Connect with us

News

Sukses Direklamasi, Bekas Tambang Ombilin Sawahlunto Kini jadi Warisan Dunia UNESCO

Renold Rinaldi

Published

on

Monitorday.com – Situs tambang batu bara Ombilin Sawahlunto, di Sumatera Barat, pada 5 Juli 2019 ditetapkan menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO di Baku, Azerbaijan. Kini, bekas tambang era kolonial Belanda tersebut menjadi satu dari lima warisan budaya dunia milik Indonesia.

Tambang batu bara Ombilin Sawahlunto kini menjadi percontohan program reklamasi pasca tambang yang digarap oleh PT Bukit Asam Tbk.,

Sebelumnya ada kawasan Candi Borobudur di Magelang, Kawasan Candi Prambanan di Klaten, Situs Manusia Purba Sangiran di Sragen dan Karanganyar, dan Sistem Pemerataan Pembagian Air (Subak) untuk Pertanian di Bali.

Kilas balik ke belakang, Sawahlunto tidak berarti apa-apa seandainya tidak ditemukan batu bara melimpah di kota kecil tersebut. Kini Sawahlunto memancarkan pesona keunikan dengan kaya akan ragam budaya.

Sejak awal, pekerja berasal dari berbagai etnis seperti Jawa, Bugis, dan Batak membentuk komunitas multietnis di Sawahlunto, menjadikannya kota paling beragam secara etnis di Sumatera Barat.

Dalam keberagaman etnis ini, beragam aspek budaya tumbuh dan berkembang. Semua ini menjadi modal besar bagi Sawahlunto dalam menjamu tamu dari seluruh dunia. Walhasil, pada 2019 silam, situs tambang batu bara Ombilin Sawahlunto ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Sekretaris Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan, pengakuan UNESCO tersebut bukan semata untuk tujuan pariwisata. Melainkan, ini adalah langkah membuat dunia merasa memiliki, melindungi, dan melestarikan warisan tersebut.

“Dalam konteks Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto (OCMHS) atau Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto, pengakuan ini berarti bahwa dunia ikut memiliki warisan tambang batu bara Ombilin Sawahlunto. MIND ID terus memberikan nilai lebih untuk Indonesia,” kata Heri Yusuf.

Lebih jauh Heri menjelaskan OCMHS memiliki potensi besar memajukan perekonomian warga Sawahlunto. Makanya, kata dia, sudah menjadi kewajiban kita semua menjaga, melindungi, merawat, hingga berkolaborasi dengan pihak lain guna mempromosikan budaya di Sawahlunto sehingga orang yang datang dari seluruh penjuru dunia akan semakin banyak lagi.

OCMHS diakui karena nilai budaya dalam kegiatan pertambangan batu bara. Keunikan terletak pada pertemuan teknologi pertambangan dari Barat (Belanda pada akhir abad ke-19) dengan budaya lokal.

UNESCO akan terus mendukung Pemerintah Kota Sawahlunto dan pihak-pihak terkait dalam pengelolaan OCMHS selama satu hingga dua tahun ke depan. Mereka memiliki kewajiban menyusun laporan berkala dan juga mengundang pihak ketiga untuk mengevaluasi kondisi warisan ini. UNESCO akan menilai apakah warisan ini dapat menjadi tujuan wisata menarik bagi wisatawan, asalkan memiliki program yang sesuai.

Kehadiran OCMHS bukan hanya terletak pada aktivitas fisik penambangan batu bara, tetapi juga pada kekayaan budaya di Sawahlunto. Merawat, menjaga, dan melestarikan warisan tambang dan budayanya adalah tugas utama setelah mendapatkan pengakuan UNESCO. Hal ini melibatkan kajian yang mendalam tentang bagaimana menggabungkan masa lalu dengan masa kini.

Salah satu contohnya adalah Lobang Tambang Mba Soero, yang menjadi destinasi wisata yang memungkinkan pengunjung menjelajahi tambang di Sawahlunto dan memahami budaya pertambangan di masa lalu. Konon katanya, Mba Soero ini merupakan penambang yang memiliki kekuatan gaib.

Selain itu, Sawahlunto juga berupaya merawat budaya-budaya tradisional seperti tenun songket Silungkang dan bahasa Tangsi, yang merupakan warisan tak benda yang unik karena mencerminkan percampuran bahasa Jawa, Bugis, China, dan Minangkabau. Semua ini adalah langkah untuk menghidupkan kembali warisan budaya yang ada.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



Sportechment8 hours ago

Ivar Jenner Sebut 3 Pemain Timnas Indonesia Ini Layak Berkarier di Eropa

Sportechment9 hours ago

Diundang Raffi Ahmad ke Andara, Nathan Tjoe A-On Ajak Rafathar Main Bola

News10 hours ago

PLN Fasilitasi Izin Usaha UMK untuk Kembangkan Ekonomi

News11 hours ago

Erdogan: AS Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh Serang Rusia Picu Perang Dunia, Ngeri!

News11 hours ago

Usai Hadiri KTT G20 Brasil, Prabowo Terbang ke Inggris Temui Raja Charles III

Sportechment11 hours ago

Lisa BLACKPINK Bakal Rilis Album Solo Pertama “Alter Ego”, Kapan?

News11 hours ago

Menkomdigi Ajak Generesi Muda Perkuat Literasi Digital Melalui Konten Positif

Sportechment12 hours ago

Jamu Borneo FC, Persib Bandung Siap Tampil Maksimal di GBLA

Ruang Sujud16 hours ago

Truk Bantuan Untuk Warga Gaza Habis Diserbu Warga Kelaparan

Migas19 hours ago

Pertamina Gelar Eco RunFest 2024, Libatkan 53 UMKM

News19 hours ago

Himbauan Mendikdasmen untuk Para Guru Jelang Pilkada

Ruang Sujud19 hours ago

ICESCO Tetapkan Keffiyeh Palestina Sebagai Warisan Tak Benda Dunia

Sportechment23 hours ago

BYD Rilis SUV Listrik Sealion 7 di Malaysia, Kapan Hadir di Indonesia?

News23 hours ago

Soal Harga Tiket Pesawat Bakal Turun, Simak Penjelasan Bos Garuda

Sportechment1 day ago

Takluk di GBK, Pelatih Arab Saudi: Indonesia Pantas Menang!

Telekomunikasi1 day ago

Telkom Indonesia Kenalkan GoZero: Aksi Nyata OTW Masa Depan Berkelanjutan

Sportechment1 day ago

Indonesia Raih Kemenangan Perdana di Ronde Ketiga, Erick Thohir: Alhamdulillah

News1 day ago

Kenapa Investor Ogah Bangun Pabrik di Indonesia? Ternyata Ini Penyebabnya

Migas1 day ago

Pertama di RI, Pertamina Temukan Sumur Migas Non-Konvensional (MNK)

Sportechment1 day ago

Ganyang Arab Saudi, Ranking FIFA Timnas Indonesia Auto Meroket