Monitorday.com – Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi memberi tanggapan terkait pernyataan Anies Baswedan dalam debat capres perdana, yang menyinggung persoalan etika terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres.
Menurut Hasan, sebenarnya Prabowo sangat bisa membalas pernyataan Anies yang beberapa kali menyudutkannya, namun karena mempertimbangkan etika, maka tidak jadi diucapkan.
“Walaupun bahan itu sudah di mulut dia, kalau kita bicara soal etika, sangat mudah Pak Prabowo menyerang Mas Anies balik. Tapi tidak dilakukan. Kemarin juga kita sarankan itu, tapi dia tidak mau lakukan itu,” kata Hasan, dalam sebuah talkshow, dikutip Rabu (13/12).
Hasan menilai, justru Anies lah yang tidak punya etika dalam berpolitik. Ketika Anies dengan tegas menyebut bahwa dirinya tidak akan mencalonkan presiden selagi Prabowo jadi capres, menurut Hasan, itu telah melanggar etika dalam berpolitik.
“Dalam hubungan politik juga ada etika. Ada yang dulu pernah bilang, jangan harap saya akan jadi calon presiden selama Pak Prabowo jadi calon presiden. Saya tidak akan menjadi bagian dari orang yang mengkhianati Pak Prabowo. Sudah dilanggar semua itu,” kata Hasan.
Dia juga menyinggung, wakil Anies, Muhaimin Iskandar, yang dalam hitungan hari langsung membelokkan dukungannya. Menurut Hasan, itu juga melanggar etika dalam berpolitik.
“Ada orang yang mengikat koalisi dengan Pak Prabowo, terus tiba-tiba dalam 2-3 hari belok dia. Secara etika dia melanggar etika, tapi dia sukses sebagai calon, wakil presiden. Tapi menyerang-nierang pribadi begitu tidak akan dia (Prabowo) lakukan,” jelasnya.
Terkait pencalonan Gibran, Hasan menegaskan hal tersebut sama sekali tidak melanggar etika, karena keputusan MK itu berlaku untuk umum. Sehingga selain Gibran, bisa saja nanti ada anak muda di bawah 40 tahun, mencalonkan sebagai presiden atau wakil presiden.
“Keputusan MK itu berlaku umum. Termasuk nanti berlaku untuk anaknya Mas Anies kalau dia mau jadi capres atau cawapres sebelum umur 40. Berlaku juga untuk anaknya Mas Ganjar kalau dia mau jadi capres atau cawapres sebelum umur 40. Apakah nanti akan dibilang Mas Alam berangkat jadi cawapres berdasarkan pasal yang cacat etika?” Jelas dia.
“Jadi kita memikir politik jangan sampai 2024. Ini kan sama pendeknya ketika (Anies) bicara dengan gagah. Saya tidak akan menjadi bagian dari orang yang mengkhianati Pak Prabowo. Karena dia pikir mungkin Pak Prabowo cuma jadi capres tahun 2019. Eh, ternyata tahun 2024 masih jadi capres. Kalau gitu saya kianati aja,” tandas Hasan Nasbi.