Raksasa teknologi konsumen asal Tiongkok, Xiaomi, bersiap meluncurkan kendaraan listrik pertamanya dalam konferensi pers yang akan digelar di Beijing pada Kamis ini, menyuntikkan dirinya ke dalam sektor yang sangat kompetitif di pasar mobil terbesar di dunia.
Sektor kendaraan listrik (EV) di Tiongkok telah mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan puluhan produsen mobil domestik bersaing ketat untuk unggul di pasar yang ramai.
CEO Xiaomi, Lei Jun, menyatakan bahwa perusahaan ini mempertaruhkan “reputasinya” dengan peluncuran EV SU7, menantang raksasa mobil Tiongkok seperti BYD dan Tesla milik Elon Musk.
Dikenal karena ponsel pintar yang terjangkau dan peralatan rumah yang elegan, Xiaomi berupaya merangkul dunia otomotif dengan menghadirkan SU7 yang elegan, sporty, dan hadir dalam tiga varian warna: biru teluk, hijau zaitun, dan abu-abu elegan.
Lei mengklaim bahwa SU7 bahkan menyediakan “simulasi suara” untuk menciptakan sensasi mengemudi mobil sport.
Meskipun harga resmi belum diungkapkan, Lei berjanji bahwa SU7 akan menjadi “mobil paling menarik, paling nyaman, dan paling pintar” dengan harga di bawah 500.000 yuan (sekitar US$69.200). Namun, analis memperkirakan harga akan berada pada kisaran 200.000 hingga 250.000 yuan.
Xiaomi, sebagai produsen ponsel pintar terbesar ketiga di dunia, memanfaatkan pengalaman dan basis pengguna ponsel pintarnya untuk menentukan strategi harga SU7. Menurut presiden Xiaomi, Lu Weibing, sekitar 20 juta pengguna ponsel pintar premium Xiaomi diharapkan akan menjadi pembeli awal SU7.
Peluncuran SU7 terjadi dalam konteks pertumbuhan industri EV yang sangat cepat di Tiongkok. Dukungan pemerintah untuk mobil listrik sejalan dengan upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.
Namun, meskipun ada kemajuan, beberapa produsen, seperti Evergrande NEV, menghadapi tantangan dalam memenuhi ambisi mereka dalam pasar yang semakin kompetitif ini.