Monitorday.com – Serangan drone oleh Houthi dan Lebanon membuat pejabat ‘Israel’, termasuk PM Benjamin Netanyahu, merasa terancam.
Netanyahu bahkan tidak lagi bekerja di kantor, melainkan di bunker di bawah kantornya.
Berdasarkan Channel 12 ‘Israel’ pada 10 November 2024, Netanyahu menghabiskan sebagian besar waktu kerjanya di ruang aman.
Arahan dari pejabat keamanan mengharuskan Netanyahu untuk bekerja dari ruang bawah tanah demi keamanan.
Times of Israel melaporkan bahwa protokol keamanan yang diperbarui diakibatkan oleh kekhawatiran akan drone dan ancaman lainnya.
Netanyahu menjelaskan kepada tamu-tamunya mengenai langkah-langkah keamanan baru di lokasi ruang bawah tanah tersebut.
Channel 12 menyebutkan pertemuan pemerintah kini diadakan di berbagai tempat karena alasan keamanan.
Keamanan yang diperketat juga menyebabkan penundaan pernikahan putra Netanyahu, Avner, yang direncanakan dalam waktu dekat.
Sumber hukum dan politik memperkirakan pengacara Netanyahu mungkin akan meminta penundaan sidang pengadilan yang akan datang.
Netanyahu dijadwalkan bersaksi bulan depan di Pengadilan Distrik al-Quds dalam tiga kasus korupsi.
Protokol keamanan yang ketat dapat menyulitkan kehadiran Netanyahu di pengadilan, yang kekurangan ruang aman.
Media ‘Israel’ melaporkan pada akhir Oktober bahwa drone Houthi menghantam kediaman Netanyahu di Caesarea.
Pengumuman tersebut muncul setelah Hizbullah mengklaim bertanggung jawab atas serangan drone pada 19 Oktober.
Kantor PM menyatakan Netanyahu dan istrinya, Sara, tidak berada di kediaman saat serangan terjadi.
Militer melaporkan tiga drone diluncurkan dari Lebanon, namun hanya dua yang berhasil dicegat oleh Iron Dome.
Seorang pejabat keamanan mengungkapkan bahwa drone yang menghantam kediaman Netanyahu menyebabkan kerusakan signifikan.