Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang telah mengumumkan temuan terkait skandal penyimpangan mesin diesel, dengan 10 jenis mesin yang diduga terlibat, termasuk mesin yang dipasang di model Fortuner.
Laporan ini berasal dari hasil investigasi yang dilakukan oleh komite investigasi Toyota Industries Corporation (TICO), yang ditugaskan oleh TMC untuk mengembangkan mesin diesel di beberapa mobil Toyota.
“Penyelidikan menemukan bahwa kejanggalan terjadi selama pengujian output horsepower untuk sertifikasi tiga model mesin diesel untuk mobil yang ditugaskan Toyota ke TICO,” demikian disampaikan dalam siaran pers Toyota pada Senin (29/1).
Toyota menjelaskan bahwa selama pengujian sertifikasi, kinerja output horsepower mesin diukur menggunakan Electronic Control Unit (ECU) dengan perangkat lunak yang berbeda dari yang digunakan untuk produksi massal.
Sebagai hasilnya, ditemukan bahwa 10 model kendaraan menggunakan mesin yang terkena dampak penyimpangan mesin. Salah satu mesin yang terdampak diduga adalah mesin 1GD yang tersemat di Toyota Fortuner dengan produksi mulai Mei 2020. Mesin 1GD ini juga disebut tersimpan pada Toyota Fortuner yang diproduksi oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam, memastikan bahwa kasus ini tidak berhubungan dengan mobil yang ada di Indonesia. Ia menegaskan bahwa isu tersebut berkaitan dengan prosedur sertifikasi di beberapa negara selain Indonesia dan tidak berpengaruh pada kinerja mesin, torsi, keamanan kendaraan, atau besaran emisi.
Bob Azam menyatakan permintaan maaf atas kekhawatiran yang muncul akibat isu ini dan meyakinkan bahwa mobil buatan Toyota Indonesia tidak terdampak oleh skandal tersebut.