Penajam Paser Utara – Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan gedung Telkom Smart Office di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Jumat (1/3/2024). Gedung ini akan menjadi pusat layanan konektivitas dan digital yang handal untuk mendukung pembangunan IKN sebagai kota pintar.
Presiden mengatakan, gedung ini akan memperkuat infrastruktur digital di IKN, yang meliputi digital connectivity, digital platform, dan digital services. Dengan demikian, IKN akan menjadi kota yang memiliki World Class ICT, yang dapat mendukung pelayanan publik, e-government, dan smart city.
“Dan saya yakin, kalau Telkom sudah masuk, akan gampang ke situ, menjadi smart city dan menggarap e-government akan jauh lebih mudah. Saya percaya, Telkom percaya,” kata Presiden.
Gedung Telkom Smart Office dibangun di lahan seluas 5.368 meter persegi, dengan konsep bangunan yang ramah lingkungan, hemat energi, dan berbasis teknologi. Gedung ini akan dilengkapi dengan fasilitas seperti Data Center, cloud computing, cyber security, Internet-of Things (IoT), dan berbagai layanan dan aplikasi digital.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Telkom sebagai BUMN telekomunikasi memiliki tugas untuk menghadirkan layanan konektivitas dan digital yang terhubung ke seluruh Indonesia dan menjadikan IKN sebagai Hub Telekomunikasi Nusantara. Hal ini sejalan dengan visi IKN sebagai monumen Indonesia maju dan modern.
“Telkom sebagai BUMN telekomunikasi mengemban tugas untuk menghadirkan layanan konektivitas dan layanan digital yang handal, terhubung ke seluruh Indonesia dan menjadikan IKN sebagai Hub Telekomunikasi Nusantara sedini mungkin,” ujar Erick.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, Telkom memiliki komitmen tinggi dalam mendukung pembangunan IKN dengan infrastruktur digital yang lengkap. Menurutnya, digitalisasi bukan sekadar suatu kebutuhan, tetapi menjadi katalisator utama dalam mendorong kemajuan perekonomian nasional.
“Telkom meyakini pembangunan IKN bukan sekedar memindahkan pusat administrasi pemerintahan, melainkan tentang menjadikan IKN sebagai kota yang berdaya saing global, berkelanjutan, dan inklusif,” tutur Ririek.