Monitorday.com- Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan setoran dividen BUMN tembus Rp74,1 triliun hingga Oktober 2023. Dia pun optimistis dividen perusahaan pelat merah pecah rekor hingga akhir tahun 2023.
Berdasarkan catatan Bisnis, setoran dividen BUMN ke kas negara itu naik Rp3,4 triliun secara bulanan dari posisi Rp70,7 triliun pada 30 September 2023.
“Alhamdulillah, Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun ikut senang karena dividen BUMN hingga Oktober 2023 sudah tembus Rp74,1 triliun,” ujar Erick dalam keterangannya, dikutip Sabtu (25/11/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan realisasi dividen atau penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari kekayaan negara dipisahkan (KND) ini 150% lebih tinggi dari target awal. Menurut Erick, capaian ini menjadi bukti konkret akan perubahan BUMN yang berdampak positif bagi kinerja perseroan.
Dengan demikian, Erick optimis dividen BUMN mencetak rekor terbesar sepanjang sejarah Kementerian BUMN. Setoran dividen BUMN terbesar sejauh ini terjadi pada 2022 lalu yakni senilai Rp80,2 triliun.
“InsyaAllah, BUMN mampu kembali mencetak sejarah seperti pemberian dividen tertinggi untuk negara sebesar 80,2 triliun pada 2022,” kata Erick.
Adapun, kontribusi dividen terbesar disumbang dari berbagai BUMN yang bergerak di sektor perbankan dan energi. Erick terus mendorong peningkatan kontribusi dari BUMN sektor lain agar kian meningkatkan kontribusi BUMN kepada negara dan masyarakat.
Dia berharap BUMN terus menjaga tren positif, termasuk dalam peningkatan laba yang pada 2020 hanya sebesar Rp13 triliun menjadi Rp124 triliun pada 2021, dan melonjak hingga Rp250 triliun pada 2022.
Di lain sisi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Kemenkeu mencatat PNBP sebesar Rp494,2 triliun atau 112% dari target APBN. Utamanya, atas kontribusi dan peningkatan pendapatan sumber daya alam nonmigas, pendapatan KND, dan BLU.
Selain sektor perbankan, BUMN non-bank seperti PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang membukukan profit sehingga dapat membayar dividen kepada negara.
“Ini karena setoran dari dividen BUMN, terutama yang masih profitable seperti perbankan itu sangat positif, maupun beberapa yang non-perbankan, seperti Pertamina, PLN, dan lainnya,” ungkapnya dalam Konferensi Pers APBN Kita edisi November 2023, Jumat (24/11/2023).
Alhasil, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beleid terbaru mengerek target setoran dividen BUMN menjadi Rp81,53 triliun. Target dividen jumbo tahun anggaran tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 75/2023 Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 130/2022 Tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2023.