News
Simak Pernyataan Resmi Iran Usai Serang Israel
Published
7 months agoon
By
Deni IrawanBerkaitan dengan perkembangan hari ini serta langkah defensif dan sah Republik Islam Iran terhadap pangkalan militer rezim Zionis Israel. Maka Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Islam Iran mengeluarkan pernyataan pers sebagai berikut.
Kemenlu Republik Islam Iran menyampaikan pernyataan tentang pembalasan atas tindakan agresif rezim Zionis terhadap Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Damaskus-Suriah.
Kemenlu Republik Islam Iran mengatakan bahwa pada Ahad, 14 April 2024 angkatan bersenjata Republik Islam Iran dalam menjalankan hak wajarnya untuk membela diri seperti yang diatur dalam pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim Zionis yang menyebabkan kesyahidan para penasihat militer resmi Iran yang secara resmi hadir di Suriah atas undangan pemerintah Suriah dan beraktivitas di sana.
“(Maka) serangkaian serangan militer dilakukan oleh angkatan bersenjata Iran terhadap pangkalan militer rezim Zionis,” tulis Siaran Pers Resmi dari Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta, Ahad (14/4/2024).
Langkah hari ini juga sekaligus merupakan pembalasan secara khusus terhadap serangan militer rezim Zionis pada tanggal 1 April 2024 terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus-Suriah.
Republik Islam Iran mempergunakan kesempatan ini untuk menekankan kembali kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional.
Begitu juga Iran menegaskan tekad tegasnya untuk mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasionalnya terhadap berbagai bentuk penggunaan ilegal kekuatan dan agresi.
Tindakan defensif Republik Islam Iran dalam menjalankan haknya untuk membela diri menunjukkan pendekatan bertanggung jawab Iran terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional, pada saat tindakan ilegal dan genosida yang dilakukan oleh rezim apartheid Zionis terhadap bangsa Palestina, serta agresi militer terhadap pemerintah negara-negara di kawasan dengan tujuan memperluaskan api peperangan terus dilakukan oleh rezim Zionis.
“Apabila diperlukan maka Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih defensif untuk melindungi kepentingan sahnya dari tindakan militer agresif dan penggunaan kekuatan ilegal,” demikian tulis siaran pers tersebut.
Respon atas serangan yang menewaskan dua jenderal Garga Revolusi Iran
Sejumlah petugas penyelamat membersihkan puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel ke Kantor Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024).
Iran menepati janjinya dengan melancarkan serangan sebagai respons terhadap serangan yang menewaskan dua jenderal Garda Revolusi. Pada Ahad (14/4/2024) dini hari WIB, Iran mengirim puluhan drone dalam serangan ke Israel, seperti yang dilaporkan oleh Axios dan dikutip oleh Times of Israel.
Sky News Arab melaporkan bahwa media Iran mengungkapkan sebanyak 50 drone diterbangkan menuju Tel Aviv.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa Israel dalam keadaan panik menghadapi kemungkinan respons Iran atas serangan mematikan di kantor konsulat Iran di Suriah, yang menewaskan tujuh orang termasuk perwira senior Garda Revolusi Iran.
“Pekan ini Zionis sepenuhnya panik dan dalam keadaan waspada,” kata Yahya Rahim Safavi kepada kantor berita ISNA seperti dilaporkan oleh Aljazirah pada Sabtu (13/4/2024).
“Mereka tidak tahu apa yang ingin Iran lakukan, sehingga mereka dan pendukung mereka ketakutan,” katanya seperti yang dikutip oleh ISNA.
Sementara itu, Angkatan Darat Israel mengumumkan penangguhan cuti unit tempurnya dan peningkatan jumlah personel serta tentara wajib militer untuk beroperasi di pertahanan udara.
“Perang politik, media, dan psikologis ini lebih menakutkan bagi mereka dibandingkan dengan perang itu sendiri, karena mereka menunggu serangan setiap malam dan banyak dari mereka yang melarikan diri dan berlindung di tempat perlindungan,” kata Safavi.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyerukan Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi pada Iran dan menyatakan Garda Revolusi sebagai “organisasi teroris”.
“Rezim Ayatollah Khamenei adalah rezim kriminal yang mendukung kejahatan Hamas dan sekarang melakukan operasi pembajakan yang melanggar hukum internasional,” kata Katz.