Monitorday.com – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyatakan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) siap dimulai.
Program tersebut akan dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi, pada Senin (6/1/2025).
“Tepat hari ke-78 Bapak Prabowo menjadi Presiden, program MBG dimulai, ini merupakan tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia,” ujar Hasan.
Hasan menuturkan, terdapat 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang siap beroperasi.
Informasi tersebut disampaikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Dapur-dapur tersebut tersebar di 26 provinsi, mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Ada pula Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, D.K.I. Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Selain itu, D.I. Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara juga terlibat.
Provinsi lain yang terlibat adalah Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, dan Maluku Utara.
Program ini juga mencakup Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Kementerian Agama memastikan seluruh entitas pendidikan Islam di bawah kewenangannya menggelar program Makan Bergizi Gratis.
“Seluruh entitas Pendidikan Islam siap menyukseskan Makan Bergizi Gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Abu Rokhmad.
Kemenag menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 10 tahun 2024 tentang Panduan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lingkungan Pesantren.
Surat edaran ini diperuntukkan bagi seluruh pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Abu Rokhmad menjelaskan bahwa implementasi program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga penguatan karakter peserta didik.
Program MBG menjadi media pembelajaran karakter, seperti membiasakan santri untuk berdoa sebelum makan dan mempraktikkan nilai toleransi.
Abu Rokhmad menekankan pentingnya program ini untuk memperkuat penanaman karakter bagi para santri.
Para peserta didik juga akan diajarkan untuk membawa peralatan makan dari rumah dan mencucinya sendiri setelah digunakan.
Tujuannya adalah meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap barang pribadi dan membiasakan hidup bersih serta mandiri.