Monitorday.com – Duta Besar AS untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, menyatakan negaranya memperkuat kemitraan dengan Indonesia melalui peran organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah.
Kamala menegaskan bahwa Amerika Serikat dan Indonesia adalah masyarakat yang multi-etnis dan multi-agama.
Dia sebelumnya bertemu dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf pada Senin dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada Selasa.
Pertemuan tersebut mempromosikan pesan perdamaian, demokrasi, dan rasa saling menghormati antara kedua negara.
Kamala memuji peran NU dan Muhammadiyah dalam mempromosikan toleransi beragama dan pluralisme.
Diskusi juga mencakup nilai-nilai bersama seperti kebebasan beragama dan hak asasi manusia yang menjadi dasar hubungan kedua negara.
Dia menyebut tantangan bersama dapat diatasi melalui kolaborasi dalam dialog antar-agama dan program pendidikan.
Kamala menyoroti pentingnya melibatkan generasi muda dalam diskusi untuk menciptakan masyarakat yang damai.
Pertemuan tersebut juga membahas inisiatif lain yang mendukung perdamaian dan pemahaman antaragama.
Dia menekankan perlunya meningkatkan saling pengertian melalui program pertukaran pelajar dan beasiswa.
Kamala berharap inisiatif pendidikan dapat mempererat hubungan bilateral kedua negara.
Program pertukaran pelajar dinilai dapat memperluas wawasan generasi muda di kedua negara.
Dia juga menyebut dialog antar-agama sebagai kunci untuk memperkuat pluralisme di Indonesia dan AS.
Kolaborasi lintas budaya menjadi salah satu cara efektif untuk mempromosikan perdamaian global.
Kamala menyampaikan bahwa nilai-nilai bersama ini adalah dasar penting bagi kemitraan jangka panjang.
Hubungan yang erat antara Indonesia dan AS diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat kedua negara.