Connect with us

News

Survei LSI: Warga Lebih Suka Trah Jokowi Pimpin Jawa Tengah

Diana Sari N

Published

on

Monitorday.com – Survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, menjadi kandidat calon gubernur (cagub) favorit warga Jawa Tengah (Jateng).

Survei LSI ini menanyakan kepada responden siapa tokoh yang akan dipilih untuk menjadi gubernur Jateng. Hasilnya, dalam simulasi semi terbuka 21 nama kandidat, Kaesang menjadi pilihan utama dengan meraih dukungan dari 15,9% responden.

Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi mengikuti di peringkat kedua dengan elektabilitas sebesar 12,9%. Lalu kader Gerindra Abdul Wachid ada di peringkat ketiga (7,8%). Setelahnya mengikuti masing-masing pesohor Raffi Ahmad (6,8%), politisi PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul (5,8%), mantan asisten Prabowo Sudaryono (4,7%), hingga politisi PDIP Hendrar Prihadi (4,7%). Sementara nama lainnya hanya memperoleh 4% ke bawah.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyimpulkan, belum ada kandidat yang mempunyai elektabilitas alias tingkat keterpilihan yang signifikan. Menurutnya, para kandidat masih punya peluang besar. “Ini menunjukkan bahwa pertarungan tampaknya masih sangat terbuka, masih belum ada yang disimpulkan unggul apalagi disebut dominan,” jelas Djayadi ketika memaparkan hasil survei secara daring, Minggu (30/6/2024).

Belum lagi, lanjutnya, 19,5% warga Jateng masih belum menentukan pilihan. Oleh sebab itu, belum banyak yang bisa disimpulkan dari hasil simulasi semi terbuka 21 nama kandidat cagub Jateng 2024 tersebut. Sementara itu, dalam simulasi enam hingga dua nama, Djayadi mengungkapkan ada empat kandidat yang selalu menunjukkan elektabilitas yang tinggi.

“Empat nama yang bisa bertarung paling kuat yaitu Ahmad Luthfi, Bambang Wuryanto, Taj Yasin Maimoen, dan Kaesang Pangarep,” ungkapnya. Survei LSI ini diselenggarakan pada 21 – 26 Juni 2024 dengan 1.200 responden yang di Jateng. Wawancara responden secara langsung dan dipilih menggunakan teknik metode double sampling, dengan margin of error kurang lebih 2,8%.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News

Thailand Investigasi Keruntuhan Gedung Pencakar Langit di Bangkok Akibat Gempa 7,7 M

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Pemerintah Thailand sedang melakukan penyelidikan terkait keruntuhan sebuah gedung pencakar langit di Bangkok yang ambruk setelah diguncang gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo pada Jumat, 28 Maret 2025.

Gedung yang tengah dibangun oleh perusahaan asal China itu menjadi sorotan setelah runtuh secara tiba-tiba, meskipun masih dalam tahap pembangunan.

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai penyebab keruntuhan gedung tersebut. Dalam pernyataannya, Shinawatra mempertanyakan bagaimana desain dan proses persetujuan bangunan tersebut dapat terjadi, mengingat Thailand sudah berpengalaman membangun banyak gedung pencakar langit sebelumnya.

“Saya punya pertanyaan dalam benak saya. Apa yang terjadi sejak pertama kali didesain? Bagaimana desain ini disetujui? Ini bukan bangunan pertama di negara ini,” ungkap Shinawatra, seperti dikutip dari France 24 pada Senin (31/3). “Kita harus menyelidiki di mana kesalahan itu terjadi.”

Menindaklanjuti pernyataan tersebut, PM Thailand memerintahkan penyelidikan menyeluruh dengan melibatkan sejumlah ahli. Menteri Dalam Negeri Thailand, Anutin Charnvirakul, segera membentuk komite khusus yang terdiri dari insinyur dari Departemen Pekerjaan Umum dan Perencanaan Kota serta sejumlah ahli lainnya. Mereka diminta untuk menyelidiki insiden ini dan memberikan laporan dalam waktu satu minggu.

Sementara itu, investigasi juga semakin kompleks setelah empat pekerja asal China yang terlibat dalam proyek tersebut diduga merampas dokumen dari lokasi pembangunan. Keempat pekerja itu kini turut diperiksa dalam penyelidikan.

Pemerintah China dilaporkan juga ikut mengirim seorang ahli untuk memeriksa lokasi runtuhnya gedung pencakar langit tersebut.

“Thailand akan segera mengetahui penyebab runtuhnya gedung itu. Gedung tersebut baru saja dibangun dan seharusnya dirancang untuk menahan gempa bumi,” kata Charnvirakul, seperti dilansir dari Bangkok Post.

Gempa bumi yang mengguncang Myanmar dan Thailand pada Jumat (28/3) tersebut menimbulkan kerusakan parah di sejumlah daerah. Gempa yang terjadi pada kedalaman 10 km itu juga terasa hingga China. Institut Nasional Medis Darurat (NIEM) Bangkok melaporkan puluhan orang menjadi korban akibat runtuhnya gedung tersebut.

Gedung yang ambruk tersebut sedang dibangun untuk kantor pemerintahan dan merupakan proyek besar. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat gedung berwarna putih yang semula berdiri kokoh tiba-tiba bergetar dan kolaps seketika, disertai asap dan debu yang mengepul. Warga yang berada di sekitar lokasi tampak panik dan berlarian mencari perlindungan.

Continue Reading

News

Ngeri! Ini Ancaman Trump Jika Iran Gagal Capai Kesepakatan Nuklir

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Minggu, 30 Maret 2025, mengeluarkan ancaman baru terhadap Iran terkait program nuklirnya.

Dalam wawancara dengan NBC News, Trump menegaskan bahwa AS akan melakukan pengeboman besar-besaran terhadap Iran jika kesepakatan nuklir tidak tercapai, sembari mengingatkan kemungkinan pemberlakuan tarif sekunder.

Ancaman ini muncul setelah Iran menolak untuk melakukan negosiasi langsung dengan Washington, yang terjadi setelah pertemuan para pejabat AS dan Iran minggu lalu.

Meskipun begitu, Trump menyatakan bahwa pihak AS dan Iran masih melakukan komunikasi, meskipun ia tidak memberikan detail lebih lanjut terkait pembicaraan tersebut.

“Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pengeboman yang belum pernah mereka lihat sebelumnya,” ujar Trump dalam wawancara telepon tersebut, seperti dikutip oleh Reuters. Trump juga menambahkan kemungkinan akan mengenakan tarif sekunder terhadap negara-negara yang membeli barang dari Iran, seperti yang pernah ia lakukan empat tahun lalu.

Iran merespons ancaman Trump melalui saluran diplomatik, dengan menyampaikan tanggapan melalui Oman. Menurut Menteri Luar Negeri Iran, Teheran menolak untuk melakukan negosiasi langsung dengan AS selama berada di bawah tekanan maksimum dan ancaman militer.

Kebijakan ini ditegaskan kembali oleh Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, yang menyatakan bahwa Iran tetap terbuka untuk negosiasi tidak langsung, meskipun menolak dialog langsung dengan Washington.

Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, juga menekankan bahwa Iran akan terus berusaha mencari solusi melalui jalur negosiasi tidak langsung, meskipun menentang tekanan yang diberikan AS.

Dalam wawancara tersebut, Trump juga mengungkapkan bahwa ia akan mempertimbangkan penerapan tarif sekunder terhadap negara-negara yang membeli barang dari Iran, baik itu Rusia maupun negara lainnya. Menurutnya, ia mungkin memberikan waktu beberapa minggu kepada Iran untuk membuat kemajuan dalam pembicaraan sebelum keputusan mengenai tarif tersebut diambil.

Trump menegaskan bahwa ia tidak akan segera memberlakukan tarif tersebut, namun mengingatkan bahwa kebijakan serupa yang diterapkannya pada masa jabatan pertama terbukti efektif.

Konflik ini berawal sejak 2018 ketika Trump menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir 2015 yang mengatur pembatasan aktivitas nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.

Sejak saat itu, Iran telah melampaui batas yang disepakati dalam pengayaan uranium, yang memicu kekhawatiran bahwa Teheran sedang mengembangkan kemampuan senjata nuklir.

Meskipun Iran menyatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan energi sipil, kekhawatiran global, terutama dari negara-negara Barat, tetap berlanjut mengenai kemungkinan Iran mengejar senjata nuklir.

Continue Reading

News

Menteri Ara Bicara Soal Rumah Subsidi untuk Wartawan, Janji Bangun Seribu Unit

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan bahwa Program 3 Juta Rumah yang digagas pemerintah akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dengan pembangunan rumah subsidi untuk sektor tertentu.

Salah satunya adalah rumah subsidi untuk wartawan, yang dijanjikan sebanyak seribu unit, meskipun belum ada kepastian waktu pelaksanaannya.

Ara, panggilan akrab Maruarar Sirait, menjelaskan bahwa proses pembangunan rumah subsidi ini memerlukan diskusi lebih lanjut dengan wartawan untuk memetakan kebutuhan serta memastikan bahwa program ini tepat sasaran.

“Nanti kami ajak omong dulu dong wartawannya. Dulu kan bidang saya ajak ngomong, perawatnya diajak ngomong. Dipetakan dulu, kan ada syaratnya,” ujar Ara dalam wawancaranya usai silaturahmi dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Jakarta Selatan.

Ara menekankan bahwa penerima manfaat rumah subsidi harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya adalah rumah tersebut harus menjadi rumah pertama dan calon penerima harus termasuk dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), yang datanya diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Hal ini bertujuan agar bantuan rumah subsidi tepat sasaran.

Program 3 Juta Rumah sudah dimulai pekan lalu, dengan fokus pada pembangunan 20 ribu unit rumah untuk guru di kawasan Bogor, Jawa Barat. Setelah Lebaran, pemerintah akan melanjutkan pembangunan rumah subsidi untuk tenaga medis, termasuk perawat, dengan total 30 ribu unit, serta rumah untuk nelayan, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

“Di samping itu, kami juga mendapat dukungan dari Pak Prabowo, Pak Dasco, dan Gubernur BI untuk mendukung pembiayaan program ini, dengan harapan dapat mempercepat realisasi pembangunan perumahan bagi masyarakat,” ujar Ara.

Dengan adanya berbagai upaya dukungan dan koordinasi, pemerintah berharap dapat mencapai target pembangunan rumah subsidi ini secara bertahap, memberikan kesempatan bagi masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal yang layak.

Continue Reading

News

Dukung Arus Balik Lebaran, Yusuf Hamka Bakal Gratiskan Tol Cisumdawu

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) berencana untuk menggratiskan tarif Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) pada arus balik Lebaran 2025.

Rencana ini bertujuan untuk memperlancar perjalanan para pemudik yang kembali ke daerah asal pasca-libur Lebaran. Namun, keputusan tersebut masih menunggu persetujuan dari pemerintah.

Direktur Utama PT CKJT, Jusuf Hamka, mengungkapkan bahwa dia telah mendapat permintaan dari pihak pemerintah terkait diskon tarif tol sebesar 30 persen. Namun, menurutnya, memberikan tarif gratis jauh lebih efektif untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas.

“Jangankan diskon, saya siap jika harus memberikan tol ini secara gratis,” kata Jusuf dalam wawancaranya ke awak media.

Tol Cisumdawu, yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), menghubungkan Bandung dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Tol ini diperkirakan dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Bandung ke Kertajati yang sebelumnya memakan waktu hingga tiga jam, menjadi sekitar satu jam saja.

Panjang Tol Cisumdawu mencapai 61,75 kilometer dan terdiri dari enam seksi yang dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Total biaya konstruksi untuk proyek ini mencapai Rp5,5 triliun. Jalan tol ini juga akan menjadi jalur utama menuju Bandara Kertajati, yang juga merupakan bagian dari PSN.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, sebelumnya menyatakan bahwa arus balik Lebaran 2025 diperkirakan akan mulai meningkat pada H+3 Lebaran, dengan puncaknya pada H+5, atau Minggu, 6 April 2025. Berdasarkan survei, diperkirakan sekitar 31,4 juta orang akan melakukan perjalanan kembali ke daerah asalnya.

Untuk mengatasi lonjakan volume kendaraan saat arus balik, Kementerian Perhubungan bersama kementerian dan lembaga lainnya, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Usaha Jalan Tol, tengah merencanakan pemberian diskon tarif tol untuk memperlancar distribusi arus mudik dan balik pemudik.

Dengan adanya rencana penggratisan Tol Cisumdawu ini, diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan memperlancar perjalanan para pemudik yang menuju ke Jawa Barat, terutama untuk mereka yang melintas menuju Bandara Kertajati.

Continue Reading

News

Mudik Lebaran: Tradisi Tahunan yang Sarat Makna

Ahmad Munawir

Published

on

Monitorday.com – Mudik Lebaran adalah tradisi yang selalu dinanti oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya. Momen ini menjadi ajang berkumpul dengan keluarga di kampung halaman setelah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun merantau. Tidak hanya sekadar perjalanan pulang, mudik memiliki makna yang lebih dalam, mencerminkan nilai kebersamaan, silaturahmi, serta bentuk penghormatan terhadap orang tua dan leluhur.

Namun, di balik kehangatan mudik, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, mulai dari kemacetan, biaya perjalanan yang tinggi, hingga persiapan mental dan fisik yang matang. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah mudik, filosofi di baliknya, serta tantangan dan tips untuk menjalani mudik dengan nyaman dan aman.

1. Sejarah dan Asal Usul Tradisi Mudik

Mudik bukanlah tradisi yang baru muncul, tetapi telah ada sejak zaman kerajaan Nusantara. Kata mudik sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu mulih dilik, yang berarti “pulang sebentar”. Pada zaman dahulu, masyarakat pedesaan yang merantau ke kota akan pulang ke desa saat panen raya atau saat ada perayaan besar seperti Lebaran.

Seiring waktu, mudik menjadi bagian dari budaya nasional yang identik dengan Idul Fitri. Hal ini berkaitan erat dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya silaturahmi dan menghormati orang tua. Idul Fitri menjadi momen bagi perantau untuk kembali ke kampung halaman, meminta maaf kepada keluarga, serta merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.

Selain itu, perkembangan ekonomi dan urbanisasi di Indonesia juga turut memperkuat tradisi mudik. Banyak masyarakat yang merantau ke kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung untuk mencari pekerjaan, sehingga ketika Idul Fitri tiba, mereka kembali ke desa untuk berkumpul dengan keluarga.

2. Filosofi di Balik Mudik Lebaran

Mudik bukan hanya perjalanan pulang, tetapi juga memiliki filosofi yang mendalam, terutama dalam konteks kehidupan sosial dan spiritual.

  • Silaturahmi dan Penghormatan terhadap Orang Tua
    Islam mengajarkan pentingnya menjalin silaturahmi dan berbakti kepada orang tua. Mudik menjadi bentuk nyata dari ajaran ini, di mana para perantau kembali ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar.
  • Refleksi Diri dan Kembali ke Akar
    Mudik juga melambangkan perjalanan kembali ke akar. Setelah lama hidup di kota dengan hiruk-pikuknya, momen mudik menjadi kesempatan untuk merenung, mengingat asal-usul, dan menghargai nilai-nilai yang telah diajarkan sejak kecil.
  • Kebersamaan dan Gotong Royong
    Selama perjalanan mudik, kita sering melihat budaya gotong royong yang masih kuat, seperti saling membantu sesama pemudik, berbagi makanan di perjalanan, hingga komunitas yang menyediakan posko mudik gratis. Ini mencerminkan semangat kebersamaan masyarakat Indonesia.

3. Tantangan dalam Mudik Lebaran

Meskipun penuh makna, mudik juga memiliki berbagai tantangan, terutama bagi mereka yang harus menempuh perjalanan jauh.

  • Kemacetan Parah
    Salah satu tantangan terbesar dalam mudik adalah kemacetan, terutama di jalur-jalur utama seperti Tol Trans-Jawa dan Jalur Pantura. Waktu tempuh yang biasanya hanya beberapa jam bisa bertambah hingga berhari-hari saat arus mudik mencapai puncaknya.
  • Biaya Perjalanan yang Tinggi
    Harga tiket transportasi umum seperti pesawat, kereta, dan bus biasanya melonjak tajam menjelang Lebaran. Bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, biaya bahan bakar dan tol juga bisa menjadi beban tambahan.
  • Kelelahan dan Risiko Kesehatan
    Perjalanan panjang dengan kondisi jalan yang padat bisa menyebabkan kelelahan, yang berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan di jalan. Kurangnya istirahat bisa berujung pada kecelakaan lalu lintas yang meningkat saat musim mudik.

4. Tips Agar Mudik Nyaman dan Aman

Agar mudik tetap nyaman dan lancar, ada beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Persiapkan Tiket atau Kendaraan Lebih Awal
    Jika menggunakan transportasi umum, sebaiknya beli tiket jauh-jauh hari untuk mendapatkan harga terbaik. Jika menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima dengan melakukan servis sebelum berangkat.
  • Pilih Waktu Perjalanan yang Tepat
    Hindari puncak arus mudik yang biasanya terjadi 2-3 hari sebelum Lebaran. Jika memungkinkan, berangkat lebih awal atau setelah arus utama mudik mereda.
  • Siapkan Bekal dan Kebutuhan di Perjalanan
    Bawa makanan ringan, air minum, obat-obatan, serta perlengkapan darurat seperti power bank dan charger untuk menghindari kesulitan di perjalanan.
  • Istirahat Secukupnya
    Jika mengendarai kendaraan sendiri, pastikan untuk beristirahat setiap beberapa jam agar tetap fokus dan tidak mudah lelah. Gunakan rest area atau posko mudik untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.
  • Gunakan Teknologi untuk Memantau Jalur Mudik
    Manfaatkan aplikasi peta digital seperti Google Maps atau Waze untuk melihat kondisi lalu lintas secara real-time dan mencari jalur alternatif jika terjadi kemacetan parah.

5. Masa Depan Mudik: Inovasi dan Teknologi

Di masa depan, mudik akan semakin terbantu dengan kemajuan teknologi dan infrastruktur. Beberapa inovasi yang sudah mulai diterapkan antara lain:

  • Tol Trans-Jawa dan Jalan Tol Baru
    Pemerintah terus membangun jaringan jalan tol untuk memperlancar arus mudik, seperti Tol Trans-Sumatera dan tol penghubung di Jawa.
  • Mudik Virtual
    Bagi mereka yang tidak bisa pulang, teknologi seperti video call semakin banyak digunakan untuk tetap bisa bersilaturahmi dengan keluarga meskipun dari kejauhan.
  • Transportasi Berbasis Teknologi
    Aplikasi ride-hailing dan sistem tiket online semakin mempermudah pemudik dalam mencari transportasi yang lebih efisien dan nyaman.

Kesimpulan

Mudik Lebaran adalah tradisi yang bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan emosional dan spiritual. Dalam momen ini, kita tidak hanya kembali ke kampung halaman, tetapi juga kembali ke akar, keluarga, dan nilai-nilai kehidupan yang kita pegang.

Meskipun penuh tantangan, mudik tetap menjadi momen yang dinanti setiap tahunnya. Dengan persiapan yang matang, teknologi yang semakin canggih, serta semangat kebersamaan yang tetap terjaga, mudik akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri di Indonesia.

Continue Reading

News

Pulangkan 29 WNI, Polri Berantas Online Scam

Polri memulangkan 29 WNI yang terlibat judi online dan penipuan daring di Filipina. Langkah ini merupakan bagian dari upaya melawan kejahatan siber yang semakin marak.

Published

on

Monitorday.com – Panggung kejahatan dunia maya kembali menampilkan babak baru. Kali ini, Polri menunjukkan aksinya dalam memberantas kejahatan lintas negara dengan memulangkan 29 warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat dalam judi online dan penipuan daring (online scam) di Filipina. Langkah ini bukan hanya sekadar pemulangan, tetapi bagian dari strategi lebih besar dalam melawan kejahatan siber yang kian marak.

Tengah malam di Sabtu (29/3), pesawat yang membawa ke-29 WNI tersebut mendarat di tanah air. Mereka sebelumnya ditangkap oleh otoritas keamanan Filipina karena melakukan aktivitas ilegal di Kanlaon Tower, Pasay City, Metro Manila. Dari jumlah tersebut, 21 orang merupakan laki-laki dan 8 lainnya adalah perempuan. Setibanya di Indonesia, mereka langsung menjalani pemeriksaan administratif oleh Bagjatranin Set NCB Interpol Indonesia dan diwawancarai oleh Dittipidsiber Bareskrim Polri.

Mengapa pemulangan ini penting? Kejahatan siber, khususnya online scam dan judi daring, telah menjadi ancaman global yang menjaring korban tanpa mengenal batas negara. Tidak sedikit WNI yang tergiur iming-iming pekerjaan di luar negeri, hanya untuk berakhir di pusaran kejahatan digital. Polri, dalam hal ini Divhubinter, bertindak cepat untuk memastikan siapa saja yang benar-benar pelaku dan siapa yang menjadi korban eksploitasi.

Kasus ini mengingatkan pada insiden serupa yang terjadi di Myanmar, di mana 569 pekerja migran Indonesia (PMI) berhasil dipulangkan setelah menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Modusnya pun serupa: menjebak para pekerja untuk melakukan aksi penipuan dalam berbagai bentuk, dari investasi palsu hingga love scam.

Gelombang kejahatan siber ini tidak bisa dianggap remeh. Dengan perkembangan teknologi, skema penipuan semakin canggih dan sulit dilacak. Namun, aksi cepat Polri menunjukkan bahwa negara hadir untuk melindungi warganya. Tidak hanya itu, langkah ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Kasus ini belum berakhir. Analisis lebih lanjut akan dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya terhadap 29 WNI yang dipulangkan. Apakah mereka hanya korban atau justru bagian dari sindikat? Hasil penyelidikan ini akan menjadi penentu dalam langkah hukum selanjutnya.

Keberhasilan pemulangan ini juga menegaskan pentingnya kerja sama internasional dalam memerangi kejahatan siber. Dengan kolaborasi antara Interpol dan kepolisian berbagai negara, aksi kriminal lintas batas bisa ditekan. Namun, masyarakat juga harus berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran dan kehati-hatian terhadap jebakan digital yang semakin canggih.

Dalam era digital ini, tidak ada tempat yang benar-benar aman dari kejahatan siber. Oleh karena itu, kewaspadaan dan literasi digital menjadi senjata utama dalam melindungi diri. Jika ada tawaran pekerjaan yang mencurigakan atau terdengar terlalu menggiurkan, verifikasi dan teliti lebih lanjut sebelum mengambil keputusan. Jangan sampai menjadi bagian dari statistik korban berikutnya.

Continue Reading

News

Hercules ke Myanmar! Buka Cabang GRIB?

Kabar mengejutkan saat Hercules ke Myanmar. Desas desus pun berseliweran, jangan-jangan ada pendirian GRIB di Negara yang tegah terkena musibah usai melakukan genosida terhadap warga Rohingnya. Ternyata, TNI mengirim pesawat hercules untuk membantu korban bencana.

Published

on

Monitorday.com – Kabar mengejutkan publik jika hercules ke myanmar? kok bisa hercules bisa kesana sendiri. Itu kan pesawat, harus ada pilotnya baru bisa terbang.

Tampaknya, TNI lah yang mengirim pesawat hercules untuk membantu Myanmar yang dilanda gempa dengan kekuatan 7,7 magnitudo. Ribuan nyawa terancam, puing-puing berserakan, dan masyarakat terpukul oleh bencana yang tak terduga.

Meskipun bencana ini juga menjadi pengingat bahwa beberapa tahun terkahir, pejabat hingga aparat di negeri ini gencar melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap Muslim Rohingnya. Catat baik-baik.

Namun TNI, prajurit kebanggan Indonesia jauh melihat kedepan, meneropong kemanusiaan melampaui semua dinamika yang terjadi. Sejatinya, para pejabat penjahat kemanusiaan mesti sadar, sebrengsek-brengsek tindakan barbar mereka, Indonesia yang yang mayoritas Muslim tetap membantu melalui TNI.

Panglima TNI bergabung dalam rapat Zoom yang dipimpin oleh Menko PMK untuk merancang strategi penyelamatan. Keputusan telah diambil: tim SAR, tim medis, dan tim Zeni akan diterjunkan langsung ke Myanmar untuk membantu evakuasi korban gempa. Bukan hanya pasukan, tetapi juga armada pendukung seperti pesawat, helikopter, dan kapal rumah sakit akan dikerahkan. Misi ini bukan sekadar tugas, melainkan panggilan kemanusiaan yang harus dijawab dengan cepat dan tepat.

Ketika bencana terjadi, kecepatan dan koordinasi adalah kunci utama. Tim SAR akan berupaya menemukan korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan, berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan nyawa. Tim medis akan bekerja tanpa henti, memberikan pertolongan pertama bagi mereka yang terluka dan memastikan perawatan terbaik bagi para penyintas. Sementara itu, tim Zeni akan mengerahkan alat berat untuk membersihkan puing-puing dan membuka akses yang tertutup. Setiap detik begitu berharga, dan TNI memahami betul tanggung jawab besar yang mereka emban.

KRI Rajiman, kapal rumah sakit andalan, siap berlayar membawa harapan bagi para korban. Di udara, tiga pesawat C-130 Hercules serta empat helikopter—Super Puma dan Caracal—akan mendukung operasi evakuasi dan distribusi logistik. Ini bukan kali pertama TNI menjalankan misi kemanusiaan lintas negara. Reputasi mereka dalam membantu korban bencana di berbagai belahan dunia sudah teruji. Kali ini, Myanmar menjadi tujuan, dan dunia akan kembali menyaksikan aksi heroik dari pasukan Indonesia.

Bencana ini tidak hanya dirasakan oleh Myanmar. Gelombang getarannya juga menyentuh India, Thailand, Bangladesh, Laos, dan China. Di Thailand, korban jiwa bertambah, dan puluhan orang masih hilang. Dampak yang meluas ini menunjukkan betapa dahsyatnya gempa yang terjadi. Oleh karena itu, respons cepat dari berbagai negara sangat dibutuhkan. Indonesia mengambil langkah sigap untuk menunjukkan solidaritasnya.

Senin mendatang, tim bantuan akan bertolak dari Indonesia menuju Myanmar. Misi ini bukan sekadar tugas militer biasa, tetapi lebih dari itu, ini adalah panggilan kemanusiaan yang mengedepankan solidaritas antarbangsa. TNI tidak hanya membawa bantuan fisik, tetapi juga membawa harapan bagi mereka yang terkena musibah. Dunia akan melihat, Indonesia selalu hadir untuk membantu.

Continue Reading

News

Warga Palestina Tak Gentar, Salat Idulfitri Tetap Digelar

Warga Palestina tetap melaksanakan Salat Idulfitri meski di tengah serangan Israel. Tradisi ini menjadi simbol perlawanan dan harapan, meskipun mereka menghadapi kehilangan, kemiskinan, dan ancaman perang yang terus berlangsung.

Published

on

Monitorday.com – Di tengah kepulan asap dan dentuman bom yang mengguncang langit Gaza, ribuan warga Palestina tetap melangkahkan kaki mereka menuju masjid-masjid yang masih berdiri. Tak peduli ancaman serangan udara yang masih mengintai, semangat merayakan Idulfitri tak goyah. Ini bukan hanya perayaan, ini adalah bentuk perlawanan terhadap upaya untuk melenyapkan kebahagiaan mereka.

Dari anak-anak hingga lansia, semua hadir dengan pakaian terbaik yang mereka miliki, menyisakan senyum di tengah kehancuran. Di antara reruntuhan, mereka tetap menggelar tikar, menundukkan kepala dalam sujud, dan menggemakan takbir kemenangan. Ini bukan tentang kemewahan, tapi tentang mempertahankan identitas dan kebersamaan yang terus mereka jaga meski dunia terasa kian menyempit.

Mansour Shouman, seorang jurnalis Palestina, menuturkan bagaimana warga tetap berusaha menjalankan tradisi meski dalam keterbatasan. “Sejak pagi, setiap orang mencari tempat yang aman untuk beribadah. Mereka ingin memastikan bahwa meskipun Gaza dihancurkan, struktur sosial dan kekeluargaan tetap utuh,” ujarnya. Di Gaza, salat Idulfitri bukan hanya ibadah, tetapi juga pernyataan bahwa mereka masih ada, masih berjuang, dan masih bertahan.

Namun, kenyataan pahit tak bisa dihindari. Krisis ekonomi yang melumpuhkan akibat blokade berkepanjangan membuat banyak keluarga tak mampu merayakan Idulfitri seperti sebelumnya. Jika di tahun-tahun sebelumnya anak-anak mendapatkan pakaian baru dan manisan khas Idulfitri, kini mereka hanya bisa berharap ada makanan yang cukup di meja. Generasi yang tumbuh di bawah bayang-bayang peperangan ini mungkin tak tahu rasanya perayaan yang damai.

Pada hari yang seharusnya penuh sukacita, kesedihan justru menyelimuti Gaza. Serangan udara Israel pada Minggu dini hari menghantam sebuah rumah dan tenda pengungsi di Khan Yunis. Delapan nyawa melayang, termasuk lima anak-anak yang seharusnya bisa merasakan kebahagiaan Idulfitri. Dentuman bom menggantikan suara tawa, dan air mata menggantikan pelukan hangat keluarga.

Meskipun demikian, ada secercah harapan di tengah kelamnya konflik ini. Hamas dan Israel telah menerima usulan gencatan senjata dari mediator. Jika disepakati, mungkin ini akan menjadi jeda yang memberi kesempatan bagi warga Palestina untuk sedikit bernapas, untuk menyembuhkan luka, dan untuk kembali membangun dari puing-puing yang tersisa. Namun, gencatan senjata hanyalah permulaan. Perdamaian yang sesungguhnya masih jauh dari jangkauan, dan rakyat Palestina masih harus terus berjuang untuk hak mereka.

Hari ini, di tanah yang terus diguncang ketidakpastian, warga Palestina tetap merayakan Idulfitri dengan kepala tegak. Mereka tak gentar, tak menyerah, dan terus berdoa agar suatu hari nanti, mereka bisa merayakan hari kemenangan ini tanpa harus takut akan bom yang jatuh dari langit.

Continue Reading

News

Terlambat Lapor SPT Imbas Libur Lebaran, Pemerintah Hapus Sanksi Administratif

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak (Kepdirjen Pajak) Nomor 79/PJ/2025 yang memberikan kelonggaran bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) dengan menghapus sanksi administratif atas keterlambatan pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 29 dan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan untuk tahun pajak 2024.

Kebijakan ini diambil karena batas akhir pelaporan yang jatuh pada 31 Maret 2025 bersamaan dengan libur nasional dan cuti bersama dalam rangka Hari Suci Nyepi dan Idulfitri 1446 Hijriah.

Dalam kebijakan terbaru ini, WP OP yang terlambat membayar PPh Pasal 29 atau melaporkan SPT Tahunan tetap tidak akan dikenakan sanksi administratif, asalkan pelaporan dilakukan paling lambat pada 11 April 2025.

Biasanya, keterlambatan dalam pelaporan dan pembayaran pajak akan dikenakan Surat Tagihan Pajak (STP), namun dalam hal ini, DJP tidak akan menerbitkan STP bagi WP OP yang terdampak libur panjang.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP, Dwi Astuti, menyatakan bahwa kebijakan ini dibuat untuk memastikan keadilan dan kepastian hukum bagi wajib pajak.

“Kami memahami bahwa libur panjang bisa menyebabkan keterlambatan dalam pemenuhan kewajiban pajak. Oleh karena itu, kami memberikan kelonggaran ini sebagai bentuk kepedulian kepada wajib pajak,” ujarnya.

Libur nasional dan cuti bersama yang berlangsung pada akhir Maret hingga awal April 2025 menyebabkan jumlah hari kerja efektif menjadi terbatas, yang dapat menyulitkan wajib pajak dalam menyelesaikan kewajiban pajaknya tepat waktu.

Dengan adanya kebijakan ini, wajib pajak memiliki kesempatan tambahan untuk memenuhi kewajiban mereka tanpa khawatir akan terkena sanksi.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses dan mengunduh dokumen resmi Kepdirjen Pajak Nomor 79/PJ/2025 melalui situs web resmi DJP di pajak.go.id.

Pemerintah juga mengimbau agar wajib pajak memanfaatkan waktu tambahan ini sebaik-baiknya untuk tetap patuh pada kewajiban perpajakannya.

Continue Reading

News

Lebaran vs Idul Fitri: Apa Perbedaannya?

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Menjelang Hari Raya, perbedaan antara “Lebaran” dan “Idul Fitri” sering menjadi topik perbincangan hangat di kalangan umat Muslim di Indonesia. Kedua istilah ini sering dianggap memiliki arti yang sama, namun apakah benar demikian?

Idul Fitri atau Lebaran adalah hari raya yang dirayakan oleh umat Islam pada tanggal 1 Syawal setelah menunaikan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Idul Fitri menjadi momen penting untuk merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Lebaran merujuk pada hari raya umat Muslim yang jatuh pada 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa. Istilah “Lebaran” memiliki asal-usul yang menarik.

Beberapa ahli bahasa, termasuk M. A. Salmun, seorang ahli bahasa sastra Sunda dan Indonesia, mengungkapkan bahwa kata “Lebaran” berasal dari tradisi Hindu yang memiliki arti “selesai” atau “usai.” Dalam tradisi Jawa, istilah ini juga digunakan dengan pengertian yang sama, yakni “wis bar” yang berarti “sudah selesai.”

Sementara itu, menurut Ustadz Ammi Nur Baits dalam laman Konsultasi Syariah, istilah Idul Fitri berasal dari dua kata dalam Bahasa Arab, yaitu “Id” yang berarti “kembali” dan “Al-Fitri” yang berarti “fitrah” atau “kembali ke keadaan semula.”

Konsep ini merujuk pada kebangkitan spiritual yang dirayakan setiap tahun, sebagai tanda kemenangan umat Islam setelah menunaikan puasa dan kembali kepada fitrah mereka.

Meskipun sering digunakan secara bergantian, “Lebaran” dan “Idul Fitri” memiliki nuansa makna yang berbeda.

Idul Fitri lebih mengarah pada arti spiritual dan keagamaan, sementara Lebaran lebih berfokus pada tradisi masyarakat yang merayakan momen setelah Ramadhan. Keduanya, bagaimanapun, tetap menjadi hari penuh sukacita bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



News2 hours ago

Thailand Investigasi Keruntuhan Gedung Pencakar Langit di Bangkok Akibat Gempa 7,7 M

Sportechment2 hours ago

Alasan Kylian Mbappe Gabung Real Madrid Bukan Karena Cristiano Ronaldo, Tapi…

Sportechment2 hours ago

PSSI Bidik Pemain Keturunan Tristan Gooijer Jelang Timnas Indonesia Lawan China dan Jepang

Sportechment3 hours ago

Pink Spiders vs Red Sparks: Megawati Cs Keok di Leg Pertama

News3 hours ago

Ngeri! Ini Ancaman Trump Jika Iran Gagal Capai Kesepakatan Nuklir

Sportechment3 hours ago

Film Pabrik Gula Gentayangan di Amerika Buat Gempar Satu Studio

Sportechment4 hours ago

Berkat Peran Dua Sosok Ini Ruben Onsu Putuskan Jadi Mualaf

Sportechment4 hours ago

Elon Musk Jual X ke xAI Seharga Rp546 Triliun, Gabungkan Medsos dengan Kecerdasan Buatan

News4 hours ago

Menteri Ara Bicara Soal Rumah Subsidi untuk Wartawan, Janji Bangun Seribu Unit

News4 hours ago

Dukung Arus Balik Lebaran, Yusuf Hamka Bakal Gratiskan Tol Cisumdawu

News6 hours ago

Mudik Lebaran: Tradisi Tahunan yang Sarat Makna

Pangan7 hours ago

Pasar Pangan Murah Raup Rp 39,3 M, Kok Bisa?

Pangan7 hours ago

Harga Pangan Naik Saat Lebaran, Apa Solusinya?

Keuangan9 hours ago

Fintech Syariah Berpotensi Jadi Peluang Emas di Era Digital

Kesehatan9 hours ago

Lebaran Ceria, Tubuh Bugar Sepanjang Idul Fitri

Kehutanan9 hours ago

Data Hutan Akurat: Kunci Masa Depan Hijau

Asuransi9 hours ago

Mudik 2025 Bisa Nyaman dan Aman! Loh Kok bisa?

Migas10 hours ago

Energi Aman, Mudik Nyaman!

Ruang Sujud10 hours ago

Makna Ketupat di Hari Raya: Simbol Lebaran yang Penuh Filosofi

Ruang Sujud10 hours ago

Khutbah Prof. Rokhmin: Rahasia Idul Fitri yang Terlupakan