Monitorday.com – Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka semakin kokoh memimpin dalam survei elektabilitas menjelang pemilihan presiden 2024. Berdasarkan temuan survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research, pasangan nomor urut dua ini meraih dukungan 51,1 persen pada periode awal Januari 2024.
Angka tersebut tidak banyak berubah dari survei pada November dan Desember 2023 dengan elektabilitas di atas 50 persen. Saat pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan Prabowo-Gibran baru mencatatkan elektabilitas sebesar 43,8 persen.
“Elektabilitas Prabowo-Gibran stabil dan mencapai 51,1 persen, sedangkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud saling berkejaran di posisi bawah,” kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Vivin mengatakan angka tersebut menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran berhasil menjaga kesolidan basis pendukungnya, bahkan naik tipis dalam dua bulan. Pasangan ini juga mengalami lonjakan elektabilitas sebelumnya, dari masih berkisar 40 persen hingga menembus batas aman 50 persen.
“Jika tidak ada perubahan yang signifikan, pemilihan presiden 2024 diprediksi akan berlangsung dalam satu putaran,” ujar Vivin.
Sementara itu, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar masih unggul dengan elektabilitas 22,3 persen, sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md menyusul sebesar 18,6 persen. Sisanya sebanyak 8,1 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Vivin menilai bahwa dibandingkan kedua pasangan yang lain, pasangan Prabowo-Gibran bisa dikatakan yang paling aman. Kehadiran sosok cawapres membuat publik bisa mengerucutkan pilihan dan menilai secara pasangan calon secara lebih jelas.
“Hasilnya, Prabowo-Gibran berhasil menyerap dukungan terbesar, dan terus meningkat hingga menembus batas aman 50 persen,” terang Vivin.
Digelarnya debat capres-cawapres oleh KPU makin menegaskan pilihan publik terhadap Prabowo-Gibran.
Sebaliknya dengan Ganjar-Mahfud, yang kemudian elektabilitasnya turun lagi seperti pada saat Ganjar belum dipasangkan. Turunnya performa Ganjar-Mahfud menciptakan dinamika pada kedua pasangan tersebut, serta para pemilih yang menentukan pilihan (swing voters).
Persaingan pun terjadi antara kedua pasangan untuk memperebutkan peringkat kedua. Kubu Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud sudah mengubur harapan bisa menang pada pencoblosan 14 Februari 2024, dan mendorong wacana pemilu bisa berjalan dalam dua putaran.
Kedua kubu pun mulai memunculkan wacana kerja sama untuk menghadapi putaran kedua. Dengan mulai stabilnya elektabilitas antara ketiga pasangan, peluang tersebut semakin mengecil.
“Kubu Prabowo-Gibran juga masih perlu menambah dukungan terutama dari swing voter, jika ingin memastikan Pilpres selesai dalam satu putaran,” tuturnya.
Survei Index Research dilakukan pada 3-9 Januari 2024 terhadap 1.200 orang mewakili semua provinsi. Responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dan diwawancara tatap muka. Margin of error survei sebesar sekitar 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.