Monitorday.com – Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto memberi tanggapan mengenai kemungkinan Indonesia bergabung ke kelompok BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengatakan, hal tersebut harus dikaji, namun tidak menutup kemungkinan Indonesia bergabung, apabila dengan ikut serta, Indonesia akan mendapat keuntungan.
“Kita akan lihat, kalau nanti kepentingan ekonomi kita menguntungkan, ya why not kita join BRICS?” kata Prabowo saat hadir pada acara yang digelar CSIS, di Jakarta, Senin (13/11).
Menurut Prabowo, Indonesia memang dalam posisi non blok terhadap perkumpulan geopolitik yang ada. Kemudian dirinya menyebutkan bahwa BRICS yang didirikan 2009 itu merupakan perkumpulan dari lima negara tersebut yang membahas terkait ekonomi.
“Kan kita ikut G20, kita juga bagian dari ASEAN, kita sekarang bagian dari APEC itu bukan perkumpulan geopolitik, itu perkumpulan ekonomi,” ucapnya.
Dalam pudatonya di acara CSIS, Prabowo mengungkap strategi politik luar negeri Indonesia jika nantinya diberi mandat sebagai Presiden RI 2024-2029.
Strategi yang dimaksud ialah Kebijakan Bertetangga yang Baik atau Good Neighbor Policy, yangditawarkan Prabowo berangkat dari tradisi gerakan non-blok yang selama ini dijalankan oleh Indonesia.
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku tidak ingin mengubah tradisi tersebut karena telah melekat dengan mayoritas Bangsa Indonesia.
“Saya pikir, saya berkomitmen untuk melanjutkan. Karena bukan hanya tradisi kita saja, itu adalah keinginan mayoritas masyarakat Indonesia dan yang lebih penting adalah demi kepentingan nasional kita,” ujar Prabowo dalam pidatonya.
Prabowo menjelaskan bahwa sejak awal kemerdekaan, Indonesia telah menerapkan kebijakan politik luar negeri yang independen dan berpedoman pada prinsip-prinsip non-keanggotaan pada blok geopolitik mana pun.
Prabowo pun menjelaskan bahwa Indonesia selama ini berada di tengah-tengah peradaban besar secara letak geografisnya. Sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, kata Prabowo, Indonesia selalu bergantung kepada perdagangan.
Mengingat hal tersebut, Prabowo berpandangan, gerakan non-blok yang selama ini dipegang teguh oleh Indonesia perlu dipertahankan. Ia berkomitmen akan mempertahankan kebijakan bertetangga yang baik dengan negara-negara kawasan ASEAN dan dunia.
“Oleh karena itu, sudah menjadi kepentingan kami untuk memiliki tradisi ini. Apa yang saya sebut dengan ‘Kebijakan Bertetangga yang Baik’. Kami ingin mempertahankan kebijakan bertetangga yang baik di kawasan kami dan juga di dunia,” ujarnya.