Monitorday.com – Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto disebut akan beruapaya meningkatkan kapasitas pertahanan siber atau cyber defense jika terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024.
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, mengatakan bahwa perang konvensional menggunakan angkatan bersenjata dan alutsista dalam bentuk skala besar di kawasan Indo-Pasifik kemungkinan kecil akan terjadi.
Ia memperkirakan perang siber justru akan meningkat intensitasnya di tengah perkembangan era digital.
“Yang harus diperhatikan adalah intensitas perang siber, dan itu sudah terjadi. Apa yang disasar? Kalau siber kita bisa di-hack, data-data kita bisa dibongkar, informasi jalur komunikasi kita bisa dikacaukan website-website dari lembaga-lembaga yang sangat strategis dan vital juga bisa diganggu. Saya kira ini yang akan mungkin terjadi,” kata Budiman, Kamis (28/12).
“Menurut saya Pak Prabowo Subianto juga akan menekankan kapasitas cyber defense kita karena itu sudah terjadi,” imbuhnya.
Selain itu, dia menyinggung pernyataan Cawapres RI Gibran Rakabuming Raka saat debat Pilpres 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12), yang menyebut akan melalukan hilirisasi digital untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Dikatakan pula oleh Budiman bahwa visi hilirisasi digital yang disampaikan Gibran itu perlu didampingi dengan adanya pengawasan dalam bentuk digital dengan tujuan keamanan masyarakat dalam penggunaan teknologi digital.
“Kalau ingin teknologi sibernya berjalan, ya, teknologi pertahanan sibernya juga harus jalan. Jadi, konsep dari Mas Gibran hilirisasi digital itu harus dibaca bahwa itu adalah tujuan sipil,” tandasnya.