Connect with us

News

Tanggapi Mundurnya Pejabat Otorita IKN, Puan Singgung Hal Ini

Mutia F Trimaharani

Published

on

Monitorday.com – Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menyatakan mundur dari jabatannya. Hal ini ditanggapi oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. dia meminta pemerintah transparan terkait terkait hal ini.

“DPR mengharapkan agar pemerintah bisa transparan, bisa menjelaskan kenapa Ketua dan Wakil Ketua Otorita IKN itu mundur,” kata Puan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/6).

Puan mengatakan transparansi itu bertujuan agar investor tidak menarik diri dari IKN. Selain itu, dia berharap mundurnya Bambang dan Dhony tidak akan menghambat pembangunan IKN.

“DPR berharap agar apa yang akan di sampaikan pemerintah ini transparan, sehingga investor nantinya tidak kemudian semakin tidak tertarik ke IKN, dan pelaksanaan IKN itu bisa berjalan dengan target dengan pemerintah,” jelasnya.

“Semoga mundurnya Ketua dan Wakil Ketua Otorita IKN itu tidak menghambat apa yang akan terjadi di kemudian hari terkait pelaksanaan IKN ke depan,” sambung dia.

Lebih lanjut, Puan menyarankan agar Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk berdiskusi terkait pemilihan Kepala Otorita IKN definitif.

“Sebaiknya pemerintah sekarang berbicara dengan pemerintah yang akan datang, siapa yang kemudian akan dipilih menjadi Kepala IKN definitif yang akan datang,” tuturnya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News

Muhammadiyah: Raksasa Ekonomi di Dunia Keagamaan

Muhammadiyah menempati posisi keempat dalam daftar organisasi keagamaan terkaya dunia dengan aset Rp454,24 triliun. Keberhasilannya didukung oleh sistem pengelolaan modern dan investasi di berbagai sektor.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Saat membayangkan organisasi keagamaan, kebanyakan orang cenderung fokus pada aspek spiritual dan sosial. Namun, siapa sangka bahwa Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar di Indonesia, kini mencatatkan namanya dalam daftar organisasi keagamaan terkaya di dunia? Berdasarkan data dari Seasia Stats, Muhammadiyah memiliki aset luar biasa, mencapai Rp454,24 triliun. Angka ini menempatkan Muhammadiyah di posisi keempat secara global, membuktikan bahwa organisasi Islam ini tidak hanya berkembang dalam aspek keagamaan, tetapi juga sebagai kekuatan ekonomi yang luar biasa.

Posisi pertama dalam daftar organisasi keagamaan terkaya masih dipegang oleh The Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints (LDS Church) yang berbasis di Amerika Serikat dengan total aset mencapai Rp4.305 triliun. Di sisi lain, Vatikan yang menjadi pusat Gereja Katolik tidak memiliki angka kekayaan yang pasti dalam laporan Seasia Stats. Namun, catatan menunjukkan bahwa Gereja Katolik di Jerman memiliki aset antara Rp767 triliun hingga Rp4.315 triliun, sementara di Australia dan Prancis masing-masing mencapai Rp377,72 triliun dan Rp373,66 triliun.

Fenomena ini menggugah banyak pertanyaan: bagaimana Muhammadiyah bisa mencapai pencapaian ini? Rahasianya terletak pada sistem pengelolaan keuangan yang transparan dan modern. Sumber dana utama Muhammadiyah berasal dari wakaf, donasi, serta investasi di sektor pendidikan dan kesehatan. Dengan jaringan universitas, rumah sakit, dan lembaga sosial yang tersebar di seluruh Indonesia, Muhammadiyah telah membangun ekosistem ekonomi yang berkelanjutan. Tidak hanya berfungsi sebagai lembaga keagamaan, Muhammadiyah juga memainkan peran besar dalam perekonomian masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup banyak orang.

Capaian ini juga membuktikan bahwa organisasi Islam mampu berdiri secara mandiri dan berkembang dengan sistem yang efisien. Meski masih jauh dari LDS Church atau kekayaan Gereja Katolik di berbagai negara, posisi Muhammadiyah dalam daftar ini menunjukkan bahwa organisasi Islam di Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan dalam skala global. Keberhasilannya juga menjadi bukti bahwa pengelolaan aset berbasis nilai-nilai Islam dapat menjadi model bagi organisasi lain.

Namun, perhitungan kekayaan organisasi keagamaan bukanlah hal yang mudah. Estimasi aset bisa berbeda tergantung pada metode yang digunakan. Beberapa faktor seperti nilai properti, investasi, dan arus kas operasional dapat memengaruhi hasil akhir dari analisis kekayaan. Oleh karena itu, membandingkan Muhammadiyah dengan Vatikan atau organisasi keagamaan lain membutuhkan data yang lebih mendalam.

Terlepas dari itu, masuknya Muhammadiyah dalam daftar ini menegaskan bahwa organisasi keagamaan bukan hanya memiliki peran spiritual, tetapi juga berkontribusi dalam aspek sosial dan ekonomi. Dengan aset yang terus berkembang, Muhammadiyah memiliki potensi besar untuk terus memperluas dampaknya, baik di Indonesia maupun di kancah global. Ke depannya, tantangan terbesar bagi Muhammadiyah adalah bagaimana menjaga keberlanjutan pertumbuhan ini sambil tetap berpegang pada nilai-nilai Islam dan amanah umat.

Continue Reading

News

Erick Thohir: Sepakbola Memupuk Bhineka Tunggal Ika

Sepakbola menjadi alat pemersatu bagi Indonesia, mencerminkan semangat Bhineka Tunggal Ika. Erick Thohir menargetkan Indonesia masuk 50 besar FIFA 2045 dan berjuang lolos ke Piala Dunia 2026.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com –Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa sepakbola bisa membangun kembali semangat semboyan negara Indonesia, ‘Bhineka Tunggal Ika’. Sepakbola bukan sekadar olahraga, melainkan alat pemersatu yang mampu menyatukan berbagai latar belakang, budaya, dan identitas dalam satu visi: mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia.

Saat ini, Timnas Indonesia dihuni oleh 19 pemain keturunan, sebagian besar berasal dari Belanda. Keberagaman dalam skuad Garuda mencerminkan semangat Bhineka Tunggal Ika yang tersemat dalam lambang Garuda Pancasila. Erick Thohir percaya bahwa kekuatan sepakbola mampu merajut kembali keberagaman menjadi satu kesatuan yang kokoh.

Perjuangan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi momentum untuk membuktikan hal tersebut. Para pemain terbaik dikumpulkan demi satu tujuan: membawa Indonesia ke panggung sepakbola tertinggi. Dalam wawancara dengan media Belanda, NOS, Erick mengungkap misi besar PSSI bersama Indonesia.

“Sepakbola bisa membantu membangun kembali motto nasional kami, ‘Bhineka Tunggal Ika’, yang berarti persatuan dalam keberagaman,” kata Erick dalam wawancara dengan Voetbal Primeur.

Ambisi besar juga disampaikan Erick Thohir. Dia ingin Indonesia masuk dalam 50 besar peringkat FIFA pada tahun 2045. Target ini bukan perkara mudah. Dengan lebih dari 17 ribu pulau dan 280 juta penduduk, Indonesia memiliki tantangan yang kompleks. Namun, hal itu bukan alasan untuk berhenti bermimpi.

Saat ini, Indonesia masih menjaga asa untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Skuad Garuda menempati posisi keempat Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 babak ketiga Grup C dengan sembilan poin. Mereka bersaing ketat dengan Australia (13 poin), Arab Saudi (10 poin), Bahrain (6 poin), dan China (6 poin). Jepang sudah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 dengan raihan 20 poin.

Perjalanan panjang Timnas Indonesia di kancah internasional memang penuh tantangan. Namun, dengan semangat persatuan dan dukungan penuh dari masyarakat, sepakbola Indonesia memiliki peluang besar untuk bangkit. Bhineka Tunggal Ika bukan hanya semboyan, melainkan filosofi yang hidup di lapangan hijau. Dengan kerja keras, disiplin, dan strategi yang tepat, mimpi Indonesia berlaga di Piala Dunia bukan lagi sekadar angan-angan.

Continue Reading

News

Kelola THR dengan Cerdas untuk Siswa SMP

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Saat amplop berisi Tunjangan Hari Raya (THR) berpindah ke tangan, euforia langsung terasa. Bagi siswa SMP kelas 8, ini adalah momen langka—kesempatan memiliki uang sendiri tanpa harus meminta orang tua.

Namun, bagaimana jika THR ini bukan sekadar untuk jajan atau beli barang yang sedang tren? Bagaimana kalau uang ini bisa dikelola dengan lebih cerdas dan bermanfaat?

Banyak siswa yang langsung tergoda untuk menghabiskan THR dalam hitungan hari, bahkan jam! Makanan lezat, gadget baru, atau mainan impian tiba-tiba masuk dalam daftar belanja. Padahal, dengan sedikit perencanaan, THR bisa dimanfaatkan lebih optimal tanpa menghilangkan kesenangan. Bayangkan jika sebagian dari THR bisa digunakan untuk sesuatu yang lebih berguna, misalnya menabung untuk membeli barang impian tanpa harus meminta tambahan uang dari orang tua.

Salah satu trik sederhana dalam mengelola THR adalah dengan membaginya ke dalam beberapa kategori: kebutuhan, keinginan, tabungan, dan donasi. Misalnya, 40% untuk ditabung, 30% untuk membeli barang yang diinginkan, 20% untuk keperluan mendadak atau kebutuhan kecil, dan 10% untuk berbagi kepada orang lain. Dengan cara ini, uang THR tidak langsung habis begitu saja, dan ada kepuasan lebih dalam menggunakannya.

Menabung dari THR mungkin terdengar membosankan, tetapi coba pikirkan manfaatnya. Saat teman-teman kehabisan uang dan kembali meminta jajan pada orang tua, kamu justru masih memiliki simpanan. Jika dilakukan secara rutin setiap tahun, kebiasaan ini bisa menjadi bekal berharga di masa depan. Bisa jadi, saat naik ke kelas 3 SMP, kamu sudah bisa membeli sesuatu yang lebih besar dengan uang tabungan sendiri, seperti sepeda atau bahkan perangkat komputer untuk belajar.

Selain menabung, investasi kecil juga bisa dilakukan. Misalnya, jika tertarik dengan dunia bisnis, sebagian THR bisa digunakan untuk mencoba usaha kecil-kecilan seperti menjual stiker, aksesoris, atau makanan ringan. Dengan modal dari THR, kamu bisa belajar cara menghasilkan uang sendiri. Ini bukan hanya mengajarkan kemandirian, tetapi juga memberi pengalaman berharga dalam mengelola keuangan.

Menggunakan THR dengan bijak juga bisa melatih pengendalian diri. Kadang, ada dorongan besar untuk langsung membeli sesuatu yang sedang tren, tapi coba tanya pada diri sendiri: apakah ini benar-benar dibutuhkan? Jika bisa menunda keinginan sesaat dan berpikir lebih jauh, kamu akan lebih puas dengan keputusan yang diambil. Latihan sederhana ini bisa membuat kamu lebih bijak dalam mengelola keuangan di masa depan.

Jadi, daripada membiarkan THR langsung lenyap untuk kesenangan sesaat, yuk coba kelola dengan cerdas! Dengan sedikit strategi dan pengendalian diri, uang THR bisa menjadi langkah awal untuk kebiasaan finansial yang lebih sehat dan bermanfaat dalam jangka panjang.

Continue Reading

News

Nastar: Sang Primadona Lebaran yang Tak Tergoyahkan

Survei Populix menobatkan nastar sebagai kue kering Lebaran favorit milenial dan gen Z. Selain lebih menyukai produksi UMKM, mereka juga memperhatikan rasa dan harga dalam membeli kue kering.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Geliat Lebaran tak hanya terasa di jalanan yang mulai dipadati pemudik, tetapi juga di meja-meja ruang tamu yang siap menyambut tamu dengan suguhan terbaik. Di antara beragam kue kering yang menggoda selera, nastar kembali membuktikan dominasinya. Menurut survei terbaru dari Populix, delapan dari sepuluh milenial dan gen Z menyatakan bahwa nastar adalah kue kering wajib di Hari Raya Idulfitri.

Fenomena ini menegaskan bahwa si mungil nan legit dengan isian selai nanas ini tetap menjadi raja di antara para kudapan Lebaran.

Data yang dirilis menunjukkan bahwa 82 persen responden memilih nastar sebagai favorit utama, jauh melampaui putri salju (44 persen), kastengel (35 persen), dan sagu keju (27 persen). Dengan angka yang hampir dua kali lipat dari pesaing terdekatnya, nastar sukses mempertahankan tahtanya. Tak heran jika saat silaturahmi Lebaran nanti, nastar bakal jadi incaran pertama di meja hidangan.

Bukan hanya soal selera, tetapi juga soal tradisi. Nastar bukan sekadar kue, tetapi bagian dari kenangan masa kecil, simbol kebersamaan, dan suguhan yang tak tergantikan saat merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa. Aroma butter yang berpadu dengan manisnya selai nanas homemade membawa nostalgia bagi banyak orang. Maka, meski tren kue viral kerap muncul tiap tahun, nastar tetap tak tergeser.

Selain favorit dalam hal rasa, survei ini juga mengungkap preferensi masyarakat terhadap asal kue kering yang mereka beli. Sebagian besar responden lebih memilih kue kering buatan rumahan (UMKM) dibandingkan produk pabrikan atau toko kue besar. Faktor kepercayaan terhadap bahan yang digunakan, cita rasa yang lebih otentik, serta dukungan terhadap bisnis kecil menjadi alasan utama di balik tren ini.

Namun, meskipun lebih menyukai produksi UMKM, cara berbelanja para milenial dan gen Z masih didominasi oleh metode konvensional. Mayoritas mereka memilih membeli langsung dari toko atau memesan dari keluarga dan teman. Hanya sedikit yang memanfaatkan platform e-commerce atau media sosial, dan lebih sedikit lagi yang memilih layanan pesan antar online. Ini menjadi sinyal bagi para produsen kue kering untuk tetap menjaga kualitas rasa serta memperluas akses produk mereka di berbagai kanal penjualan.

Ketika berbicara soal harga, mayoritas responden menyebutkan kisaran Rp50 ribu hingga Rp75 ribu per toples sebagai harga ideal. Meski begitu, cukup banyak yang rela merogoh kocek hingga Rp100 ribu demi mendapatkan kue kering berkualitas. Dengan permintaan yang tinggi, mereka bahkan merencanakan untuk membeli lebih dari tiga hingga lima toples kue kering tahun ini. Bisa dibayangkan betapa semaraknya meja ruang tamu saat Lebaran nanti!

Tren ini menjadi catatan penting bagi pelaku bisnis kuliner, terutama produsen kue kering. Dengan tingginya permintaan nastar dan kecenderungan pembeli yang lebih memperhatikan rasa serta harga, strategi pemasaran dan produksi harus benar-benar diperhitungkan. Tak cukup hanya mengandalkan kemasan menarik atau tren viral semata, tetapi memastikan kualitas rasa yang konsisten agar pelanggan tetap setia.

Lebaran memang selalu membawa cerita, dan nastar adalah bagian dari cerita itu. Tahun demi tahun, kue berbentuk bulat mungil ini selalu hadir dengan kehangatan dan cita rasa yang tak pernah mengecewakan. Jadi, sudah siap menyambut tamu dengan toples nastar penuh di ruang tamu Anda?

Continue Reading

News

Akselerasi Pertanian Modern, Kementan Bentuk Lembaga Baru

Kementerian Pertanian membentuk Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian untuk mempercepat modernisasi pertanian guna mencapai swasembada pangan. Lembaga ini fokus pada inovasi teknologi dan efisiensi produksi.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Pemerintah terus melaju kencang dalam mengejar target swasembada pangan. Dengan tekad kuat dan strategi matang, transformasi pertanian tradisional ke modern menjadi prioritas utama.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pertanian modern adalah kunci utama untuk menggandakan produktivitas dan menekan biaya produksi.

“Dengan pertanian modern, produktivitas bisa dua kali lipat dan biaya produksi dapat ditekan,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Kementerian Pertanian resmi membentuk Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian. Lembaga ini dirancang untuk merekayasa, merakit, menguji, menyebarluaskan, serta menerapkan pertanian modern secara lebih luas. Ini adalah jawaban atas kebutuhan mendesak akan teknologi dan inovasi yang dapat mempercepat laju modernisasi di sektor pertanian Indonesia.

Fadjry Djufry, Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian, menegaskan bahwa lembaga baru ini merupakan transformasi dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian dengan tugas dan fungsi baru. Ini bukan hanya perubahan nama, tetapi juga perubahan paradigma dan strategi dalam mengembangkan teknologi pertanian. “Standar bidang pertanian yang telah dibangun oleh BSIP akan diperkuat dengan adanya perekayasaan dan perakitan teknologi bermutu tinggi untuk disebarluaskan pada pengguna,” ungkapnya dengan penuh semangat.

Lembaga ini membawa amunisi yang cukup untuk berlari kencang. Modal awal berupa pengalaman panjang dalam riset pertanian, sumber daya manusia unggul, serta laboratorium modern yang telah tersertifikasi menjadi fondasi kuat. Sebelumnya, melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, berbagai inovasi telah lahir, dari varietas unggul hingga alat mesin pertanian. Kini, dengan tambahan fungsi perakitan dan modernisasi, percepatan hilirisasi dan pencapaian swasembada pangan semakin nyata.

Dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 2 Tahun 2025, struktur Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian telah ditetapkan. Lembaga ini terdiri atas Sekretariat Badan, Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Tanaman Pangan, Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Hortikultura, Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Perkebunan, serta Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Peternakan dan Kesehatan Hewan. Pembagian ini memastikan spesialisasi dan fokus yang lebih tajam dalam setiap sektor.

Dengan percepatan modernisasi ini, Indonesia semakin dekat dengan mimpi swasembada pangan. Setiap inovasi yang dihasilkan akan menjadi bagian dari solusi besar untuk meningkatkan ketahanan pangan dan daya saing global. Petani kini bisa mengakses teknologi yang lebih canggih, dengan proses yang lebih efisien, dan hasil yang lebih optimal.

Tak ada waktu untuk berdiam diri. Laju pertanian modern harus semakin dipercepat, dan Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian hadir sebagai motor penggeraknya. Dengan kombinasi riset, teknologi, dan strategi yang tepat, swasembada pangan bukan lagi sekadar mimpi, melainkan sebuah kenyataan yang semakin dekat di depan mata.

Continue Reading

News

Tampar Wajah Trump, Pimpinan Politik Greenland Justru Lebih Pilih China

Ambisi Amerika untuk menguasai Greenland kembali membara, namun China kini menjadi pesaing kuat dalam perebutan pengaruh. Pemerintah Greenland dihadapkan pada pilihan sulit antara ekonomi, geopolitik, dan kedaulatan

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Sejarah memiliki cara unik untuk berulang. Bukan dengan cara yang persis sama, tapi dengan motif yang tak berubah: kekuasaan, pengaruh, dan dominasi. Greenland, hamparan es yang selama ini hanya dianggap sebagai wilayah sunyi, kini berada di tengah pusaran geopolitik yang menegangkan. Amerika, dengan segala keperkasaannya, kembali menyalakan api ambisinya untuk menguasai wilayah ini.

Namun, kali ini, lawan yang dihadapi bukan hanya diplomasi Denmark, melainkan pengaruh China yang semakin merasuk ke dalam ekonomi Greenland. Pertanyaannya: Akankah Greenland tetap berdiri di atas kedaulatannya, atau akan jatuh ke dalam pelukan salah satu kekuatan besar dunia?

Tahun 2019, dunia dikejutkan oleh keinginan terang-terangan Donald Trump untuk membeli Greenland. Tawaran itu tak hanya ditolak mentah-mentah oleh Denmark, tapi juga dianggap sebagai penghinaan terhadap rakyat Greenland yang ingin menentukan nasib sendiri. Bagi Amerika, Greenland lebih dari sekadar tanah berselimut es. Wilayah ini memiliki cadangan mineral langka, jalur perdagangan Arktik yang strategis, serta posisi geopolitik yang menguntungkan dalam persaingan global melawan Rusia dan China.

Namun, dunia telah berubah. Jika dulu negara-negara kecil hanya bisa memilih antara tunduk atau dihancurkan, kini mereka memiliki lebih banyak pilihan. Greenland melihat ke Timur. China, dengan kekuatan ekonominya, menawarkan alternatif yang lebih menggiurkan: investasi besar-besaran di sektor perikanan, infrastruktur, dan perdagangan bebas. Para pemimpin Greenland pun mulai mengalihkan pandangan, menyadari bahwa kerja sama dengan China dapat menjadi jalan menuju kemandirian ekonomi dari Denmark dan kebebasan dari bayang-bayang dominasi Amerika.

Vivian Motzfeldt, calon Menteri Luar Negeri Greenland, dengan lugas menyatakan bahwa hubungan dengan China adalah prioritas utama. Pernyataan ini bukan sekadar basa-basi diplomatik, melainkan sinyal yang mengguncang Washington. Amerika tidak akan tinggal diam melihat China memperluas pengaruhnya di wilayah yang dianggap strategis. Sejarah mencatat, ketika kepentingan nasional Amerika terancam, mereka tidak segan untuk mengambil langkah ekstrem.

Bayangkan skenario ini: hubungan Greenland dan China semakin erat, investasi mengalir deras, jalur ekspor perikanan dan mineral semakin terbuka. Kemudian, satu demi satu tekanan datang dari Amerika. Sanksi ekonomi, intervensi diplomatik, hingga kampanye global untuk mendiskreditkan kerja sama tersebut. Jika semua itu gagal, apakah mungkin Amerika akan mengadopsi strategi yang lebih agresif?

Ada preseden yang tidak bisa diabaikan. Dari Timur Tengah hingga Amerika Latin, ketika sebuah negara dianggap terlalu dekat dengan rival Amerika, konsekuensinya sering kali lebih dari sekadar tekanan diplomatik. Kudeta, sabotase ekonomi, bahkan intervensi militer bukanlah hal yang asing dalam sejarah politik luar negeri Washington. Apakah Greenland akan menjadi babak baru dari skenario serupa?

Greenland pernah menjadi koloni Denmark hingga 1953, sebelum mendapatkan otonomi pada 1979. Tapi apakah mereka benar-benar bebas? Ketergantungan ekonomi pada Denmark masih begitu kuat, dan kini Amerika ingin memanfaatkan celah itu. Dengan dalih perlindungan dan kerja sama strategis, Washington berusaha menancapkan kukunya lebih dalam. Namun, bagaimana jika rakyat Greenland menolak? Apakah mereka akan menghadapi nasib yang sama seperti negara-negara kecil lainnya yang berani menantang status quo global?

Saat ini, semua mata tertuju pada Nuuk, ibu kota Greenland. Pemerintah baru yang terbentuk memiliki kesempatan langka untuk menentukan nasib mereka sendiri. Mereka bisa memilih untuk mempererat hubungan dengan China, tetap berpegang pada Denmark, atau membuka pintu bagi Amerika. Tapi satu hal yang pasti: setiap pilihan memiliki konsekuensi. Amerika tidak akan membiarkan Greenland jatuh ke tangan musuh geopolitiknya tanpa perlawanan.

Pertanyaannya kini, apakah Greenland cukup kuat untuk berdiri sendiri, atau akan menjadi ajang perebutan dua kekuatan raksasa dunia? Jawabannya belum pasti, tapi yang jelas, ini bukan hanya tentang sebuah pulau es di utara. Ini adalah babak baru dari perebutan pengaruh global, di mana nafsu kolonialisme Amerika sekali lagi diuji dalam permainan catur dunia yang semakin panas.

Continue Reading

News

Sambut Kemenangan! Idul Fitri 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025

Idul Fitri 1446 H ditetapkan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Perayaan ini disambut dengan semangat kebersamaan, mudik, dan tradisi berbagi, sambil tetap menjaga kesehatan dan keselamatan selama perjalanan.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com – Gema takbir segera menggema di seluruh pelosok negeri. Keputusan telah diambil: Idul Fitri 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Keputusan ini dihasilkan dari sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama di Jakarta pada 29 Maret 2025. Dengan berpegang pada metode hisab dan rukyat yang mengacu pada kriteria MABIMS, dipastikan bahwa hilal belum terlihat di seluruh Indonesia. Artinya, umat Islam harus menggenapkan Ramadan menjadi 30 hari sebelum menyambut hari kemenangan.

Momen penetapan ini selalu menjadi sorotan dan dinanti oleh jutaan umat Islam di Indonesia. Tak hanya soal kepastian hari raya, tetapi juga tentang kebersamaan dalam menjalankan tradisi. Keputusan ini menjadi penanda bagi masyarakat untuk segera menuntaskan persiapan Lebaran, dari mulai mudik, belanja kebutuhan hari raya, hingga memastikan segala sesuatunya siap untuk menyambut tamu dengan penuh suka cita.

Suasana jelang Lebaran memang selalu dipenuhi semangat dan dinamika. Jalan-jalan mulai padat dengan arus mudik yang kian deras. Terminal, stasiun, dan bandara dipenuhi oleh para perantau yang rindu kampung halaman. Di rumah-rumah, aroma kue kering, ketupat, dan opor ayam mulai menyeruak, menambah semarak perayaan yang telah dinanti selama sebulan penuh berpuasa.

Lebaran bukan hanya soal perayaan, tetapi juga tentang esensi kemenangan spiritual. Setelah sebulan penuh menahan lapar, haus, dan hawa nafsu, tibalah saatnya merayakan pencapaian diri dengan penuh kebahagiaan. Momen ini juga menjadi waktu yang tepat untuk saling memaafkan, menjalin silaturahmi, dan mempererat hubungan keluarga serta sesama.

Meski suasana keceriaan menyelimuti, penting juga untuk tetap menjaga keselamatan dan kesehatan. Perjalanan mudik yang melelahkan harus diimbangi dengan kesiapan fisik yang prima. Begitu pula dengan konsumsi makanan saat hari raya, jangan sampai euforia menyantap hidangan khas Lebaran justru berdampak buruk bagi kesehatan.

Pemerintah telah memastikan segala kesiapan demi kelancaran Idul Fitri tahun ini. Berbagai fasilitas transportasi, pengamanan jalur mudik, serta ketersediaan bahan pokok terus dipantau agar masyarakat dapat merayakan hari kemenangan dengan nyaman. Selain itu, protokol kesehatan tetap menjadi perhatian bagi mereka yang bepergian atau berkumpul dalam jumlah besar.

Lebaran juga menjadi momen berbagi. Tradisi memberikan zakat fitrah dan berbagi rezeki kepada yang membutuhkan semakin menguatkan nilai sosial dalam perayaan ini. Dari masjid ke masjid, dari rumah ke rumah, senyum kebahagiaan hadir dalam setiap tangan yang memberi dan menerima. Begitulah Lebaran, tidak hanya menjadi perayaan pribadi, tetapi juga kebahagiaan bersama.

Dengan ditetapkannya 1 Syawal 1446 H pada 31 Maret 2025, kini saatnya merayakan kemenangan dengan penuh sukacita. Sambutlah hari yang fitri dengan hati yang bersih, jiwa yang penuh syukur, dan semangat baru untuk melangkah ke hari-hari yang lebih baik.

Continue Reading

News

Jembatan Kaca Waduk Gajah Mungkur Resmi Dibuka Saat Lebaran 2025

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Waduk Gajah Mungkur kini semakin memikat wisatawan dengan hadirnya wahana baru yang spektakuler, yakni Jembatan Kaca.

Setelah selesai dibangun pada 2024, jembatan ini akhirnya akan dibuka resmi bertepatan dengan libur Idul Fitri 2025.

Wahana ini menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan indah Waduk Gajah Mungkur dari ketinggian. Jembatan kaca ini menjadi alternatif menarik bagi para pemudik yang melintasi Wonogiri dan ingin menikmati liburan sambil menyaksikan keindahan alam sekitar.

Selama libur Lebaran, jembatan kaca akan beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB, khususnya pada hari pertama Lebaran. Pada hari-hari libur lainnya, jembatan akan buka lebih awal, yaitu mulai pukul 07.30 WIB.

Tiket Masuk dan Cara Pembelian

Untuk menikmati pengalaman berjalan di atas jembatan kaca, pengunjung perlu membeli tiket terpisah dengan tiket masuk Waduk Gajah Mungkur. Harga tiketnya cukup terjangkau, yaitu Rp 10.000 per orang, yang bisa dibeli langsung di loket dekat area jembatan kaca. Sistem pembelian tiket menggunakan prinsip siapa cepat, dia dapat, sehingga pengunjung disarankan untuk datang lebih awal.

Pembukaan jembatan kaca ini menjadi pilihan wisata menarik bagi para pemudik yang ingin menghabiskan waktu libur Lebaran dengan menikmati pemandangan alam yang menakjubkan. Tak hanya menikmati keindahan Waduk Gajah Mungkur, pengunjung kini bisa merasakan sensasi berjalan di atas jembatan transparan yang menawarkan panorama luar biasa.

Continue Reading

News

Ini Klaim Trump Soal Rencana Akuisisi Greenland

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menegaskan dorongannya untuk mengakuisisi Greenland, menyebut wilayah Arktik itu vital untuk “keamanan internasional” di tengah meningkatnya aktivitas militer China dan Rusia di kawasan tersebut.

Dalam pernyataannya di Ruang Oval pada Jumat (28/3), Trump menegaskan, “Kita butuh Greenland… untuk keamanan internasional. Kita harus memiliki Greenland.”

Dia menyebutkan bahwa selain kepentingan Amerika Serikat, akuisisi tersebut juga akan mendukung perdamaian dunia dan stabilitas global.

Presiden Trump merujuk pada meningkatnya kehadiran angkatan laut China dan Rusia yang melalui jalur perairan Arktik yang baru dibuka, yang menurutnya “langsung menuju China, langsung menuju Rusia.”

Ia menambahkan, “Saat ini ada kapal perang di mana-mana yang melewati Greenland. Kita tidak akan membiarkan itu terjadi. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi.”

Trump menekankan bahwa Amerika Serikat tidak akan bergantung pada Denmark atau sekutu-sekutunya dalam menghadapi isu ini. Ia mengungkapkan bahwa AS harus melindungi tidak hanya negara mereka tetapi juga dunia.

Sejak kembali menjabat pada Januari lalu, Trump telah secara terbuka menyatakan niatnya untuk mengakuisisi Greenland “dengan satu atau lain cara,” meskipun upaya tersebut terus ditolak oleh Denmark.

Greenland, yang merupakan wilayah otonomi Denmark, merupakan lokasi penting bagi instalasi militer strategis AS. Namun, tawaran untuk membeli pulau tersebut telah ditolak oleh pemerintah Greenland.

Pernyataan terbaru Trump datang menjelang kunjungan Wakil Presiden JD Vance ke pangkalan Angkatan Luar Angkasa AS di Pituffik, Greenland, yang awalnya direncanakan sebagai perjalanan wisata budaya.

Namun, kunjungan tersebut berubah fokus menjadi pembahasan masalah keamanan, setelah munculnya reaksi keras dari pejabat Greenland, Denmark, dan Uni Eropa.

Continue Reading

News

Dinamika Rutan: Keputusan Hasto dan Solidaritas di Balik Jeruji

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto awalnya meminta pindah ke Rutan Salemba, tetapi kemudian membatalkan permohonan karena merasa telah menyatu dengan warga binaan Rutan Merah Putih.

Natsir Amir

Published

on

Monitorday.com –Di dunia politik, setiap langkah dan keputusan memiliki makna tersirat. Tidak terkecuali keputusan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang awalnya meminta pemindahan dari Rutan Merah Putih KPK ke Rutan Salemba, lalu secara mengejutkan membatalkannya. Permintaan itu sempat menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan politik dan hukum. Namun, dalam waktu singkat, Hasto berubah pikiran. Apa yang sebenarnya terjadi?

Permohonan pemindahan Hasto pertama kali diajukan oleh tim hukumnya dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta pada 21 Maret 2025. Alasannya sederhana: pembatasan kunjungan di Rutan Merah Putih dirasa terlalu ketat, sementara banyak kolega dan sahabat yang ingin memberikan dukungan moral. Tak hanya itu, perpindahan ke Rutan Salemba dianggap lebih memudahkan akses bagi mereka yang ingin bertemu dengannya.

Namun, hakim tidak serta-merta menyetujui permintaan ini. Mereka meminta agar daftar pengunjung dibuat lebih spesifik dengan menyertakan tanggal dan nama. Faktor keamanan menjadi pertimbangan utama dalam hal ini. Jika semua orang diizinkan berkunjung tanpa batas, tentu akan menimbulkan masalah tersendiri.

Sepekan setelah permintaan tersebut diajukan, publik dikejutkan oleh keputusan Hasto yang mencabut permohonan tersebut. Keputusan ini diumumkan oleh politikus PDIP, Guntur Romli, dalam persidangan pada 27 Maret 2025. Dalam surat yang dibacakan Guntur, Hasto mengungkapkan bahwa ia merasa sudah menyatu dengan warga binaan di Rutan Merah Putih. Keakraban yang telah terjalin di dalam rutan menjadi alasan utama untuk tetap bertahan di sana.

Hasto ternyata telah membangun sebuah rutinitas yang membuatnya nyaman. Setiap pagi, ia berolahraga bersama warga binaan lainnya dan menyanyikan lagu-lagu wajib, menciptakan suasana kebersamaan yang erat. Hal ini membuat rekan-rekan satu rutan menyampaikan keberatan jika Hasto harus dipindahkan. Keputusan untuk tetap tinggal di Rutan Merah Putih pun semakin menguat.

Dinamika ini memperlihatkan bahwa di balik jeruji, kehidupan tetap berjalan dengan pola dan kebiasaan baru yang terbentuk. Politik mungkin telah membawa Hasto ke tempat ini, tetapi hubungan sosial dan solidaritas yang tercipta menjadikannya lebih dari sekadar tahanan. Dalam kondisi penuh keterbatasan, manusia tetap mampu menemukan cara untuk beradaptasi dan bertahan.

Keputusan Hasto juga mencerminkan bagaimana seseorang dapat menemukan ketenangan bahkan dalam situasi yang sulit. Rutan yang awalnya dianggap sebagai tempat penuh tekanan, justru menjadi ruang di mana ia membangun hubungan sosial yang kuat. Keputusan ini juga memberi gambaran bahwa kadang, yang kita anggap sebagai pilihan terbaik, belum tentu lebih baik daripada keadaan yang telah kita jalani dan terbiasa di dalamnya.

Meskipun kontroversi masih menyelimuti kasus yang menjeratnya, perjalanan Hasto di Rutan Merah Putih menjadi kisah tersendiri dalam babak politiknya. Entah bagaimana akhirnya nanti, satu hal yang pasti, adaptasi dan solidaritas menjadi kunci dalam menjalani setiap keadaan.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



News15 minutes ago

Muhammadiyah: Raksasa Ekonomi di Dunia Keagamaan

News24 minutes ago

Erick Thohir: Sepakbola Memupuk Bhineka Tunggal Ika

Review34 minutes ago

Revolusi Energi! Bioavtur Minyak Jelantah Siap Mengudara

News49 minutes ago

Kelola THR dengan Cerdas untuk Siswa SMP

News58 minutes ago

Nastar: Sang Primadona Lebaran yang Tak Tergoyahkan

News1 hour ago

Akselerasi Pertanian Modern, Kementan Bentuk Lembaga Baru

Sportechment12 hours ago

Marc Marquez Kampium Sprint Race MotoGP Amerika 2025

News13 hours ago

Tampar Wajah Trump, Pimpinan Politik Greenland Justru Lebih Pilih China

News13 hours ago

Sambut Kemenangan! Idul Fitri 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025

News17 hours ago

Jembatan Kaca Waduk Gajah Mungkur Resmi Dibuka Saat Lebaran 2025

Sportechment17 hours ago

Google Umumkan Tanggal Perilisan Pixel 9a di Sejumlah Negara, Termasuk Indonesia?

Telekomunikasi18 hours ago

Telkom Sediakan Wifi Gratis di Lokasi Mudik Lebaran 2025

News18 hours ago

Ini Klaim Trump Soal Rencana Akuisisi Greenland

News18 hours ago

Dinamika Rutan: Keputusan Hasto dan Solidaritas di Balik Jeruji

News19 hours ago

Korea Utara Kirim Pekerja ke Ukraina? Semakin Seru!

Sportechment19 hours ago

Jay Idzes Yakin Timnas Indonesia Bakal Tampil di Piala Dunia

News19 hours ago

Idul Fitri 2025 ini Serempak, Kok Bisa?

Ruang Sujud21 hours ago

Peran Ilmu Falak dalam Penentuan Kalender Islam

Sportechment1 day ago

Antar Red Sparks ke Final Liga Voli Korea, Megawati Sujud Syukur

Ruang Sujud1 day ago

Pengaruh Ilmu Falak dalam Penentuan Arah Kiblat dan Waktu Shalat