Monitorday.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan bahwa Kabupaten Tabanan, Bali, memiliki peluang besar untuk bergabung dengan UNESCO Creative Cities Network atau Jaringan Kota Kreatif UNESCO.
“Peluangnya sangat besar karena Tabanan sudah memiliki situs warisan. Tabanan juga bisa menjadi bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO jika mengikuti proses uji petik,” ujarnya saat berada di Tabanan, Jumat (14/6).
Sandiaga mengungkapkan bahwa saat ini di Indonesia hanya ada lima kota/kabupaten yang sudah diakui oleh UNESCO, yaitu Bandung, Jakarta, Ambon, Pekalongan, dan Solo.
Keberhasilan ini diraih berkat keunggulan spesifik masing-masing kota seperti desain, musik, dan seni. Potensi serupa juga terlihat di Kabupaten Tabanan.
“Saya melihat seni pertunjukan di sini sangat menarik, ditambah lagi dengan kuliner seperti sate lilit. Jadi ada kemungkinan untuk mengajukan kuliner sebagai keunggulan,” tambahnya.
Sandiaga juga mencatat bahwa Tabanan memiliki Subak Jatiluwih yang sudah diakui sebagai warisan budaya UNESCO sejak 2012. Popularitas kawasan wisata ini di kalangan wisatawan dan delegasi internasional menambah peluang bagi Tabanan untuk diakui oleh UNESCO.
Dalam workshop yang dihadiri peserta KaTa Kreatif, Sandiaga menjelaskan bahwa untuk mengajukan diri, Tabanan harus mengikuti uji petik dengan melengkapi formulir yang diminta. Proses pendaftaran telah dibuka, dan pemerintah daerah harus siap mengajukan diri.
“Pak Sekda Tabanan telah menyanggupi bahwa tahun depan kami akan tetapkan Tabanan sebagai kota kreatif sesuai standar UNESCO. Kami harap pengajuan ini diterima, karena standar kurasinya cukup tinggi dan harus menyandingkan produk-produk paling kreatif kita,” tutup Sandiaga.