Monitorday.com – Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan persaingan Pilkada Gubernur Jawa Tengah masih sangat terbuka bagi semua kandidat, meski survei terbaru LSI pada 21-26 Juni 2024 mengungkap empat nama paling populer menjelang kontestasi tersebut.
“Karena tidak ada petahana, peta politik di Jawa Tengah masih cair. Namun, ada empat nama yang bersaing ketat, yaitu Kaesang Pangarep, Ahmad Luthfi, Taj Yasin Maimoen, dan Bambang Wurianto,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, Minggu (30/6).
Dalam simulasi top of mind tanpa batasan pilihan, hasil survei menunjukkan Kapolda Jawa Tengah Irjen. Pol. Ahmad Luthfi sebagai nama paling banyak disebut dengan 5,2 persen, diikuti Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dengan 2,5 persen, Kader Partai Gerindra Sudaryono dengan 2,1 persen.
Lalu ada juga Politisi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dengan 1,8 persen, Bupati Kendal Dico Ganinduto dengan 1,7 persen, dan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dengan 1,5 persen. Kandidat lainnya mendapatkan kurang dari 1 persen, sementara 78,7 persen responden belum menentukan pilihan.
Dalam simulasi semi terbuka dengan 21 pilihan, Kaesang Pangarep memperoleh 15,9 persen, Irjen. Pol. Ahmad Luthfi 12,9 persen, Abdul Wachid 7,8 persen, Raffi Ahmad 6,8 persen, Bambang Wuryanto 5,8 persen, Sudaryono 4,7 persen, Hendrar Prihadi 4,7 persen, dan nama-nama lainnya kurang dari 4 persen. Sebanyak 19,5 persen responden belum menentukan pilihan.
“Dari nama-nama tersebut, belum ada yang memiliki keunggulan dominan sehingga Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair,” ujarnya.
Djayadi menambahkan, beberapa faktor yang bisa mempengaruhi peta dukungan adalah tingkat popularitas tokoh, dukungan partai di tingkat akar rumput, dan tingkat kepuasan terhadap presiden.
Survei LSI ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih melalui metode double sampling dengan margin of error ±2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Survei dilakukan pada 21-26 Juni 2024, dengan target warga negara Indonesia di Jawa Tengah yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/telepon seluler. Wawancara survei ini menggunakan metode telepon.