Monitorday.com – Desainer Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), Nyoman Nuarta, menanggapi santai kritik yang ditujukan pada desain hasil karyanya.
Dia mengatakan bahwa kritik bukanlah hal baru baginya, mengingat sejak masa kuliah hingga saat membangun Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, ia sudah sering menghadapi hal serupa.
“Dulu, selama 28 tahun saya menghadapi kritik keras saat membangun GWK di Bali. Bahkan, saya pernah didemo, diancam, dan dituduh merusak budaya Bali,” ungkap Nyoman, dikutip Minggu (11/8).
Nyoman juga menjelaskan bahwa saat membangun GWK, ia harus melangkah sendiri tanpa dukungan pemerintah atau perbankan, meskipun asetnya saat itu sudah bernilai triliunan rupiah.
Terkait desain Istana Garuda IKN, Nyoman menegaskan bahwa ia berusaha membuat sesuatu yang berbeda dan tidak meniru desain lain.
“Saya bilang sama Pak Jokowi, kalau desainnya mirip dengan yang lain, saya nggak mau. Istana kita harus beda,” katanya.
Nyoman juga menekankan bahwa konsep desain Istana Garuda murni dari pemikirannya sendiri tanpa menggunakan metode amati, tiru, dan modifikasi (ATM).
Soal kesan mistis yang mungkin dirasakan oleh sebagian orang, ia menyerahkan hal tersebut pada persepsi individu masing-masing, dan berharap agar kritik yang muncul tidak dikaitkan dengan isu agama.
“Jangan bawa-bawa agama dalam kritik ini, karena itu bisa menyinggung orang lain. Kritik sudah biasa bagi saya sejak zaman mahasiswa, tapi jangan libatkan agama,” tegas Nyoman.