Monitorday.com – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa penyelenggaraan World Water Forum ke-10 memberikan dampak yang luar biasa, salah satunya kemenangan diplomatik Indonesia, karena terdapat penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT), hingga penandatanganan berbagai proyek dan hibah.
“Ini (World Water Forum ke-10) adalah diplomatic victory (kemenangan diplomatik) dari Indonesia di dunia internasional untuk tata kelola air,” ujar Basuki ketika ditemui setelah menghadiri upacara Segara Kerthi yang digelar di Bali, Sabtu.
Bas, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa selain dampak, juga ada perbedaan World Water Forum sebelumnya dan ke-10 di Bali ini adalah penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi setelah pembukaan.
Biasanya, kata Bas, forum akan langsung dimulai setelah pembukaan. Pernyataan tersebut ia sampaikan berdasarkan pengalamannya menghadiri lima penyelenggaraan World Water Forum.
Adapun kelima World Water Forum yang dihadiri oleh Basuki, yakni WWF Ketiga di Kyoto, Jepang; WWF Keempat di Kota Meksiko, Meksiko; WWF Kelima di Istanbul, Turki; WWF Ketujuh di Daegu, Korea Selatan; dan WWF Kesembilan di Dakar, Senegal.
“Kita di sini ada KTT, jadi ada 11 kepala negara yang hadir. Itu besok, setelah hari Senin, setelah pembukaan, Presiden (Joko Widodo) memimpin KTT,” kata dia.
Dalam KTT tersebut, Bas mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan mendengar suara dari seluruh anggota KTT, yakni kepala pemerintah yang ada, tentang pengelolaan sumber daya air.
Hal kedua yang membedakan WWF ke-10 adalah deklarasi tingkat menteri. Deklarasi tersebut, kata Bas, disusun oleh UNESCO di Paris, Perancis, dan merupakan hasil kerja keras dari Kementerian Luar Negeri Indonesia.
“Telah disusun ministerial declaration dan itu gak mudah, yang nyusunnya UNESCO di Paris. Ini kerja kerasnya Kementerian Luar Negeri kita,” kata Bas.
Ketiga, ujar Bas melanjutkan, adalah kompendium yang menjadi lampiran dari Deklarasi Menteri atau Ministerial Declaration dalam World Water Forum (WWF) 2024.
Secara khusus, ada tiga hal yang menjadi misi Indonesia untuk disepakati pada pertemuan di Bali nanti, yaitu pertama pendirian Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), pengarusutamaan Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, dan kegiatan rutin World Lake Days atau Hari Danau Sedunia.
“Kemudian, ada beberapa MOU yang akan ditandatangani, termasuk hibah-hibah atau proyek yang ditandatangani,” kata Basuki.
World Water Forum ke-10 mengusung tema besar “Water for Shared Prosperity”. Forum ini akan menghasilkan Ministerial Declaration sebagai output utama yang disertai dengan kompendium atau concrete deliverables (aksi konkret).
World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).