yang positif. “Karena teknologi informasi ini tidak hanya menyasar kota-kota besar, tetapi juga kota-kota kecil dan pinggiran seperti isu-isu politik sampai isu-isu bullying yang menjadi isu nasional,” paparnya.
“Oleh sebab itu, dalam program ini juga ada penjelasan tentang hal-hal tersebut dalam keadaban digital,” imbuhnya di akhir sambutan.