Monitorday.com – Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS pada 5 November 2024 dan terpilih sebagai Presiden ke-47.
Dalam pidato kemenangannya, Trump mengucapkan terima kasih kepada berbagai kelompok yang mendukungnya, termasuk Muslim Amerika.
Trump menyebut Muslim Amerika datang dari berbagai latar belakang untuk memberikan dukungan dalam pemilihannya.
Nihad Awad, Direktur Eksekutif CAIR, menanggapi kemenangan Trump dengan harapan agar dia menepati janji kampanyenya.
Awad berharap Trump akan mengakhiri konflik berkepanjangan di Gaza sebagai salah satu komitmennya.
Ia juga mengkritik kebijakan presiden terdahulu yang berdampak buruk pada dunia Muslim, termasuk kebijakan luar negeri AS sebelumnya.
Awad menekankan agar Trump lebih memperhatikan aspirasi warga Muslim Amerika dan berfokus pada perdamaian global.
Ia mengharapkan Trump menjaga keadilan di wilayah konflik, terutama Gaza, yang menjadi perhatian besar komunitas Muslim.
Kamala Harris, calon Partai Demokrat, kalah dalam pemilu, sebagian disinyalir karena dukungannya terhadap Israel.
Aktivis Arab di Dearborn, Michigan, kecewa pada Harris karena tidak mempertimbangkan ulang dukungannya pada Israel di tengah kekerasan di Gaza.
Michigan, negara bagian dengan populasi Muslim yang besar, menjadi kunci kemenangan Trump dalam pemilu ini.
Banyak aktivis Arab dan Muslim Amerika merasa sikap tegas Harris terhadap Israel berdampak pada basis pemilih Partai Demokrat.
Seorang aktivis menyebut bahwa “genosida adalah politik yang buruk,” mengkritik kebijakan Partai Demokrat yang tidak sejalan dengan aspirasi mereka.
Hussein Dabajeh, konsultan politik keturunan Lebanon, berharap kepemimpinan Trump membawa kebaikan bagi komunitas Arab dan Muslim Amerika.
Dabajeh mengungkapkan harapan agar kemenangan Trump bisa membawa persatuan di negara tersebut.
Trump memenangkan 295 suara elektoral, melampaui ambang batas 270 suara yang dibutuhkan untuk menang.
Kamala Harris memperoleh 226 suara elektoral, sementara Trump unggul dalam suara populer dengan 50,92%.
Kemenangan ini menandai kembalinya Trump sebagai Presiden AS untuk masa jabatan kedua.
Harapan besar tertuju pada Trump untuk membawa perubahan positif, terutama dari komunitas Muslim Amerika yang mendukungnya.