Monitorday.com – Topik soal jatah menteri di Kabinet Prabowo-Gibran untuk partai politik [parpol] newbie di Koalisi Indonesia Maju [KIM] makin menghangat.
Pasalnya, partai-partai pendatang baru tersebut disebut bakal mendapat jatah menteri hingga 3 kursi.
Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay pun menilai, tidak tepat apabila partai politik yang baru bergabung meminta jatah kursi menteri lebih banyak.
“Yang kurang tepat itu yang tidak mendukung malah dapat tiga. Kemarin dalam pilpres enggak ikut, tiba-tiba dapat 3 menteri,” kata Saleh di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa [21/5].
Melihat riak-riak tersebut, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia [PPI], Adi Prayitno pun ikut bersuara. Menurutnya, kekuasaan memang menjadi sumber konflik meski kue yang diperebutkan tidak banyak.
“Kekuasaan itu sumber konflik. Jumlahnya tak banyak tapi yang berebut banyak. Jatah menteri bagian dari berebut kekuasaan,” ujar Adi di akun X @Adiprayitno_20, Minggu [26/5].
Karena itu, menurut Adi, jika tak ingin ada ribut-ribut maka sejak awal mesti konsisten. Yang kalah tak usah dirangkul.“Pasti ada ribut-ribut. Makanya, yang kalah tak usah dirangkul. Menteri kasih ke partai pengusung saja,” cuit adi.