Monitorday.com – Ratu Yordania, Rania Al Abdullah, menerima penghargaan Woman of the Year 2025 dari The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC).
Penghargaan ini diberikan karena pengaruh besarnya sebagai muslimah nomor satu di dunia selama lebih dari 10 tahun.
Ratu Rania dikenal sebagai pembela vokal rakyat Palestina sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober 2023.
Ia berjuang mengubah persepsi Barat tentang perjuangan Palestina di tengah konflik dengan Israel.
Rania Al Abdullah, yang berdarah Palestina, menjadi suara utama bagi Palestina di panggung internasional.
Ia secara konsisten menentang narasi Israel yang menggambarkan Palestina sebagai agresor.
Salah satu kiprahnya adalah membongkar narasi palsu terkait Hamas yang memenggal bayi dalam konflik.
Ratu Rania sering tampil di media internasional seperti CNN, BBC, dan The New York Times.
Ia menyampaikan keprihatinannya atas krisis kemanusiaan di Gaza, terutama dampak pada warga sipil.
Pesannya yang fasih dan menyentuh diterima oleh banyak orang, mengubah pandangan mereka tentang Palestina.
Ratu Rania menekankan pentingnya pengakuan atas kemanusiaan rakyat Palestina dan solusi yang adil bagi mereka.
Ia menantang pemimpin Barat untuk melihat konflik lebih dalam daripada sekadar propaganda.
Ratu Rania mengecam tindakan genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Ia menyoroti dampak pengeboman Israel yang tak pandang bulu, terutama terhadap anak-anak.
Melalui aksinya, Ratu Rania mengangkat isu trauma fisik dan psikologis anak-anak Palestina.
Atas kiprahnya, Ratu Rania dianugerahi Woman of the Year 2025 oleh RISSC.