Connect with us

News

Tembak Trump Saat Kampanye, Fakta-fakta Sosok Mathew Crooks

Hendi Firdaus

Published

on

Monitorday.com – Amerika Serikat digemparkan dengan insiden upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump yang terjadi saat ia sedang berbicara dalam acara kampanye di Pennsylvania.

Insiden tragis ini mengakibatkan kematian satu orang dan dua lainnya terluka.

Trump selamat dari serangan tersebut meskipun peluru hanya mengenai telinga kanannya, tidak menyebabkan luka serius pada sang mantan presiden yang berasal dari Partai Republik.

Berikut fakta-fakta sosok Mathew Crooks:

  1. Pendukung Republik
    Crooks disebut pemilih Republik yang merupakan partai Trump berada.

Reuters melaporkan Crooks terdaftar sebagai pemilih Partai Republik berdasarkan catatan pemilih negara bagian.

The New York Times juga merilis laporan serupa. Catatan keuangan kampanye di AS menunjukkan Crocks menyumbangkan dana US$15 atau sekitar Rp241 ribu ke Progressive Turnout Project pada 20 Januari 2021.

Progressive Turnout Project merupakan kelompok partisipasi pemilih liberal. Dia menyumbang melalui platform donasi Demokrat ActBlue.

Catatan waktu sumbangan itu bertepatan dengan ketika Joe Biden dilantik menjadi Presiden AS. Biden merupakan musuh Trump dalam pemilu 2020.

  1. Perawat berusia 20 tahun
    Crooks diidentifikasi berusia 20 tahun dan pegawai di Pusat Perawatan dan Rehabilitasi Terampil Bethel Park.

Crooks tinggal di pinggiran Pittsburgh, sekitar 56 kilometer dari lokasi kampanye Trump.

Mantan teman sekelas dan rekan kerja Crooks mengatakan kepada CNN bahwa mereka mengingat sang pelaku sebagai “pria paling manis”, pendiam, dan penyendiri.

“Dia adalah sosok yang ramah,” kata rekan kerja tersebut.

“Dia agak kurus, kutu buku, dan sangat pintar. Secara tradisional, dia tidak seperti orang yang paling populer, tetapi dari apa yang saya lihat, saya tidak berpikir bahwa dia adalah orang yang mengintimidasi.”

  1. Korban bullying
    Rekan kerja Crooks lainnya menambahkan bahwa di SMA, Crooks “memiliki kelompok teman yang baik, dan dari apa yang saya lihat, dia tampak bahagia.”

“Dia selalu memiliki wajah yang menyenangkan untuk dilihat. … Dia selalu menerima obrolan ringan saya,” kata mereka. “Sangat sopan, sedikit pendiam, tapi tidak apa-apa.”

“Dia bukan seorang radikal,” kata rekannya yang lain, seraya menyatakan bahwa Crooks tidak pernah mengungkapkan pandangan politik apa pun di tempat kerja seperti dikutip CNN.

“Sulit melihat segala sesuatu yang terjadi di media sosial karena dia adalah orang yang sangat, sangat baik, namun melakukan hal yang sangat buruk. Dan saya hanya berharap saya tahu alasannya,” paparnya menambahkan.

Meski begitu, salah satu teman SMA Crooks, Jason Kohler (21) mengatakan Crooks pernah dirundung teman-temannya dan sering menyendiri.

Kohler menganggap Crooks “tidak memiliki ekspresi wajah” ketika berjalan melewati lorong sekolah.

“Dia bukan anak yang suka berkelompok dan memiliki teman geng, jadi dia selalu menjadi sasaran,” papar Kohler kepada CNN.

  1. Tak ada dalam radar FBI
    FBI mengatakan pelaku tidak memiliki riwayat kriminal apa pun dan tak ada dalam pengawasan aparat keamanan.

Hal itu menjadikan aparat sampai saat ini sulit mengungkap motif Crooks menembak Trump.

  1. Penembak profesional
    Tiga sumber penegak hukum AS mengonfirmasi bahwa Crooks berada di luar lokasi kampanye Trump saat melancarkan aksinya meski terhitung dari jarak dekat.

Crooks melancarkan aksinya dari sebuah atap gedung tak jauh dari podim Trump berada.

Senjata yang dipakai Crooks bahkan berjenis AR-15 yang merupakan senapan semi-otomatis versi sipil dari M16 milik militer AS.

Sejumlah sumber keamanan bahkan melaporkan pelaku juga kedapatan membawa sejumlah bahan peledak di mobilnya dan juga rumahnya.

Sumber menggambarkan penembakan terjadi dari posisi “jam tiga” dari podium Trump, dengan tembakan datang dari sisi kanan sang eks presiden.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



News9 minutes ago

Wapres Gibran Minta PPDB Zonasi Dihapus, Mendikdasmen Respon Begini

Sportechment25 minutes ago

Wow! Neymar Beli Penthouse Seharga Rp 866 Miliar di Dubai

Sportechment59 minutes ago

Kata-kata Bojak Hodak Usai Persib Bandung Sukses Amankan 3 Poin di Kandang

Sportechment2 hours ago

FIFA Club Management Workshop, Erick Thohir: Perkuat Posisi Sepak Bola Indonesia di Pentas Dunia,

Ruang Sujud2 hours ago

Luar Biasa! Trump Pilih Sosok Muslim Ini Sebagai Anggota Kabinet

News5 hours ago

Presiden Iran Umumkan Kepindahan Ibukota Dari Teheran

Ruang Sujud8 hours ago

Keren! Mahasiswa UGM Gelar Deklarasi Anti Miras

Ruang Sujud11 hours ago

Alhamdulillah! Ribuan Narapidana Maroko Ini Jadi Penghafal Al Qur’an

News23 hours ago

ICC Terbitkan Surat Penangkapan, Benjamin Netanyahu Resmi Jadi Buronan

News23 hours ago

Mendikdasmen Soal Kelas Coding Jadi Mata Pelajaran Pilihan

Sportechment23 hours ago

Erick Thohir: Timnas Indonesia Raksasa yang Tertidur

Migas23 hours ago

Perkuat Ketahanan Energi, Pertamina Rampungkan Terminal LPG Bima

Sportechment1 day ago

Kenapa Mobil Hybrid Tak Diberi Intensif? Ini Alasan Kemenkeu

Ruang Sujud1 day ago

Islamofobia Meningkat, Muslim Inggris Banyak Yang Ingin Pindah

News1 day ago

Resmi Jadi Ketua KPK, Intip Profil Singkat Setyo Budiyanto

Logistik1 day ago

Sumbangsih Nyata PT KAI untuk Ribuan Putra-Putri TNI/Polri, Apa Saja?

Ruang Sujud1 day ago

Resah Karena Ujian Hidup, Begini Nasehat Ustadz Adi Hidayat

News1 day ago

Budi Gunawan: 97 Ribu Anggota TNI-Polri Diduga Main Judi Online

Logistik1 day ago

Transformasi Pelindo Dukung Biaya Logistik Kompetitif

News1 day ago

Pesona Peci Hitam: Gaya Diplomasi Unik Presiden Prabowo di Kancah Internasional