Monitorday.com – Ramai beredar di media sosial, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditinggal keluar (walk out) para peserta saat berpidato di Konferensi Perubahan Iklim (COP28) di Dubai beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal itu, Jokowi mengatakan bahwa yang terpenting adalah Indonesia telah melakukan hal nyata dalam berkontribusi menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan perubahan iklim.
“Yang paling penting satu, kita telah melakukan hal yang nyata dalam rangka menyelesaikan, ikut mengurangi urusan perubahan iklim, yang semuanya, semua negara khawatir,” ujar Jokowi, di Jakarta, Kamis (07/12).
Jokowi menjabarkan persoalan deforestasi dan kebakaran hutan gambut Indonesia turun sangat jauh, Selain itu, Indonesia juga telah membangun pusat persemaian (nursery) dengan kapasitas produksi 75 juta, salah satunya di Rumpin, Bogor, Jawa Barat.
Indonesia juga memiliki hutan mangrove di Denpasar, Bali, serta menanam bibit-bibit hutan hujan di Mentawir, Kalimantan Timur, dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. “Saya kira ini sebuah aksi yang konkret, aksi yang nyata. Menurut saya yang penting itu,” ujar Jokowi.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya beserta Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury yang ikut mendampingi Presiden dalam acara itu juga membantah isu tersebut. Menurut keduanya, delegasi justru mengapresiasi pidato Presiden Jokowi dalam acara itu.
Dalam kesempatan itu, untuk pertama kalinya penyampaian National Statement COP UNFCCC dilaksanakan di dua ruang terpisah dengan audiens yang terbagi dua. Selain itu juga berbagai pertemuan side events dan pertemuan bilateral dihadiri oleh para delegasi pada saat yang sama.